Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri Yusharto Huntoyungo mengajak seluruh pemerintah daerah untuk memanfaatkan klinik inovasi daerah sebagai wadah strategis dalam menggali dan mengembangkan potensi lokal, tidak terkecuali bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Kami sangat mengapresiasi atas launching-nya klinik inovasi ini, artinya ini menandakan komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mengakselerasi inovasi di daerahnya menjadi semakin baik," kata Yusharto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Yusharto menyampaikan hal itu saat peluncuran klinik inovasi oleh Pemprov Sulawesi Tenggara sebagai upaya memaksimalkan peningkatan inovasi di daerah itu.

Menurut Yusharto, keberadaan klinik inovasi akan sangat membantu perangkat daerah di lingkungan Pemprov Sultra untuk memecahkan masalah yang kompleks hingga berkontribusi pada pengembangan ide maupun potensi lokal. Dia menambahkan melalui klinik inovasi, perangkat daerah juga dapat mengembangkan metode kreatif untuk mendukung budaya inovasi.

"Hadirnya klinik inovasi diharapkan menjadi mesin penggerak, bukan hanya lompatan predikat tetapi juga kemanfaatan inovasi daerah yang semakin luas," ujarnya.

Yusharto mengungkapkan pada tahun 2023 Pemprov Sultra telah melaporkan enam inovasinya ke Kemendagri melalui BSKDN. Berdasarkan laporan tersebut, diperoleh skor pengukuran Indeks Inovasi Daerah sebesar 32,85 atau berpredikat kurang inovatif. Sejalan dengan itu, guna meningkatkan pelaporan inovasi, Yusharto mengimbau Pemprov Sultra dapat melakukan replikasi inovasi.

Dia menilai replikasi inilah yang memungkinkan inovasi dapat bermanfaat secara terus menerus dan kontekstual.

"Daerah dapat memanfaatkan berbagai aplikasi untuk melakukan replikasi, satu di antaranya aplikasi yang kami kembangkan, yakni Tuxedovation yang telah memuat 14 ribu data inovasi yang dapat diakses dan menjadi inspirasi daerah untuk meningkatkan inovasi," jelas Yusharto.

Baca juga: Mendagri minta kepala daerah fungsikan lahan tidur jadi pertanian produktif
Baca juga: Kemendagri minta PKL nakal di Bandara Internasional Lombok ditertibkan

Selain itu, untuk memaksimalkan pengembangan potensi lokal diperlukan kerja sama multiple helix yang melibatkan banyak pihak baik pemerintah, akademisi, swasta, masyarakat hingga unsur media. Melalui kerja sama tersebut, diharapkan Pemprov Sultra dapat membangun ekosistem inovasi yang kuat dan berkesinambungan.

"Sehingga dengan mendayagunakan potensi daerah secara cermat, Pemprov Sultra dapat memberikan terobosan- terobosan yang dapat meningkatkan daya saing daerahnya di waktu-waktu yang akan datang," tambahnya.


 

Pewarta : Narda Margaretha Sinambela
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024