Jakarta (ANTARA) - Lembaga filantropi Dompet Dhuafa mengajak seluruh masyarakat Indonesia melaksanakan ibadah kurban untuk masyarakat Palestina yang sedang dilanda kesulitan akibat perang.
 
"Saya mengajak masyarakat Indonesia untuk berkurban melalui Dompet Dhuafa bagi masyarakat Palestina," kata Ketua Tebar Hewan Kurban (THK) 1445 Dompet Dhuafa Bobby P. Manullang dalam taklimat media yang diikuti di Jakarta, Kamis.
 
Hingga saat ini, kata Bobby, sebanyak hampir seribu masyarakat Indonesia telah berkontribusi melalui pihaknya dalam berkurban untuk warga Palestina. Ia mengungkapkan saat ini Palestina sedang mengalami keterbatasan hewan kurban yang tersedia. Untuk itu, ia menyebut pihaknya telah menyiapkan strategi khusus dalam program ini.
 
"Seperti tahun-tahun sebelumnya bisa memotong hewan secara langsung, namun tahun ini kami akan sembelih di negara lain," ujarnya.
 
Secara rinci, GM Respon dan Advokasi Dompet Dhuafa Arif R. Haryono menyebut sebelumnya kurban dapat dilaksanakan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Palestina, dan dapat dimonitor secara langsung. Namun pada saat ini, RPH tersebut telah hancur akibat perang.
 
"Maka itu kami akan membantu kurban dengan bentuk kaleng, hanya saja keterbatasan pintu masuk dalam alur distribusi menjadi hambatan kami dalam pendistribusian. Maka itu dengan kondisi kaleng diharapkan dapat awet selama dua tahun," ujarnya.
 
Arif menyebut pengemasan kaleng dilakukan dengan standar internasional, guna menjamin kualitas daging saat dikonsumsi oleh masyarakat Palestina.Untuk itu, Arif menyebut pihaknya menggandeng lembaga filantropi asal Turki, Hayat Yolu Dernegi dalam menyalurkan bantuan kurban ke Palestina.

Baca juga: Rusia abstain atas resolusi gencatan senjata di Gaza
Baca juga: Wadubes AS jelaskan langkah lanjutan resolusi Gaza
 
Perwakilan Hayat Yolu Dernegi di Indonesia Muhammad Malik Jovial Dien menekankan bantuan terhadap Palestina harus tetap dilakukan, karena Palestina merupakan salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia sejak awal.
 
"Kemanusiaan itu lintas batas, apa yang terjadi di Gaza menjadi pergerakan masif di global, termasuk Indonesia," ucapnya.
 

 

Pewarta : Sean Filo Muhamad
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024