Mataram (ANTARA) - PT Pertamina Patria Niaga Regional Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (Jatimbalinus) melalui Aviation Fuel Terminal BIL bersama Tim Turtle Conservation Community (TCC) Nipah Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil meraih penghargaan Kalpataru 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Fikriludin, Ketua TCC Nipah NTB melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Senin, mengatakan bahwa pihaknya bersama Pertamina mendapat penghargaan Kalpataru 2024 untuk kategori penyelamat lingkungan.
"Penghargaan Kalpataru 2024 Kementerian LHK RI ini kami dapatkan berkat dukungan dari banyak pihak, terutama Pertamina yang selalu bersama kami dalam upaya melestarikan penyu di kawasan pantai Nipah," kata Fikril.
TCC Nipah terbentuk pada awal tahun 2016. Pembentukan itu berawal dari rasa peduli terhadap nasib penyu yang kerap muncul di pesisir pantai Nipah. Kawasan wisata ini merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Lombok Utara.
Rasa peduli itu muncul setelah melihat adanya sejumlah warga yang melakukan perburuan ilegal penyu di pantai Nipah. Menurut dia, aksi perburuan itu telah mengancam populasi penyu.
"Dari situ, di awal tahun 2016 itu, saya bersama rekan-rekan mulai timbul rasa peduli terhadap nasib penyu di pantai Nipah. Kami termotivasi untuk turun tangan menjaga populasi penyu," ujarnya.
Dari enam jenis penyu yang ada di Indonesia, jelas dia, TCC Nipah NTB berhasil membuat perlindungan pada tiga jenis penyu yang ditemui di wilayah mereka. Ketiga jenis penyu tersebut adalah penyu hijau (chelonia mydas), penyu sisik (eretmochelys imbricata), dan penyu lekang (lepi-dochelys olivacea).
"Jadi, saat ini kami fokus pada ketiga jenis penyu itu, karena ketiga jenis itu yang ada di wilayah kami," ucap dia.
Dia melanjutkan bahwa kehadiran Pertamina dalam mendukung upaya pelestarian ini dimulai sejak 2021. Setelah Pertamina masuk, kata dia, banyak pihak yang membangun sinergi, terutama dari kalangan pemerintah, seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB, hingga Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.
Dia menegaskan bahwa upaya bersama Pertamina kini tidak hanya melawan perburuan ilegal tetapi juga berusaha menyelamatkan penyu yang mengalami sakit.
Oleh karena itu, Fikril mengatakan bahwa capaian gemilang dalam ajang Kalpataru 2024 ini menjadi bukti bahwa kerja keras yang dilakukan Pertamina bersama TCC Nipah telah menghasilkan prestasi yang membanggakan sekaligus menjadi cara untuk dapat terus melestarikan alam.
"Terima kasih kami sampaikan ke para pihak yang ikut terlibat dan memberikan dukungannya terhadap kami, terutama dari Pertamina Aviation Fuel Terminal BIL, BKSDA NTB, DLHK dan Pemkab Lombok Utara," katanya.
Bahkan, berkat adanya dukungan utama dari Pertamina, TCC Nipah NTB kini telah membuka ruang bagi para akademisi dan pelajar untuk melakukan penelitian dan melakukan wisata edukasi di wilayah Nipah.
Area Manager Comm., Rel, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menjelaskan program pendampingan terhadap TCC Nipah ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pertamina dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat menuju komunitas yang mandiri guna mencapai pengembangan yang berkelanjutan.
Dukungan ini juga sebagai bentuk komitmen Pertamina untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-14 ekosistem lautan dan tujuan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
Selain mengimplementasikan SDGs, jelas dia, Pertamina turut berupaya menjalankan Enviromental, Social & Governance (ESG) dan untuk program konservasi penyu ini masuk pada bidang lingkungan dan kepemerintahan dalam ESG.
Untuk segi lingkungan, program ini membantu mempertahankan dan meningkatkan jumlah populasi penyu agar berada dalam keseimbangan sesuai daya dukung setiap komponen ekosistemnya, sehingga kehidupan penyu dapat terus berjalan serasi dan seimbang.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Pertamina Patra Niaga salurkan tambahan 266.140 tabung LPG 3 Kg di NTB
Baca juga: Konservasi penyu, Pertamina dan TCC Nipah NTB ukir prestasi di Kalpataru 2024
Segi lain, yakni untuk bidang kepemerintahan, program ini menunjukkan hasil dari sinergi semua pihak dalam menjalankan program.
"Dampak positif dari upaya konservasi yang dilakukan Pertamina bersama TCC Nipah NTB tidak hanya dirasakan pada populasi penyu, tetapi juga pada sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat. Dampak yang dihasilkan selama program berjalan memberikan dampak positif, terutama sektor pariwisata masyarakat dengan jumlah angka kunjungan yang selalu naik setiap tahunnya," kata Ahad.
