Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah memasang 145 titik penerang jalan umum (PJU) dengan menggunakan sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar cell dengan total anggaran Rp9,5 miliar.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram Zulkarwin di Mataram, Rabu, mengatakan, sebanyak 145 titik PJU tenaga surya yang dipasang itu terdiri dari dua jenis yakni PJU solar cell dua lengan sebanyak 116 titik dan 29 titik PJU solar cell satu lengan.
"Pemasangan 145 titik PJU solar cell tersebut sudah rampung pada pekan lalu dan kita sudah lakukan berita acara serah terima (BAST) aset," katanya.
Baca juga: Pemerintah Mataram siapkan Rp5 miliar pasang PJU tenaga surya
Dikatakan, PJU solar cell yang dipasang pengadaan tahun 2024 antara dimulai dari kawasan Mapak sampai di daerah Tempit perbatasan Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat.
Setelah selesai pemasangan, saat ini PJU masih dalam masa pemeliharaan dari pihak ketiga sebab PJU ini memiliki garansi selama lima tahun.
"Jadi kerusakan dan penggantian masih menjadi tanggungan pihak ketiga selama lima tahun ke depan," katanya.
Menurutnya, dari proses pemasangan ada beberapa titik PJU yang lampunya tidak terang dan itu sudah langsung laporkan kemudian diganti oleh pihak ketiga.
Untuk memastikan PJU tenaga surya berfungsi maksimal, Dishub Kota Mataram tetap melakukan pemantauan dan pengawasan PJU solar cell yang dilakukan secara mandiri oleh petugas Dishub.
"Kami juga melibatkan inspektorat untuk melakukan audit seluruh rangkaian pengadaan PJU solar sell tahun 2024, agar sesuai dengan perencanaan," katanya.
Baca juga: Penggunaan PJU tenaga surya upaya mitigasi bencana di Mataram
Asisten I Setda Kota Mataram H Lalu Martawang sebelumnya mengatakan, PJU
solar cell menjadi salah satu upaya mitigasi bencana di kota ini sebab PJU yang menggunakan tenaga surya tidak terpengaruh jika terjadi banjir, gempa, apalagi ketika jaringan PLN mati.
"Selama tiang PLTS berdiri dan ada matahari, maka PJU akan tetap nyala. Penggunaan, PJU tenaga surya ini juga lebih efisien," katanya.
Setelah dilakukan evaluasi dan kajian, lanjutnya, pemasangan PJU dengan tenaga surya ini ternyata memang cocok untuk Kota Mataram dan Pulau Lombok pada umumnya yang waspada bencana.
Baca juga: Pemasangan PJU tenaga surya di Mataram dianggarkan Rp10 miliar
Apalagi Kota Mataram merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota di NTB yang memiliki enam jenis bencana dari 10 jenis bencana yang kerap terjadi di NTB.
Selain gempa disertai tsunami, bencana lain yang mengancam wilayah Kota Mataram adalah banjir, gelombang pantai, abrasi, kebakaran permukiman, dan konflik sosial.
"Karena itu, PJU PLTS ini menjadi salah satu solusi dan bagian dari mitigasi bencana. Kalau kita tergantung pada satu saja, ketika PLN terganggu, langsung sistem penerangan kita akan padam," katanya.
Baca juga: Disperkim Mataram pasang PJU rusunawa Bintaro gunakan tenaga surya
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram Zulkarwin di Mataram, Rabu, mengatakan, sebanyak 145 titik PJU tenaga surya yang dipasang itu terdiri dari dua jenis yakni PJU solar cell dua lengan sebanyak 116 titik dan 29 titik PJU solar cell satu lengan.
"Pemasangan 145 titik PJU solar cell tersebut sudah rampung pada pekan lalu dan kita sudah lakukan berita acara serah terima (BAST) aset," katanya.
Baca juga: Pemerintah Mataram siapkan Rp5 miliar pasang PJU tenaga surya
Dikatakan, PJU solar cell yang dipasang pengadaan tahun 2024 antara dimulai dari kawasan Mapak sampai di daerah Tempit perbatasan Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat.
Setelah selesai pemasangan, saat ini PJU masih dalam masa pemeliharaan dari pihak ketiga sebab PJU ini memiliki garansi selama lima tahun.
"Jadi kerusakan dan penggantian masih menjadi tanggungan pihak ketiga selama lima tahun ke depan," katanya.
Menurutnya, dari proses pemasangan ada beberapa titik PJU yang lampunya tidak terang dan itu sudah langsung laporkan kemudian diganti oleh pihak ketiga.
Untuk memastikan PJU tenaga surya berfungsi maksimal, Dishub Kota Mataram tetap melakukan pemantauan dan pengawasan PJU solar cell yang dilakukan secara mandiri oleh petugas Dishub.
"Kami juga melibatkan inspektorat untuk melakukan audit seluruh rangkaian pengadaan PJU solar sell tahun 2024, agar sesuai dengan perencanaan," katanya.
Baca juga: Penggunaan PJU tenaga surya upaya mitigasi bencana di Mataram
Asisten I Setda Kota Mataram H Lalu Martawang sebelumnya mengatakan, PJU
solar cell menjadi salah satu upaya mitigasi bencana di kota ini sebab PJU yang menggunakan tenaga surya tidak terpengaruh jika terjadi banjir, gempa, apalagi ketika jaringan PLN mati.
"Selama tiang PLTS berdiri dan ada matahari, maka PJU akan tetap nyala. Penggunaan, PJU tenaga surya ini juga lebih efisien," katanya.
Setelah dilakukan evaluasi dan kajian, lanjutnya, pemasangan PJU dengan tenaga surya ini ternyata memang cocok untuk Kota Mataram dan Pulau Lombok pada umumnya yang waspada bencana.
Baca juga: Pemasangan PJU tenaga surya di Mataram dianggarkan Rp10 miliar
Apalagi Kota Mataram merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota di NTB yang memiliki enam jenis bencana dari 10 jenis bencana yang kerap terjadi di NTB.
Selain gempa disertai tsunami, bencana lain yang mengancam wilayah Kota Mataram adalah banjir, gelombang pantai, abrasi, kebakaran permukiman, dan konflik sosial.
"Karena itu, PJU PLTS ini menjadi salah satu solusi dan bagian dari mitigasi bencana. Kalau kita tergantung pada satu saja, ketika PLN terganggu, langsung sistem penerangan kita akan padam," katanya.
Baca juga: Disperkim Mataram pasang PJU rusunawa Bintaro gunakan tenaga surya