Tanjung Pinang (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengajak Laskar Rempah Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 untuk menggali keragaman budaya yang ada di Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Ajakan itu disampaikan Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek Sjamsul Hadi saat memberi sambutan dalam malam pembukaan Festival Raja Ali Haji yang digelar bersamaan dengan kesinggahan Laskar Rempah MBJR 2024.
"Laskar Rempah, saya harapkan kalian besok bisa lebih menggali lebih dalam keragaman budaya yang dimiliki, yaitu 10 objek pemajuan kebudayaan yang ada di Pulau Penyengat," kata Sjamsul di pelataran Balai Adat Indera Perkasa, Pulau Penyengat, Jumat malam.
Sjamsul menekankan beberapa objek pemajuan kebudayaan (OPK) yang paling dominan di Pulau Penyengat adalah tradisi lisan, pengetahuan tradisional, adat istiadat dan ritus, serta dari sisi bahasa Melayu.
Ia mengingatkan tata bahasa Melayu, yang diterima menjadi lingua franca bahasa Indonesia, disusun oleh tokoh Pulau Penyengat yakni Raja Ali Haji, cucu Yang Dipertuan Muda IV Kesultanan Riau-Lingga Raja Ali Haji Fisabilillah.
"Harapan kami memang Muhibah Budaya Jalur Rempah juga dapat mengangkat potensi-potensi keragaman budaya di titik singgah, baik dalam bentuk Warisan Budaya Takbenda maupun Cagar Budaya," kata Sjamsul.
Kemendikbudristek juga berpesan kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau beserta pemerintah kabupaten/kota di wilayah tersebut, khususnya Kabupaten Bintan dan Kota Tanjung Pinang, agar selalu menggelorakan keragaman yang selama ini menjadi benang merah jalur rempah.
Sjamsul berharap Pemprov Kepulauan Riau dapat menambah keragaman budaya dari tiap-tiap kabupaten/kota di wilayahnya melalui pokok pikiran pemajuan kebudayaan daerah, sebaliknya pemerintah kabupaten/kota di Kepulauan Riau juga mendukung upaya-upaya tersebut.
"Sehingga prioritas pengarusutamaan kebudayaan yang berbasis masyarakat bisa difasilitasi oleh kabupaten/kota dan provinsi," katanya.
Rombongan Laskar Rempah MBJR 2024 tiba di Pulau Penyengat setelah berlayar dari Malaka, Malaysia, menumpangi KRI Dewaruci yang bersandar di Dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bintan pada Jumat.
Rombongan tersebut merupakan Laskar Rempah Batch II MBJR 2024, menamakan diri Pasukan Kayu Manis, yang telah melakukan pelayaran dengan lintasan Dumai-Sabang-Malaka-Tanjung Uban.
Baca juga: Film-film Indonesia dapat sorotan spesifik di ajang BIFAN
Baca juga: Kemendikbudristek gelar Puncak Festival Kurikulum Merdeka
MBJR 2024 akan dilanjutkan oleh Batch III yang bakal mengarungi lintasan Tanjung Uban-Lampung-Jakarta pada 7-17 Juli 2024.
MBJR 2024 merupakan kegiatan pelayaran dengan KRI Dewaruci menuju titik-titik penting jalur rempah yang untuk tahun ketiga digelar oleh Kemendikbudristek dalam upaya pengajuan warisan dunia ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan (UNESCO).
MBJR 2024 digelar dengan jarak pelayaran 3.105 mil laut dan sedikitnya tujuh titik singgah yakni Belitung Timur, Dumai & Siak, Sabang & Banda Aceh, Malaka, Tanjung Uban & Pulau Penyengat, Lampung, dan Jakarta sepanjang 7 Juni s.d. 17 Juli 2024.
Ajakan itu disampaikan Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek Sjamsul Hadi saat memberi sambutan dalam malam pembukaan Festival Raja Ali Haji yang digelar bersamaan dengan kesinggahan Laskar Rempah MBJR 2024.
"Laskar Rempah, saya harapkan kalian besok bisa lebih menggali lebih dalam keragaman budaya yang dimiliki, yaitu 10 objek pemajuan kebudayaan yang ada di Pulau Penyengat," kata Sjamsul di pelataran Balai Adat Indera Perkasa, Pulau Penyengat, Jumat malam.
Sjamsul menekankan beberapa objek pemajuan kebudayaan (OPK) yang paling dominan di Pulau Penyengat adalah tradisi lisan, pengetahuan tradisional, adat istiadat dan ritus, serta dari sisi bahasa Melayu.
Ia mengingatkan tata bahasa Melayu, yang diterima menjadi lingua franca bahasa Indonesia, disusun oleh tokoh Pulau Penyengat yakni Raja Ali Haji, cucu Yang Dipertuan Muda IV Kesultanan Riau-Lingga Raja Ali Haji Fisabilillah.
"Harapan kami memang Muhibah Budaya Jalur Rempah juga dapat mengangkat potensi-potensi keragaman budaya di titik singgah, baik dalam bentuk Warisan Budaya Takbenda maupun Cagar Budaya," kata Sjamsul.
Kemendikbudristek juga berpesan kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau beserta pemerintah kabupaten/kota di wilayah tersebut, khususnya Kabupaten Bintan dan Kota Tanjung Pinang, agar selalu menggelorakan keragaman yang selama ini menjadi benang merah jalur rempah.
Sjamsul berharap Pemprov Kepulauan Riau dapat menambah keragaman budaya dari tiap-tiap kabupaten/kota di wilayahnya melalui pokok pikiran pemajuan kebudayaan daerah, sebaliknya pemerintah kabupaten/kota di Kepulauan Riau juga mendukung upaya-upaya tersebut.
"Sehingga prioritas pengarusutamaan kebudayaan yang berbasis masyarakat bisa difasilitasi oleh kabupaten/kota dan provinsi," katanya.
Rombongan Laskar Rempah MBJR 2024 tiba di Pulau Penyengat setelah berlayar dari Malaka, Malaysia, menumpangi KRI Dewaruci yang bersandar di Dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bintan pada Jumat.
Rombongan tersebut merupakan Laskar Rempah Batch II MBJR 2024, menamakan diri Pasukan Kayu Manis, yang telah melakukan pelayaran dengan lintasan Dumai-Sabang-Malaka-Tanjung Uban.
Baca juga: Film-film Indonesia dapat sorotan spesifik di ajang BIFAN
Baca juga: Kemendikbudristek gelar Puncak Festival Kurikulum Merdeka
MBJR 2024 akan dilanjutkan oleh Batch III yang bakal mengarungi lintasan Tanjung Uban-Lampung-Jakarta pada 7-17 Juli 2024.
MBJR 2024 merupakan kegiatan pelayaran dengan KRI Dewaruci menuju titik-titik penting jalur rempah yang untuk tahun ketiga digelar oleh Kemendikbudristek dalam upaya pengajuan warisan dunia ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan (UNESCO).
MBJR 2024 digelar dengan jarak pelayaran 3.105 mil laut dan sedikitnya tujuh titik singgah yakni Belitung Timur, Dumai & Siak, Sabang & Banda Aceh, Malaka, Tanjung Uban & Pulau Penyengat, Lampung, dan Jakarta sepanjang 7 Juni s.d. 17 Juli 2024.