Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Yayasan Lombok Care dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB) berkolaborasi menggelar workshop deteksi dini dan penanganan anak clubfoot atau kaki pengkor guna mencegah terjadinya disabilitas permanen bagi anak tersebut.  

"Tujuan kegiatan ini untuk mencegah terjadinya anak penyandang disabilitas di Lombok Tengah maupun NTB," kata Ketua Yayasan Lombok Care, NTB Apip Sutardi di Praya, Sabtu.

Kegiatan ini dilaksanakan di Pulau Sumbawa dan Lombok dengan tujuan untuk menjaring atau melakukan deteksi dini anak kebutuhan khusus hingga di pelosok desa. Dalam kegiatan ini pihaknya melibatkan para bidan, pendamping disabilitas dan pemerintah desa dalam melakukan deteksi dini anak kaki pengkor.  

"Untuk di Lombok Tengah ada 22 anak yang ditangani," katanya.

Pihaknya telah membantu sebanyak 61 anak yang telah disembuhkan dan penanganan kembali dilanjutkan 2024 dengan menargetkan 40 anak.

"Yang telah tertangani saat ini 31 anak," katanya.

Ia mengatakan melalui kegiatan ini para bidan lebih bisa mengenali anak kebutuhan khusus dan bisa melakukan penanganan lebih dini, karena jika hal itu dibiarkan bisa menyebabkan anak tersebut menjadi disabilitas secara permanen.

"Lebih awal ditangani agar bisa disembuhkan," katanya.

Sementara itu, Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri mengatakan pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan tersebut, sehingga bisa meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat.

"Kolaborasi ini agar terus ditingkatkan untuk membantu warga," katanya.

Ia mengatakan pemerintah daerah ke depan melaksanakan pendataan terhadap anak-anak yang mengalami kebutuhan khusus sejak lahir, sehingga penanganan bisa dilakukan secara maksimal.

"Pendataan itu harus dilakukan sejak dini, agar bisa ditangani lebih maksimal," katanya.

Clubfoot atau Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) adalah bentuk kelainan kaki bawaan yang biasanya terlihat saat lahir, di mana kaki bayi mengarah ke dalam dari bentuk atau posisinya.

Pada clubfoot, jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang (tendon) lebih pendek dari biasanya. Kondisi clubfoot bisa ringan atau parah dan terjadi pada salah satu atau kedua kaki bayi.

Jika anak memiliki clubfoot, itu akan membuatnya lebih sulit untuk berjalan secara normal dan berisiko menjadi disabilitas jika tidak ditangani sejak dini, sehingga dokter biasanya menyarankan untuk segera melakukan tindak penanganan yang dikenal dengan metode Ponseti.

Umumnya dokter bisa mengobati clubfoot tanpa operasi, meskipun terkadang anak-anak memerlukan operasi lanjutan di kemudian hari.



 


Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024