Mataram (Antaranews NTB) - Seorang bayi bawah lima tahun yang identitasnya masih simpang siur dilaporkan hanyut terbawa arus banjir di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis sekitar pukul 15.15 WITA.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Bambang, yang dihubungi dari Mataram, membenarkan peristiwa tersebut dan saat ini sedang melakukan upaya pencarian korban.
"Pencarian masih dilakukan dengan menyisir lokasi kejadian pertama hingga ke laut di Dusun Pali Sondo, Desa Sondosia," katanya.
Upaya pencarian, kata dia, melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC), dan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) BPBD Kabupaten Bima, Dinas Sosial Kabupaten Bima, anggota Kepolisian Sektor Bolo, serta masyarakat.
Tim Pencarian dan Penyelamatan Pos SAR Bima juga ikut membantu upaya pencarian dengan mengerahkan perahu karet dan peralatan lainnya.
"Hingga Kamis (25/1) petang, korban belum ditemukan," ujarnya.
Bambang mengatakan banjir disebabkan curah hujan yang turun sejak pukul 12.00 hingga pukul 15.00 WITA di Kecamatan Sanggar, Bolo, Palibelo, dan Kecamatan Monta.
Dari pendataan sementara, banjir tersebut menyebabkan jembatan di Dusun Loka, Desa Boro, Kecamatan Sanggar, terputus karena tidak mampu menahan derasnya arus sungai yang meluap. Akibatnya jalan menuju arah Gunung Tambora tidak bisa dilewati kendaraan.
Satu unit alat berat milik kontraktor yang mengerjakan jalan dimanfaatkan untuk membuat jalan alternatif sementara.
Sementara itu, Humas Kantor SAR Mataram, I Gusti Lanang Wiswananda, mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait peristiwa banjir yang menghanyutkan seorang balita berusia tiga tahun.
Laporan yang diterima dari masyarakat menyebutkan bahwa balita tersebut bernama Nazwa, warga RT 05 Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
"Tim SAR Pos Bima sudah menyiapkan peralatan untuk membantu upaya pencarian korban," katanya. (*)
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Bambang, yang dihubungi dari Mataram, membenarkan peristiwa tersebut dan saat ini sedang melakukan upaya pencarian korban.
"Pencarian masih dilakukan dengan menyisir lokasi kejadian pertama hingga ke laut di Dusun Pali Sondo, Desa Sondosia," katanya.
Upaya pencarian, kata dia, melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC), dan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) BPBD Kabupaten Bima, Dinas Sosial Kabupaten Bima, anggota Kepolisian Sektor Bolo, serta masyarakat.
Tim Pencarian dan Penyelamatan Pos SAR Bima juga ikut membantu upaya pencarian dengan mengerahkan perahu karet dan peralatan lainnya.
"Hingga Kamis (25/1) petang, korban belum ditemukan," ujarnya.
Bambang mengatakan banjir disebabkan curah hujan yang turun sejak pukul 12.00 hingga pukul 15.00 WITA di Kecamatan Sanggar, Bolo, Palibelo, dan Kecamatan Monta.
Dari pendataan sementara, banjir tersebut menyebabkan jembatan di Dusun Loka, Desa Boro, Kecamatan Sanggar, terputus karena tidak mampu menahan derasnya arus sungai yang meluap. Akibatnya jalan menuju arah Gunung Tambora tidak bisa dilewati kendaraan.
Satu unit alat berat milik kontraktor yang mengerjakan jalan dimanfaatkan untuk membuat jalan alternatif sementara.
Sementara itu, Humas Kantor SAR Mataram, I Gusti Lanang Wiswananda, mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait peristiwa banjir yang menghanyutkan seorang balita berusia tiga tahun.
Laporan yang diterima dari masyarakat menyebutkan bahwa balita tersebut bernama Nazwa, warga RT 05 Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
"Tim SAR Pos Bima sudah menyiapkan peralatan untuk membantu upaya pencarian korban," katanya. (*)