Mataram (ANTARA) - Semangat 19 pesepeda terasa begitu melewati Sunset Road, Bali. Mereka bersepeda melintasi pulau Bali dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Padang Bai.
Acara bertajuk amal yang diselenggarakan oleh Grean Fly Cycling Team ini adalah sebuah acara penggalangan dana gowes Jakarta-Lombok sejauh 1.500 kilometer yang akan dipersembahkan untuk 1.500 guru di Lombok Utara.
Sebanyak 19 pesepeda, yang disebut 19 ‘pejuang’, ini dilepas dari OCBC Tower, Jakarta Selatan, pada tanggal 25 Mei 2024. Jarak sejauh 1.500 kilometer ini akan ditempuh selama delapan hari. Jika tidak ada halangan, tanggal 1 Juni 2024 19 Pejuang akan tiba di Kantor Bupati Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Lombok Charity Ride 2024 merupakan bentuk kerja sama dengan Perkumpulan IOA, sebuah organsasi non-profit yang mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia. Bagi IOA, penggalangan dana ini adalah sebagai bentuk untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.
"Selain menggalang dana, Lombok Charity Ride juga bertujuan untuk menggaungkan kepedulian akan pentingnya kebangkitan pendidikan yang berkualitas, ekonomi yang kuat, dan destinasi wisata kelas dunia di Lombok Utara," kata tim IOA pada buletinnya.
1.500 km ini akan dibagi menjadi delapan etape, dengan rute Jakarta-Cirebon-Ajibarang-Kebumen-Daerah Istimewa Yogyakarta-Sragen-Pasuruan-Banyuwangi-Pelabuhan Ketapang-Pelabuhan Gilimanuk-Padang Bai-Pelabuhan Senggigi-Lombok Utara.
Hari ini menjadi hari ketujuh bagi 19 Pejuang untuk bersepeda. Dan mereka akan bersepeda dari Denpasar menuju Padang Bai, menyeberang ke pulau Lombok dan dilanjutkan menuju Senggigi sebelum esok dilanjutkan gowes menuju Kantor Bupati Lombok Utara sebagai penutup acara gowes amal ini.
Nurhayati, Legend Sepeda Indonesia Memimpin di Barisan Terdepan 1.500 km
Nurhayati, mungkin namanya sudah tidak asing di kalangan penggiat sepeda. Mantan pesepeda legenda yang akrab disapa Bu Nurhayati ini sempat menyabet gelar ‘Ratu SEA Games’ pada tahun 1997 karena capaian fantastisnya yang menyumbang lima medali emas, penyumbang emas terbanyak tahun itu untuk Indonesia.
Dan pada kesempatan kali ini, Bu Nurhayati kembali diundang oleh Green Fly Cycling Team untuk memimpin delapan belas pesepeda lainnya bersepeda menuju Lombok Utara. Bu Nurhayati memimpin peloton – nama untuk satu grup pesepeda yang bersepeda bersama – bersama dengan suaminya, Henry Setiawan legenda dalam kejuaraan balap sepeda.
Polygon Bikes, Brand Sepeda Indonesia ikut Mendukung Lombok Charity Ride 2024
Sebagai bentuk dukungan yang masif untuk spirit pesepeda Indonesia, Polygon Bikes sebagai salah satu merek sepeda asal Indonesia ikut andil dalam gowes amal tahun ini.
"Iya, kami ikut mendukung Lombok Charity Ride 2024,” ucap Veronica Vivin, brand marketing Polygon Bikes.
Baca juga: Pesepeda gowes London-Amsterdam galang dana untuk anak yatim Indonesia
Baca juga: Prestasi pesepeda Yunia Angelly memotivasi generasi muda
"Kami sangat senang ada semangat nasionalisme yang tumbuh dari legenda-legenda Indonesia. Dan kami senang hati mendukung agar bisa berkontribusi langsung untuk pendidikan di Indonesia. Semoga gowes amal ini bisa berdampak baik, tidak hanya di Lombok Utara, tetapi juga bisa menginspirasi lebih banyak lagi individu untuk mulai berkontribusi, walau mungkin terlihat kecil, untuk Indonesia," kata Veronica.
