Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) telah melangsungkan pelatihan social media marketing dengan tema "Your Network is Your Networth" pada 5-6 Juni 2024.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 7 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), binaan PLN guna meningkatkan literasi dan daya saing peserta di pasar digital.
Pelatihan yang berlangsung di Konyu Coffee & Space ini membedah fundamental branding dan marketing, strategi sosial media, serta praktik membuat content strategy, konten maupun postingan di sosial media agar dapat menjangkau dan menggugah target pasar dari produk UMKM masing-masing peserta.
Kegiatan pelatihan itu merupakan implementasi roadmap UMKM naik kelas dari PLN kepada UMKM mitra binaan PLN Peduli.
Melalui bimbingan ini, Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PT PLN (Persero) UIP Nusra, Dede Mairizal, berharap setiap UMKM binaan dapat meningkatkan kapasitas produksi, pemasaran, serta tenaga kerja dan pembuatan sertifikat.
"Selain untuk meningkatkan pemasaran dari hasil produk mereka, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menambah wawasan mitra binaan PLN Peduli tentang pentingnya brand awarness untuk digital branding," katanya.
Beberapa UMKM yang masih belum go online juga langsung didaftarkan ke e-commerce dan membuat akun sosial media. UMKM mitra binaan didorong untuk memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok dan lain sebagainya.
"Sekarang adalah era digital, sehingga para pelaku UMKM juga perlu memahami salah satu cara memasarkan hasil produk mereka di toko digital," ujar Dede.
Pemateri sekaligus pendiri Sojourner Creative, Areizy Mohammed Jusuf, mengungkapkan perputaran uang di sektor ekonomi digital sangat besar, diperkirakan mencapai Rp4.800 triliun pada 2030.
"Media sosial bisa jadi alat yang ampuh untuk memasarkan produk secara kreatif, berbagi testimoni pelanggan, dan membangun hubungan melalui interaksi real-time, dan juga dapat beriklan untuk menjangkau pelanggan. Hal ini menumbuhkan loyalitas kepada brand dan para akhirnya mendorong penjualan," katanya.
Dalam pelatihan ini, Areizy menguraikan strategi branding, marketing, sales, dan bagaimana cara mengintegrasikan strategi tersebut menjadi sebuah skema untuk mengembangkan brand secara digital.
Salah satu peserta pelatihan dari UMKM Mutiara Lombok Food, Ridho Badri Aslam, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PLN karena selalu hadir dan mendampingi UMKM dalam setiap tahap, mulai dari produksi hingga pemasaran.
"Pelatihan social media marketing dari PLN ini sangat membantu sekali bagi kami. Materinya luar biasa, kita di sini diajarkan social media marketing secara terstruktur," ucap Ridho.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 7 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), binaan PLN guna meningkatkan literasi dan daya saing peserta di pasar digital.
Pelatihan yang berlangsung di Konyu Coffee & Space ini membedah fundamental branding dan marketing, strategi sosial media, serta praktik membuat content strategy, konten maupun postingan di sosial media agar dapat menjangkau dan menggugah target pasar dari produk UMKM masing-masing peserta.
Kegiatan pelatihan itu merupakan implementasi roadmap UMKM naik kelas dari PLN kepada UMKM mitra binaan PLN Peduli.
Melalui bimbingan ini, Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PT PLN (Persero) UIP Nusra, Dede Mairizal, berharap setiap UMKM binaan dapat meningkatkan kapasitas produksi, pemasaran, serta tenaga kerja dan pembuatan sertifikat.
"Selain untuk meningkatkan pemasaran dari hasil produk mereka, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menambah wawasan mitra binaan PLN Peduli tentang pentingnya brand awarness untuk digital branding," katanya.
Beberapa UMKM yang masih belum go online juga langsung didaftarkan ke e-commerce dan membuat akun sosial media. UMKM mitra binaan didorong untuk memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok dan lain sebagainya.
"Sekarang adalah era digital, sehingga para pelaku UMKM juga perlu memahami salah satu cara memasarkan hasil produk mereka di toko digital," ujar Dede.
Pemateri sekaligus pendiri Sojourner Creative, Areizy Mohammed Jusuf, mengungkapkan perputaran uang di sektor ekonomi digital sangat besar, diperkirakan mencapai Rp4.800 triliun pada 2030.
"Media sosial bisa jadi alat yang ampuh untuk memasarkan produk secara kreatif, berbagi testimoni pelanggan, dan membangun hubungan melalui interaksi real-time, dan juga dapat beriklan untuk menjangkau pelanggan. Hal ini menumbuhkan loyalitas kepada brand dan para akhirnya mendorong penjualan," katanya.
Dalam pelatihan ini, Areizy menguraikan strategi branding, marketing, sales, dan bagaimana cara mengintegrasikan strategi tersebut menjadi sebuah skema untuk mengembangkan brand secara digital.
Salah satu peserta pelatihan dari UMKM Mutiara Lombok Food, Ridho Badri Aslam, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PLN karena selalu hadir dan mendampingi UMKM dalam setiap tahap, mulai dari produksi hingga pemasaran.
"Pelatihan social media marketing dari PLN ini sangat membantu sekali bagi kami. Materinya luar biasa, kita di sini diajarkan social media marketing secara terstruktur," ucap Ridho.