Jakarta (ANTARA) - Ketua Yayasan King's Singhasari Indonesia David Santoso mengatakan pembangunan King’s College London (KCL) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari sementara ini telah menyerap investasi sekitar 2 juta dolar AS atau setara dengan Rp33 miliar. David mengatakan, realisasi investasi tersebut masih bisa meningkat mengikuti pengembangan dari KCL saat beroperasi nanti.
“Untuk saat ini kurang lebih 2 juta dolar AS untuk lahan dan infrastruktur yang awal itu dilaksanakan, dan itu berkembang sesuai dengan jumlah murid,” kata David usai konferensi pers Pengembangan King’s College London, Jakarta, Kamis.
Menanggapi permintaan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk menambah kuota 1.500 pelajar, David menilai hal tersebut dapat direalisasikan secara bertahap.
“Kalau tadi Menko mengatakan 1.500 (pelajar) itu nanti tentu akan kita sediakan dengan bertahap. Tapi saat ini infrastruktur bisa disediakan itu sudah bisa (mengakomodir) 300 plus student yang berada di Malang beserta dengan fasilitas penunjang,” ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Intelegensia Grahatama itu menjelaskan, dalam tiga tahun mendatang, KEK Singhasari akan menargetkan tiga universitas internasional lainnya untuk masuk.
David mengungkap ketiga universitas tersebut sudah menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di KEK Singhasari, namun rencananya akan masuk secara bertahap setiap tahunnya. Selama tiga tahun, ditargetkan ada tiga universitas internasional membuka cabang baru di KEK Singhasari, Malang.
Ia berharap ke depannya, beberapa perguruan tinggi terbaik dari jajaran Russel Group dan Ivy League juga turut berpartisipasi mengembangkan KEK Singhasari.
“Di tiga tahun mendatang, kita berharap ada Russel Group dan Ivy League, dan beberapa dari regional lainnya itu akan masuk untuk mengembangkan human development zone yang secepatnya akan kita laporkan ke Pak Menko pola pengembangannya," jelasnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Rizal Edwin Manansang menyampaikan, King's College London (KCL) akan segera membuka perguruan tinggi pada September 2024 di KEK Singhasari, Malang, Provinsi Jawa Timur.
Proses pembangunan perguruan asal Inggris itu telah mencapai 80 persen dan akan rampung pada Agustus 2024.
"KCL menyampaikan komitmen mereka kepada pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di KEK Singhasari," kata Edwin.
Adapun pada Kamis (20/6) di Kantor Kemenko Perekonomian, Pemerintah melakukan penyerahan Izin Pendirian Kampus Cabang King’s College London (KCL) di KEK Singhasari. Izin Pendirian Kampus Cabang King’s College London di KEK Singhasari yang diserahkan berupa Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 238/E/O Tahun 2024 tentang Izin Pendirian Kampus Cabang KCL yang diberikan kepada Yayasan King Singhasari Indonesia.
“Ini menjadi sebuah sejarah baru bagi pendidikan di Indonesia karena datangnya perguruan tinggi dari Inggris yang top 100 atau nomor 40 terbaik di dunia. Jadi ini hadir di Malang dan semoga ini bisa mendorong klaster pendidikan SDM di Malang menjadi klaster unggul. Dan tentu KEK Singhasari diharapkan menjadi penghubung kolaborasi universitas besar di dunia dan sinergi ini tentu diperlukan untuk mempersiapkan SDM kita masuk dalam the future of works,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Dewan Nasional KEK.
Untuk penyelenggaraan pendidikan, KCL akan mengambil peran penuh dalam penyelenggaraan pendidikan program magister atau master degree, mulai dari pelaksanaan kurikulum perkuliahan hingga tenaga pengajar. Pada tahap awal akan difokuskan pada ekonomi digital melalui Program MSc Digital Economies pada September 2024 dan dilanjutkan dengan Program MSc Digital Futures pada Januari 2025.
Baca juga: Gerakan Sekolah Sehat untuk SDM masa depan terus digalakkan
Baca juga: Ekonom sebut pengembangan SDM penting penguatan daya saing
Selain itu, penyelenggaraan Place-Based Trans-National Education (TNE) KCL merupakan yang pertama yang ditawarkan di Indonesia dan setengah dari fakultas KCL di kampus London telah terlibat dalam pendirian TNE di Indonesia. Hal ini juga menunjukkan komitmen KCL dalam penyelenggaraan kampusnya di Indonesia.
“Dan tentu dengan kehadiran King’s College London juga akan mempermudah mahasiswa Indonesia yang akan belajar di King’s College London. Jadi akan menjadi 2 side of agent. First to train the Indonesian people and then second to open access for Indonesian citizen to study in King’s College London. Jadi dengan demikian akan ada 2 traffic dan tentu kita berharap bahwa jumlah student di Indonesia nanti akan lebih banyak,” ujar Menko Airlangga.
Dalam rencana pengembangan ke depan, penambahan satu program baru akan diluncurkan setiap tahunnya. Rencana program lanjutan dimaksud antara lain berupa MSc Digital Law pada tahun ke-3, MSc Psychology pada tahun ke-4, dan MSc Cyber Security pada tahun ke-5. Sedangkan KEK Singhasari akan mengambil peran penuh dalam penyediaan infrastruktur, sarana prasarana, dan fasilitas pembelajaran untuk mahasiswa.
