Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menemukan sebanyak 51 kasus cacing hati (fasciolosis) dan satu kasus lesi paru selama pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah yakni 17-19 Juni 2024.
"Data terakhir temuan kasus cacing hati pada daging hewan kurban sebanyak 51 kasus, dan satu kasus lesi paru atau pembengkakan organ paru, tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Hj Baiq Rihul Jannah di Mataram, Jumat.
Dikatakan, kasus cacing hati ditemukan di masing-masing kecamatan meliputi di Kecamatan Mataram 5 ekor, Selaparang 3 ekor, Ampenan 7 ekor, Sekarbela ditemukan 18 ekor, Cakranegara sebanyak 18 ekor, dan Kecamatan Sandubaya hanya ditemukan satu kasus lesi paru.
Baca juga: Tim kesehatan kurban temukan lima kasus cacing hati di Mataram
Jenis penyakit-penyakit yang ditemukan pada daging kurban itu, tidak bisa terdeteksi dari luar ketika tim kesehatan hewan kurban melakukan pengecekan kesehatan sebelum dipotong.
"Baik penyakit cacing hati maupun lesi paru, baru bisa kita tahu setelah hewan kurban dipotong dan kita cek organnya," katanya.
Terkait dengan 52 temuan kasus hewan kurban itu, tim kesehatan hewan kurban sudah langsung memusnahkan organ hati sapi yang terdeteksi cacing hati dan organ paru yang terdeteksi terjangkit lesi paru.
"Sedangkan organ lainnya, dinilai aman untuk dikonsumsi sehingga bisa langsung dibagi kepada yang berhak. Kami hanya musnahkan bagian hati dan paru saja, untuk organ lain aman dikonsumsi," katanya.
Baca juga: Alhamdulillah!! Ratusan warga Lombok Tengah terima daging kurban dari Presiden
Menurutnya, salah satu pemicu cacing hati pada hewan kurban karena faktor makanan yang kurang bersih, seperti jerami, rumput atau keong yang menempel di jerami dan rumput.
"Karena itu, sebelum sapi diberikan pakan sebaiknya pakan dicuci bersih agar tidak menimbulkan cacing hati," katanya.
Rihul menambahkan, total hewan kurban yang dipotong di Kota Mataram pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah/2024, sebanyak 2.752 ekor, terdiri atas kambing 1.602 ekor, domba 15 ekor dan sapi 1.135 ekor dengan jumlah lokasi pemotongan sebanyak 253 titik.
"Data terakhir temuan kasus cacing hati pada daging hewan kurban sebanyak 51 kasus, dan satu kasus lesi paru atau pembengkakan organ paru, tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Hj Baiq Rihul Jannah di Mataram, Jumat.
Dikatakan, kasus cacing hati ditemukan di masing-masing kecamatan meliputi di Kecamatan Mataram 5 ekor, Selaparang 3 ekor, Ampenan 7 ekor, Sekarbela ditemukan 18 ekor, Cakranegara sebanyak 18 ekor, dan Kecamatan Sandubaya hanya ditemukan satu kasus lesi paru.
Baca juga: Tim kesehatan kurban temukan lima kasus cacing hati di Mataram
Jenis penyakit-penyakit yang ditemukan pada daging kurban itu, tidak bisa terdeteksi dari luar ketika tim kesehatan hewan kurban melakukan pengecekan kesehatan sebelum dipotong.
"Baik penyakit cacing hati maupun lesi paru, baru bisa kita tahu setelah hewan kurban dipotong dan kita cek organnya," katanya.
Terkait dengan 52 temuan kasus hewan kurban itu, tim kesehatan hewan kurban sudah langsung memusnahkan organ hati sapi yang terdeteksi cacing hati dan organ paru yang terdeteksi terjangkit lesi paru.
"Sedangkan organ lainnya, dinilai aman untuk dikonsumsi sehingga bisa langsung dibagi kepada yang berhak. Kami hanya musnahkan bagian hati dan paru saja, untuk organ lain aman dikonsumsi," katanya.
Baca juga: Alhamdulillah!! Ratusan warga Lombok Tengah terima daging kurban dari Presiden
Menurutnya, salah satu pemicu cacing hati pada hewan kurban karena faktor makanan yang kurang bersih, seperti jerami, rumput atau keong yang menempel di jerami dan rumput.
"Karena itu, sebelum sapi diberikan pakan sebaiknya pakan dicuci bersih agar tidak menimbulkan cacing hati," katanya.
Rihul menambahkan, total hewan kurban yang dipotong di Kota Mataram pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah/2024, sebanyak 2.752 ekor, terdiri atas kambing 1.602 ekor, domba 15 ekor dan sapi 1.135 ekor dengan jumlah lokasi pemotongan sebanyak 253 titik.