Jakarta (ANTARA) - Pusat Penerangan (Puspen) TNI membuat kajian untuk mengubah nama menjadi Pusat Komunikasi dan Informatika (Puskominfo) TNI untuk memperkuat penyebaran informasi TNI kepada masyarakat.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menjelaskan bahwa kajian itu telah rampung dan pihaknya siap menyerahkan kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
"Ini yang kami kaji semua sudah selesai. Mudah-mudahan ada waktu kami akan sampaikan kepada pimpinan dan ini bisa direalisasikan," kata Kapuspen TNI di sela-sela acara pertemuan dengan insan pers di pelataran Kantor Puspen TNI, Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu.
Dalam acara itu, Mayjen TNI Nugraha menyebut kajian untuk mengubah nama Puspen menjadi Puskominfo TNI sejak 2023. Pada tahun ini, Puspen TNI mematangkan kajian tersebut.
"Selama ini penerangan sifatnya memberi informasi ke bawah tanpa kami mendengar informasi dari bawah kepada kami. Dengan komunikasi dua arah ini, seyogianya memang namanya menjadi Puskominfo," katanya.
Kapuspen TNI meyakini perubahan nama itu menjadi salah satu wujud transformasi Puspen TNI yang lebih terbuka kepada masyarakat.
"Kami membuka diri apa yang menjadi kelemahan kami. Tolong informasikan. Kami butuh masukan dari teman-teman sejauh mana kami bekerja supaya kami bisa memperbaiki diri terus sehingga ke depan kami terus bisa menampilkan TNI yang lebih baik lagi," kata dia.
Jika validasi organisasi atau perubahan nama itu terwujud, Kapuspen memastikan secara struktur tidak ada yang berubah, baik dalam kepegawaian maupun anggaran.
Mayjen TNI Nugraha memberi gambaran bahwa struktur kerja Puskominfo TNI itu kemungkinan mirip seperti struktur media.
"Kami tidak akan menambah orang terlalu banyak, justru struktur organisasi kami akan disamakan dengan struktur organisasi pimred (pimpinan redaksi, red.) supaya apple-to-apple. Jabatan yang ada sama dengan jabatan yang ada di pimred atau media sehingga hubungan di bawahnya lebih smooth (lancar, red.)," kata Kapuspen TNI.
Di pelataran Kantor Puspen TNI, Kapuspen TNI bersama jajaran pejabat Puspen TNI, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Ardi Syahri, serta pejabat dari Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat dan Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut menggelar pertemuan bersama perwakilan media dari media-media nasional dan asing.
Dalam pertemuan itu, Kapuspen menyebut insan pers merupakan mitra kerja Puspen TNI.
"Tanpa awak media, belum tentu informasi kami bisa sampai kepada masyarakat, atau tanpa awak media, belum tentu kami dapat informasi umpan balik dari masyarakat, bagaimana TNI ke depan, apa yang harus dilakukan oleh TNI," kata Kapuspen TNI.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menjelaskan bahwa kajian itu telah rampung dan pihaknya siap menyerahkan kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
"Ini yang kami kaji semua sudah selesai. Mudah-mudahan ada waktu kami akan sampaikan kepada pimpinan dan ini bisa direalisasikan," kata Kapuspen TNI di sela-sela acara pertemuan dengan insan pers di pelataran Kantor Puspen TNI, Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu.
Dalam acara itu, Mayjen TNI Nugraha menyebut kajian untuk mengubah nama Puspen menjadi Puskominfo TNI sejak 2023. Pada tahun ini, Puspen TNI mematangkan kajian tersebut.
"Selama ini penerangan sifatnya memberi informasi ke bawah tanpa kami mendengar informasi dari bawah kepada kami. Dengan komunikasi dua arah ini, seyogianya memang namanya menjadi Puskominfo," katanya.
Kapuspen TNI meyakini perubahan nama itu menjadi salah satu wujud transformasi Puspen TNI yang lebih terbuka kepada masyarakat.
"Kami membuka diri apa yang menjadi kelemahan kami. Tolong informasikan. Kami butuh masukan dari teman-teman sejauh mana kami bekerja supaya kami bisa memperbaiki diri terus sehingga ke depan kami terus bisa menampilkan TNI yang lebih baik lagi," kata dia.
Jika validasi organisasi atau perubahan nama itu terwujud, Kapuspen memastikan secara struktur tidak ada yang berubah, baik dalam kepegawaian maupun anggaran.
Mayjen TNI Nugraha memberi gambaran bahwa struktur kerja Puskominfo TNI itu kemungkinan mirip seperti struktur media.
"Kami tidak akan menambah orang terlalu banyak, justru struktur organisasi kami akan disamakan dengan struktur organisasi pimred (pimpinan redaksi, red.) supaya apple-to-apple. Jabatan yang ada sama dengan jabatan yang ada di pimred atau media sehingga hubungan di bawahnya lebih smooth (lancar, red.)," kata Kapuspen TNI.
Di pelataran Kantor Puspen TNI, Kapuspen TNI bersama jajaran pejabat Puspen TNI, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Ardi Syahri, serta pejabat dari Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat dan Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut menggelar pertemuan bersama perwakilan media dari media-media nasional dan asing.
Dalam pertemuan itu, Kapuspen menyebut insan pers merupakan mitra kerja Puspen TNI.
"Tanpa awak media, belum tentu informasi kami bisa sampai kepada masyarakat, atau tanpa awak media, belum tentu kami dapat informasi umpan balik dari masyarakat, bagaimana TNI ke depan, apa yang harus dilakukan oleh TNI," kata Kapuspen TNI.