Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat ditetapkan menjadi tuan rumah konferensi internasional sektor publik yang akan diselenggarakan pada 11-12 September 2024 mendatang.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, Fathul Gani mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Politeknik Keuangan Negara (PKN) dan Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN) Kementerian Keuangan.
"Pada prinsipnya Pemprov NTB siap menjadi tuan rumah konferensi internasional yang diselenggarakan di NTB," ujarnya melalui keterangan tertulis di Mataram, Kamis.
Ia berharap kegiatan ini akan menjadi motivasi bagi pelaku UMKM di NTB, termasuk ajang ini menjadi pengenalan destinasi pariwisata NTB yang menjadi obyek penelitian yang akan dilakukan.
Sementara Direktur PKN STAN Kemenkeu, Evy Muliani mengatakan dipilihnya NTB sebagai tuan rumah karena pengembangan UMKM di NTB sudah relatif maju.
"NTB kita pilih sebagai lokasi konferensi internasional ini mengingat pengembangan UMKM di daerah ini sudah relatif maju. Harapannya akan menjadi referensi dan pembelajaran sangat berharga dari PKN sendiri dari sisi akademik maupun bagi pengembangan UMKM serupa di daerah lainnya," terangnya.
Menurutnya kebijakan pengembangan UMKM yang selama ini dilakukan oleh Pemprov NTB bisa sejalan dengan teori akademik yang sudah ada dalam PKN itu sendiri. Kecuali itu kegiatan bertaraf internasional ini bisa menjadi acuan pengembangan sektor pariwisata di NTB yang sudah cukup maju dan menjadi barometer pengembangan wisata bagi daerah lainnya di Indonesia bahkan dunia internasional.
Baca juga: Pj Gubernur NTB terima penghargaan TPID Award dari Presiden
Baca juga: Pemprov NTB siap hadapi musim kemarau di sembilan kabupaten/kota
"Jadi pengembangan UMKM nya termasuk pengembangan destinasi-destinasi wisata di NTB juga bisa menjadi acuan bersama dalam proses akademik yang selama ini ada di PKN. Karena pesertanya juga berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Australia, Jepang dan Finlandia juga bisa menjadi promosi destinasi wisata di NTB," ujarnya.
Ia menambahkan para peserta pada kegiatan tersebut nantinya juga menghadirkan peserta dalam negeri dari Perguruan Tinggi dan unsur pemerintahan. Kegiatan ini menggabungkan antara akademisi dengan pengambil kebijakan di pemerintahan.
"Target-nya bukan hanya publikasi di jurnal nasional dan internasional. Dari hasil penelitian yang akan kami lakukan d NTB juga sebagai acuan untuk rekomendasi kebijakan baik pemerintah daerah maupun di institusi pendidikan yang ada pada kami," katanya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, Fathul Gani mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Politeknik Keuangan Negara (PKN) dan Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN) Kementerian Keuangan.
"Pada prinsipnya Pemprov NTB siap menjadi tuan rumah konferensi internasional yang diselenggarakan di NTB," ujarnya melalui keterangan tertulis di Mataram, Kamis.
Ia berharap kegiatan ini akan menjadi motivasi bagi pelaku UMKM di NTB, termasuk ajang ini menjadi pengenalan destinasi pariwisata NTB yang menjadi obyek penelitian yang akan dilakukan.
Sementara Direktur PKN STAN Kemenkeu, Evy Muliani mengatakan dipilihnya NTB sebagai tuan rumah karena pengembangan UMKM di NTB sudah relatif maju.
"NTB kita pilih sebagai lokasi konferensi internasional ini mengingat pengembangan UMKM di daerah ini sudah relatif maju. Harapannya akan menjadi referensi dan pembelajaran sangat berharga dari PKN sendiri dari sisi akademik maupun bagi pengembangan UMKM serupa di daerah lainnya," terangnya.
Menurutnya kebijakan pengembangan UMKM yang selama ini dilakukan oleh Pemprov NTB bisa sejalan dengan teori akademik yang sudah ada dalam PKN itu sendiri. Kecuali itu kegiatan bertaraf internasional ini bisa menjadi acuan pengembangan sektor pariwisata di NTB yang sudah cukup maju dan menjadi barometer pengembangan wisata bagi daerah lainnya di Indonesia bahkan dunia internasional.
Baca juga: Pj Gubernur NTB terima penghargaan TPID Award dari Presiden
Baca juga: Pemprov NTB siap hadapi musim kemarau di sembilan kabupaten/kota
"Jadi pengembangan UMKM nya termasuk pengembangan destinasi-destinasi wisata di NTB juga bisa menjadi acuan bersama dalam proses akademik yang selama ini ada di PKN. Karena pesertanya juga berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Australia, Jepang dan Finlandia juga bisa menjadi promosi destinasi wisata di NTB," ujarnya.
Ia menambahkan para peserta pada kegiatan tersebut nantinya juga menghadirkan peserta dalam negeri dari Perguruan Tinggi dan unsur pemerintahan. Kegiatan ini menggabungkan antara akademisi dengan pengambil kebijakan di pemerintahan.
"Target-nya bukan hanya publikasi di jurnal nasional dan internasional. Dari hasil penelitian yang akan kami lakukan d NTB juga sebagai acuan untuk rekomendasi kebijakan baik pemerintah daerah maupun di institusi pendidikan yang ada pada kami," katanya.