“Untuk saat ini kurang lebih 2 juta dolar AS untuk lahan dan infrastruktur yang awal itu dilaksanakan, dan itu berkembang sesuai dengan jumlah murid,” kata David usai konferensi pers Pengembangan King’s College London, Jakarta, Kamis.
Menanggapi permintaan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk menambah kuota 1.500 pelajar, David menilai hal tersebut dapat direalisasikan secara bertahap.
“Kalau tadi Menko mengatakan 1.500 (pelajar) itu nanti tentu akan kita sediakan dengan bertahap. Tapi saat ini infrastruktur bisa disediakan itu sudah bisa (mengakomodir) 300 plus student yang berada di Malang beserta dengan fasilitas penunjang,” ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Intelegensia Grahatama itu menjelaskan, dalam tiga tahun mendatang, KEK Singhasari akan menargetkan tiga universitas internasional lainnya untuk masuk.
David mengungkap ketiga universitas tersebut sudah menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di KEK Singhasari, namun rencananya akan masuk secara bertahap setiap tahunnya. Selama tiga tahun, ditargetkan ada tiga universitas internasional membuka cabang baru di KEK Singhasari, Malang.
Ia berharap ke depannya, beberapa perguruan tinggi terbaik dari jajaran Russel Group dan Ivy League juga turut berpartisipasi mengembangkan KEK Singhasari.
“Di tiga tahun mendatang, kita berharap ada Russel Group dan Ivy League, dan beberapa dari regional lainnya itu akan masuk untuk mengembangkan human development zone yang secepatnya akan kita laporkan ke Pak Menko pola pengembangannya," jelasnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Rizal Edwin Manansang menyampaikan, King's College London (KCL) akan segera membuka perguruan tinggi pada September 2024 di KEK Singhasari, Malang, Provinsi Jawa Timur.
Proses pembangunan perguruan asal Inggris itu telah mencapai 80 persen dan akan rampung pada Agustus 2024.
"KCL menyampaikan komitmen mereka kepada pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di KEK Singhasari," kata Edwin.
Adapun pada Kamis (20/6) di Kantor Kemenko Perekonomian, Pemerintah melakukan penyerahan Izin Pendirian Kampus Cabang King’s College London (KCL) di KEK Singhasari. Izin Pendirian Kampus Cabang King’s College London di KEK Singhasari yang diserahkan berupa Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 238/E/O Tahun 2024 tentang Izin Pendirian Kampus Cabang KCL yang diberikan kepada Yayasan King Singhasari Indonesia.
“Ini menjadi sebuah sejarah baru bagi pendidikan di Indonesia karena datangnya perguruan tinggi dari Inggris yang top 100 atau nomor 40 terbaik di dunia. Jadi ini hadir di Malang dan semoga ini bisa mendorong klaster pendidikan SDM di Malang menjadi klaster unggul. Dan tentu KEK Singhasari diharapkan menjadi penghubung kolaborasi universitas besar di dunia dan sinergi ini tentu diperlukan untuk mempersiapkan SDM kita masuk dalam the future of works,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Dewan Nasional KEK.
Untuk penyelenggaraan pendidikan, KCL akan mengambil peran penuh dalam penyelenggaraan pendidikan program magister atau master degree, mulai dari pelaksanaan kurikulum perkuliahan hingga tenaga pengajar. Pada tahap awal akan difokuskan pada ekonomi digital melalui Program MSc Digital Economies pada September 2024 dan dilanjutkan dengan Program MSc Digital Futures pada Januari 2025.
Baca juga: Gerakan Sekolah Sehat untuk SDM masa depan terus digalakkan
Baca juga: Ekonom sebut pengembangan SDM penting penguatan daya saing
Selain itu, penyelenggaraan Place-Based Trans-National Education (TNE) KCL merupakan yang pertama yang ditawarkan di Indonesia dan setengah dari fakultas KCL di kampus London telah terlibat dalam pendirian TNE di Indonesia. Hal ini juga menunjukkan komitmen KCL dalam penyelenggaraan kampusnya di Indonesia.
“Dan tentu dengan kehadiran King’s College London juga akan mempermudah mahasiswa Indonesia yang akan belajar di King’s College London. Jadi akan menjadi 2 side of agent. First to train the Indonesian people and then second to open access for Indonesian citizen to study in King’s College London. Jadi dengan demikian akan ada 2 traffic dan tentu kita berharap bahwa jumlah student di Indonesia nanti akan lebih banyak,” ujar Menko Airlangga.
Dalam rencana pengembangan ke depan, penambahan satu program baru akan diluncurkan setiap tahunnya. Rencana program lanjutan dimaksud antara lain berupa MSc Digital Law pada tahun ke-3, MSc Psychology pada tahun ke-4, dan MSc Cyber Security pada tahun ke-5. Sedangkan KEK Singhasari akan mengambil peran penuh dalam penyediaan infrastruktur, sarana prasarana, dan fasilitas pembelajaran untuk mahasiswa.