Lombok Barat (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) melaksanakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 untuk menyebarkan uang layak edar senilai Rp8 miliar dengan sasaran lima pulau kecil yang tergolong dalam daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Nusa Tenggara Barat.
Penjabat (Pj) Gubernur NTB Mayjen (Purn) Hassanudin, bersama Direktur Departeman Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Agus Susanto Pratomo, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) NTB, melepas Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024, di Pelabuhan Gilimas Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Selasa.
Dalam sambutannya, Agus menyebutkan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di NTB, dilaksanakan pada 9-15 Juli 2024. Tim ekspedisi yang menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Tongkol, akan mengunjungi lima pulau, yaitu Pulau Moyo, Pulau Medang di Kabupaten Sumbawa, Pulau Bajo Pulo, dan Desa Pusu di Kabupaten Bima, serta Pulau Maringkik di Kabupaten Lombok Timur.
"Dengan menggunakan KRI Tongkol, tim ekspedisi membawa fisik uang tunai untuk melayani penukaran uang pada lokasi tujuan sebesar Rp8,085 miliar, sedikit meningkat dari tahun lalu senilai Rp8.040 miliar," katanya.
Baca juga: Bank Indonesia mengedarkan uang layak edar Rp5,42 miliar di pulau 3T NTB
Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 di NTB, melibatkan sebanyak 16 orang on board dari delapan satuan kerja, yaitu Departemen Pengelolaan Uang Kantor Perwakilan BI (KPwBI) Provinsi NTB, KPwBI Jawa Tengah, KPwBI Jawa Timur, KPwBI Yogyakarta, KPwBI Tasikmalaya, KPwBI Sulawesi Tengah dan KPwBI Bengkulu.
Agus mengatakan pemilihan pelepasan di Provinsi NTB, juga bermakna strategis karena provinsi ini luas wilayahnya berupa lautan sebesar 92,4 persen.
"NTB juga memiliki 395 gugusan pulau kecil serta memiliki beberapa pulau-pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga," ujarnya.
Sinergi strategis antara TNI AL dan BI, kata dia, telah dimulai sejak tahun 2012, melalui kegiatan pelayanan kas keliling di daerah 3T di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca juga: Bank Indonesia salurkan bantuan dan distribusikan uang layak edar di pulau terpencil NTB
Kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu penyediaan uang layak edar di pulau-pulau terluar yang sulit terjangkau dengan transportasi umum.
Selain mendistribusikan uang layak edar, lanjut Agus, juga dilakukan kegiatan lainnya meliputi sosialisasi atau edukasi cinta, bangga dan paham Rupiah, Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.
Penyaluran PSBI di antaranya berupa bantuan sarana pendukung di lingkup sekolah/pendidikan, lingkungan sosial dan kesehatan seperti laptop, printer, proyektor, genset, Al-Quran.
"Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 di NTB, juga menyalurkan bantuan alat kesehatan dan sembako kepada 22 penerima PSBI yang terdiri dari 17 sekolah dan 5 komunitas desa/pemuda," ucapnya.
Penjabat (Pj) Gubernur NTB Mayjen (Purn) Hassanudin, bersama Direktur Departeman Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Agus Susanto Pratomo, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) NTB, melepas Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024, di Pelabuhan Gilimas Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Selasa.
Dalam sambutannya, Agus menyebutkan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di NTB, dilaksanakan pada 9-15 Juli 2024. Tim ekspedisi yang menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Tongkol, akan mengunjungi lima pulau, yaitu Pulau Moyo, Pulau Medang di Kabupaten Sumbawa, Pulau Bajo Pulo, dan Desa Pusu di Kabupaten Bima, serta Pulau Maringkik di Kabupaten Lombok Timur.
"Dengan menggunakan KRI Tongkol, tim ekspedisi membawa fisik uang tunai untuk melayani penukaran uang pada lokasi tujuan sebesar Rp8,085 miliar, sedikit meningkat dari tahun lalu senilai Rp8.040 miliar," katanya.
Baca juga: Bank Indonesia mengedarkan uang layak edar Rp5,42 miliar di pulau 3T NTB
Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 di NTB, melibatkan sebanyak 16 orang on board dari delapan satuan kerja, yaitu Departemen Pengelolaan Uang Kantor Perwakilan BI (KPwBI) Provinsi NTB, KPwBI Jawa Tengah, KPwBI Jawa Timur, KPwBI Yogyakarta, KPwBI Tasikmalaya, KPwBI Sulawesi Tengah dan KPwBI Bengkulu.
Agus mengatakan pemilihan pelepasan di Provinsi NTB, juga bermakna strategis karena provinsi ini luas wilayahnya berupa lautan sebesar 92,4 persen.
"NTB juga memiliki 395 gugusan pulau kecil serta memiliki beberapa pulau-pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga," ujarnya.
Sinergi strategis antara TNI AL dan BI, kata dia, telah dimulai sejak tahun 2012, melalui kegiatan pelayanan kas keliling di daerah 3T di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca juga: Bank Indonesia salurkan bantuan dan distribusikan uang layak edar di pulau terpencil NTB
Kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu penyediaan uang layak edar di pulau-pulau terluar yang sulit terjangkau dengan transportasi umum.
Selain mendistribusikan uang layak edar, lanjut Agus, juga dilakukan kegiatan lainnya meliputi sosialisasi atau edukasi cinta, bangga dan paham Rupiah, Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.
Penyaluran PSBI di antaranya berupa bantuan sarana pendukung di lingkup sekolah/pendidikan, lingkungan sosial dan kesehatan seperti laptop, printer, proyektor, genset, Al-Quran.
"Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 di NTB, juga menyalurkan bantuan alat kesehatan dan sembako kepada 22 penerima PSBI yang terdiri dari 17 sekolah dan 5 komunitas desa/pemuda," ucapnya.