Jakarta (Antara NTB) Sebanyak 580 wartawan ekonomi dari 34 provinsi mengikuti pelatihan terkait perkembangan ekonomi terkini yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) di Jakarta mulai 20-22 November 2017.
"Pelatihan ini merupakan kegiatan tahunan BI. Kali merupakan yang kedua kali dan digelar sekaligus. Berbeda dengan tahun sebelumnya dilakukan per wilayah," kata Ketua Panitia Penyelenggara Agusman di Jakarta, Senin.
Pelatihan yang juga diikuti sebanyak sembilan wartawan dari Nusa Tenggara Barat (NTB), dibuka oleh Asisten Gubernur BI Dyah Nasiti.
Agusman yang juga menjabat sebagai Kepala Depertemen Komunikasi BI, mengatakan tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan jurnalis ekonomi di Indonesia tentang peran BI secara komprehensif.
"Kami berharap melalui kegiatan tersebut para jurnalis mampu menganalisa lebih tajam dan benar sehingga penyajian infromasinya bermanfaat luas bagi ekonomi Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, komunikasi yang lancar, efektif, dan efisien membutuhkan peran dari media massa sebagai institusi yang memiliki tugas untuk menyebarkan berita dan informasi yang objektif dan bermanfaat.
"Peran media masa sangat penting. Makanya Bank Indonesia memandang penting untuk meningkatkan pemahaman wartawan media massa secara rutin, terutama terhadap fungsi Bank Sentral dalam kebijakan monoter, sistem pembayaran, dan stabilitas sistem keuangan," ucapnya pula.
Sementara itu, Asisten Gubernur BI Diah Nastuti, mengapresiasi hadirnya sebanyak 580 wartawan ekonomi dari 34 provinsi di Indonesia, untuk mengikuti pelatihan.
Menurut dia, kegiatan pelatihan wartawan daerah tersebut sebagai bagian dari implementasi tugas pokok dan fungsi BI sebagai otoritas monoter, sistem pembayaran serta menjaga stabilitas sistem keuangan.
"Kami memandang komunikasi merupakan hal yang penting sekaligus memberi hal positif dalam membahas isu-isu terkini. Dan peran media juga sangat dibutuhkan," katanya.
Para peserta mendapatkan materi tentang pengendalian inflasi daerah dengan nara sumber Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Selain itu, materi tentang perkembangan perekonomian terkini dan kebijakan sistem pembayaran BI, Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) yang disampaikan Direktur Kebijakan dan Ekonomi Moneter BI Yoga Affandi, Deputi Bidang Koordinasi Makro dan Keuangan BI Iskandar Simorangkir, serta Pengamat Ekonomi Samuel Sekuritas Lana Soelistyoningsih. (*)
"Pelatihan ini merupakan kegiatan tahunan BI. Kali merupakan yang kedua kali dan digelar sekaligus. Berbeda dengan tahun sebelumnya dilakukan per wilayah," kata Ketua Panitia Penyelenggara Agusman di Jakarta, Senin.
Pelatihan yang juga diikuti sebanyak sembilan wartawan dari Nusa Tenggara Barat (NTB), dibuka oleh Asisten Gubernur BI Dyah Nasiti.
Agusman yang juga menjabat sebagai Kepala Depertemen Komunikasi BI, mengatakan tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan jurnalis ekonomi di Indonesia tentang peran BI secara komprehensif.
"Kami berharap melalui kegiatan tersebut para jurnalis mampu menganalisa lebih tajam dan benar sehingga penyajian infromasinya bermanfaat luas bagi ekonomi Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, komunikasi yang lancar, efektif, dan efisien membutuhkan peran dari media massa sebagai institusi yang memiliki tugas untuk menyebarkan berita dan informasi yang objektif dan bermanfaat.
"Peran media masa sangat penting. Makanya Bank Indonesia memandang penting untuk meningkatkan pemahaman wartawan media massa secara rutin, terutama terhadap fungsi Bank Sentral dalam kebijakan monoter, sistem pembayaran, dan stabilitas sistem keuangan," ucapnya pula.
Sementara itu, Asisten Gubernur BI Diah Nastuti, mengapresiasi hadirnya sebanyak 580 wartawan ekonomi dari 34 provinsi di Indonesia, untuk mengikuti pelatihan.
Menurut dia, kegiatan pelatihan wartawan daerah tersebut sebagai bagian dari implementasi tugas pokok dan fungsi BI sebagai otoritas monoter, sistem pembayaran serta menjaga stabilitas sistem keuangan.
"Kami memandang komunikasi merupakan hal yang penting sekaligus memberi hal positif dalam membahas isu-isu terkini. Dan peran media juga sangat dibutuhkan," katanya.
Para peserta mendapatkan materi tentang pengendalian inflasi daerah dengan nara sumber Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Selain itu, materi tentang perkembangan perekonomian terkini dan kebijakan sistem pembayaran BI, Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) yang disampaikan Direktur Kebijakan dan Ekonomi Moneter BI Yoga Affandi, Deputi Bidang Koordinasi Makro dan Keuangan BI Iskandar Simorangkir, serta Pengamat Ekonomi Samuel Sekuritas Lana Soelistyoningsih. (*)