Acara bertajuk amal yang diselenggarakan oleh Grean Fly Cycling Team ini adalah sebuah acara penggalangan dana gowes Jakarta-Lombok sejauh 1.500 kilometer yang akan dipersembahkan untuk 1.500 guru di Lombok Utara.
Sebanyak 19 pesepeda, yang disebut 19 ‘pejuang’, ini dilepas dari OCBC Tower, Jakarta Selatan, pada tanggal 25 Mei 2024. Jarak sejauh 1.500 kilometer ini akan ditempuh selama delapan hari. Jika tidak ada halangan, tanggal 1 Juni 2024 19 Pejuang akan tiba di Kantor Bupati Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Lombok Charity Ride 2024 merupakan bentuk kerja sama dengan Perkumpulan IOA, sebuah organsasi non-profit yang mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia. Bagi IOA, penggalangan dana ini adalah sebagai bentuk untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.
"Selain menggalang dana, Lombok Charity Ride juga bertujuan untuk menggaungkan kepedulian akan pentingnya kebangkitan pendidikan yang berkualitas, ekonomi yang kuat, dan destinasi wisata kelas dunia di Lombok Utara," kata tim IOA pada buletinnya.
1.500 km ini akan dibagi menjadi delapan etape, dengan rute Jakarta-Cirebon-Ajibarang-Kebumen-Daerah Istimewa Yogyakarta-Sragen-Pasuruan-Banyuwangi-Pelabuhan Ketapang-Pelabuhan Gilimanuk-Padang Bai-Pelabuhan Senggigi-Lombok Utara.
Hari ini menjadi hari ketujuh bagi 19 Pejuang untuk bersepeda. Dan mereka akan bersepeda dari Denpasar menuju Padang Bai, menyeberang ke pulau Lombok dan dilanjutkan menuju Senggigi sebelum esok dilanjutkan gowes menuju Kantor Bupati Lombok Utara sebagai penutup acara gowes amal ini.
Nurhayati, Legend Sepeda Indonesia Memimpin di Barisan Terdepan 1.500 km
Nurhayati, mungkin namanya sudah tidak asing di kalangan penggiat sepeda. Mantan pesepeda legenda yang akrab disapa Bu Nurhayati ini sempat menyabet gelar ‘Ratu SEA Games’ pada tahun 1997 karena capaian fantastisnya yang menyumbang lima medali emas, penyumbang emas terbanyak tahun itu untuk Indonesia.
Dan pada kesempatan kali ini, Bu Nurhayati kembali diundang oleh Green Fly Cycling Team untuk memimpin delapan belas pesepeda lainnya bersepeda menuju Lombok Utara. Bu Nurhayati memimpin peloton – nama untuk satu grup pesepeda yang bersepeda bersama – bersama dengan suaminya, Henry Setiawan legenda dalam kejuaraan balap sepeda.
Polygon Bikes, Brand Sepeda Indonesia ikut Mendukung Lombok Charity Ride 2024
Sebagai bentuk dukungan yang masif untuk spirit pesepeda Indonesia, Polygon Bikes sebagai salah satu merek sepeda asal Indonesia ikut andil dalam gowes amal tahun ini.
"Iya, kami ikut mendukung Lombok Charity Ride 2024,” ucap Veronica Vivin, brand marketing Polygon Bikes.
Baca juga: Pesepeda gowes London-Amsterdam galang dana untuk anak yatim Indonesia
Baca juga: Prestasi pesepeda Yunia Angelly memotivasi generasi muda
"Kami sangat senang ada semangat nasionalisme yang tumbuh dari legenda-legenda Indonesia. Dan kami senang hati mendukung agar bisa berkontribusi langsung untuk pendidikan di Indonesia. Semoga gowes amal ini bisa berdampak baik, tidak hanya di Lombok Utara, tetapi juga bisa menginspirasi lebih banyak lagi individu untuk mulai berkontribusi, walau mungkin terlihat kecil, untuk Indonesia," kata Veronica.