Fikriludin, Ketua TCC Nipah NTB melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Senin, mengatakan bahwa pihaknya bersama Pertamina mendapat penghargaan Kalpataru 2024 untuk kategori penyelamat lingkungan.
"Penghargaan Kalpataru 2024 Kementerian LHK RI ini kami dapatkan berkat dukungan dari banyak pihak, terutama Pertamina yang selalu bersama kami dalam upaya melestarikan penyu di kawasan pantai Nipah," kata Fikril.
TCC Nipah terbentuk pada awal tahun 2016. Pembentukan itu berawal dari rasa peduli terhadap nasib penyu yang kerap muncul di pesisir pantai Nipah. Kawasan wisata ini merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Lombok Utara.
Rasa peduli itu muncul setelah melihat adanya sejumlah warga yang melakukan perburuan ilegal penyu di pantai Nipah. Menurut dia, aksi perburuan itu telah mengancam populasi penyu.
"Dari situ, di awal tahun 2016 itu, saya bersama rekan-rekan mulai timbul rasa peduli terhadap nasib penyu di pantai Nipah. Kami termotivasi untuk turun tangan menjaga populasi penyu," ujarnya.
Dari enam jenis penyu yang ada di Indonesia, jelas dia, TCC Nipah NTB berhasil membuat perlindungan pada tiga jenis penyu yang ditemui di wilayah mereka. Ketiga jenis penyu tersebut adalah penyu hijau (chelonia mydas), penyu sisik (eretmochelys imbricata), dan penyu lekang (lepi-dochelys olivacea).
"Jadi, saat ini kami fokus pada ketiga jenis penyu itu, karena ketiga jenis itu yang ada di wilayah kami," ucap dia.
Dia melanjutkan bahwa kehadiran Pertamina dalam mendukung upaya pelestarian ini dimulai sejak 2021. Setelah Pertamina masuk, kata dia, banyak pihak yang membangun sinergi, terutama dari kalangan pemerintah, seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB, hingga Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.
Dia menegaskan bahwa upaya bersama Pertamina kini tidak hanya melawan perburuan ilegal tetapi juga berusaha menyelamatkan penyu yang mengalami sakit.
Oleh karena itu, Fikril mengatakan bahwa capaian gemilang dalam ajang Kalpataru 2024 ini menjadi bukti bahwa kerja keras yang dilakukan Pertamina bersama TCC Nipah telah menghasilkan prestasi yang membanggakan sekaligus menjadi cara untuk dapat terus melestarikan alam.
"Terima kasih kami sampaikan ke para pihak yang ikut terlibat dan memberikan dukungannya terhadap kami, terutama dari Pertamina Aviation Fuel Terminal BIL, BKSDA NTB, DLHK dan Pemkab Lombok Utara," katanya.
Bahkan, berkat adanya dukungan utama dari Pertamina, TCC Nipah NTB kini telah membuka ruang bagi para akademisi dan pelajar untuk melakukan penelitian dan melakukan wisata edukasi di wilayah Nipah.
Area Manager Comm., Rel, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menjelaskan program pendampingan terhadap TCC Nipah ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pertamina dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat menuju komunitas yang mandiri guna mencapai pengembangan yang berkelanjutan.
Dukungan ini juga sebagai bentuk komitmen Pertamina untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-14 ekosistem lautan dan tujuan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
Selain mengimplementasikan SDGs, jelas dia, Pertamina turut berupaya menjalankan Enviromental, Social & Governance (ESG) dan untuk program konservasi penyu ini masuk pada bidang lingkungan dan kepemerintahan dalam ESG.
Untuk segi lingkungan, program ini membantu mempertahankan dan meningkatkan jumlah populasi penyu agar berada dalam keseimbangan sesuai daya dukung setiap komponen ekosistemnya, sehingga kehidupan penyu dapat terus berjalan serasi dan seimbang.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Pertamina Patra Niaga salurkan tambahan 266.140 tabung LPG 3 Kg di NTB
Baca juga: Konservasi penyu, Pertamina dan TCC Nipah NTB ukir prestasi di Kalpataru 2024
Segi lain, yakni untuk bidang kepemerintahan, program ini menunjukkan hasil dari sinergi semua pihak dalam menjalankan program.
"Dampak positif dari upaya konservasi yang dilakukan Pertamina bersama TCC Nipah NTB tidak hanya dirasakan pada populasi penyu, tetapi juga pada sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat. Dampak yang dihasilkan selama program berjalan memberikan dampak positif, terutama sektor pariwisata masyarakat dengan jumlah angka kunjungan yang selalu naik setiap tahunnya," kata Ahad.