Jakarta (ANTARA) -
Presiden Federasi Sepak Bola Kolombia (FCF), Ramon Jesurun ditangkap pihak kepolisian Florida, Amerika Serikat usai final Copa America 2024.
 
Menurut laporan TyC Sports, Jesurun dan sang anak, Jamil Jesurun, terlibat perkelahian dengan petugas keamanan di lorong tempat media berkumpul setelah laga usai.
 
Ramon dan Jamil disebut memegang leher petugas keamanan dan menjatuhkannya ke lantai lalu kemudian memukul dan melepaskan tendangan ke arah wajah.
 
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa keributan itu dipicu oleh larangan penggunaan elevator. Jesurun dan Ramon Jamil dilarang menggunakan elevator untuk turun ke lapangan. Keduanya berniat bergabung dengan tim Kolombia setelah laga final usai.

Baca juga: Argentina angkat piala Copa Amerika 2024 usai kalahkan Kolombia hingga extra time
 
Ramon dan Jamil kini dijadwalkan mendatangi pengadilan pada Senin sore (15/7) waktu setempat atau Selasa (17/7) WIB.
 
Kolombia gagal mengakhiri puasa gelar mereka sejak 2001 setelah kalah 0-1 dari Argentina di final Copa America 2024 pada Senin (15/7).
 
Laga berlangsung alot cukup sengit dan Argentina baru bisa memastikan kemenangan lewat gol Lautaro Martinez di masa extra time.
 
Bagi Argentina, kemenangan di Copa America 2024 membuat mereka kini mencatat rekor trofi juara Copa America. Argentina kini mengoleksi 16 gelar Copa America, unggul atas Uruguay (15) dan Brasil (9).
 
Sedangkan Kolombia baru mengoleksi satu gelar Copa America sejauh ini, yaitu pada edisi 2001.

Baca juga: Ekuador kantongi poin penuh pertama di Copa Amerika
Baca juga: Setelah cetak 58 gol, Edinson Cavani mundur dari timnas Uruguay

Pewarta : Hendri Sukma Indrawan
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024