Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat memanfaatkan tiang yang terbuat dari beton untuk memasang jaringan kabel yang berfungsi mendistribusikan listrik ke masyarakat, khususnya di Kabupaten Lombok Tengah.
Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Achmad Santosa Adiguna mengakui keandalan tiang beton untuk melayani kebutuhan masyarakat di NTB, khususnya di wilayah kerjanya.
"Konstruksinya yang keras dan kokoh sangat cocok digunakan untuk tiang distribusi karena tidak akan melengkung menahan beban kabel listrik yang ditopangnya dan tahan terhadap karat," katanya.
Menanggapi hal itu, Achmad Santosa Adiguna, Manager ULP Praya, berkomitmen untuk terus memenuhi dan meningkatkan pelayanan PLN terhadap pelanggan di Kabupaten Lombok Tengah.
Tujuan pembangunan ketenagalistrikan adalah untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik.
Selain itu, harga yang wajar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Santosa menambahkan pada saluran distribusi jaringan tegangan rendah (JTR) dan jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kilo Volt (kV), PLN mengacu pada Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009, di mana ketentuan terkait penggunaan tanah untuk lokasi penanaman tiangnya telah disebutkan secara spesifik.
"Standarisasi penanaman tiang beton juga telah dilakukan pengecekan oleh tim teknis PLN, untuk struktur tanah keras dan berbatu, sesuai prosedur dapat dibuat beton cyclop (pondasi tiang beton), sehingga kekuatan dan keamanan tetap memenuhi kriteria," ujarnya.
Lebih lanjut, Santosa mengimbau kepada masyarakat yang menemui adanya anomali pada jaringan listrik PLN untuk bisa disampaikan secara langsung ke petugas di kantor ULP Praya maupun melalui aplikasi PLN Mobile.
"Di era digital seperti sekarang ini, PLN telah memiliki aplikasi yang cukup memudahkan pelanggan dan masyarakat untuk melaporkan pengaduan maupun gangguan listrik di daerahnya," ucapnya.
PLN ULP Praya juga sudah memiliki saluran komunikasi dengan seluruh kepala desa di Kabupaten Lombok Tengah, seperti media sosial WhatsApp Group yang dibuat cukup efektif mengakomodir pertanyaan dan sekaligus sebagai media informasi kepada pelanggan dan masyarakat.
"Dengan media sosial itu, saya rasa komunikasi antara PLN dengan masyarakat tidak ada hambatan," kata Santosa.
Kepala Desa Pejanggik, Lombok Tengah, H Ahmad Nusilah, SH, turut menanggapi terkait pelayanan PLN terhadap warganya.
Menurutnya, pelayanan jaringan listrik mulai dari pergantian tiang listrik menjadi tiang beton sudah berkali-kali dilakukan oleh PLN, dan tidak ada permasalahan dengan masyarakat.
"Pesan saya kepada PLN, untuk dusun saya yang masih belum terjangkau dengan tiang beton, harapannya agar dapat terlayani segera," katanya.
Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Achmad Santosa Adiguna mengakui keandalan tiang beton untuk melayani kebutuhan masyarakat di NTB, khususnya di wilayah kerjanya.
"Konstruksinya yang keras dan kokoh sangat cocok digunakan untuk tiang distribusi karena tidak akan melengkung menahan beban kabel listrik yang ditopangnya dan tahan terhadap karat," katanya.
Menanggapi hal itu, Achmad Santosa Adiguna, Manager ULP Praya, berkomitmen untuk terus memenuhi dan meningkatkan pelayanan PLN terhadap pelanggan di Kabupaten Lombok Tengah.
Tujuan pembangunan ketenagalistrikan adalah untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik.
Selain itu, harga yang wajar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Santosa menambahkan pada saluran distribusi jaringan tegangan rendah (JTR) dan jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kilo Volt (kV), PLN mengacu pada Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009, di mana ketentuan terkait penggunaan tanah untuk lokasi penanaman tiangnya telah disebutkan secara spesifik.
"Standarisasi penanaman tiang beton juga telah dilakukan pengecekan oleh tim teknis PLN, untuk struktur tanah keras dan berbatu, sesuai prosedur dapat dibuat beton cyclop (pondasi tiang beton), sehingga kekuatan dan keamanan tetap memenuhi kriteria," ujarnya.
Lebih lanjut, Santosa mengimbau kepada masyarakat yang menemui adanya anomali pada jaringan listrik PLN untuk bisa disampaikan secara langsung ke petugas di kantor ULP Praya maupun melalui aplikasi PLN Mobile.
"Di era digital seperti sekarang ini, PLN telah memiliki aplikasi yang cukup memudahkan pelanggan dan masyarakat untuk melaporkan pengaduan maupun gangguan listrik di daerahnya," ucapnya.
PLN ULP Praya juga sudah memiliki saluran komunikasi dengan seluruh kepala desa di Kabupaten Lombok Tengah, seperti media sosial WhatsApp Group yang dibuat cukup efektif mengakomodir pertanyaan dan sekaligus sebagai media informasi kepada pelanggan dan masyarakat.
"Dengan media sosial itu, saya rasa komunikasi antara PLN dengan masyarakat tidak ada hambatan," kata Santosa.
Kepala Desa Pejanggik, Lombok Tengah, H Ahmad Nusilah, SH, turut menanggapi terkait pelayanan PLN terhadap warganya.
Menurutnya, pelayanan jaringan listrik mulai dari pergantian tiang listrik menjadi tiang beton sudah berkali-kali dilakukan oleh PLN, dan tidak ada permasalahan dengan masyarakat.
"Pesan saya kepada PLN, untuk dusun saya yang masih belum terjangkau dengan tiang beton, harapannya agar dapat terlayani segera," katanya.