Jakarta (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memperkuat sisi komersialisasi demi mencapai laba hingga Rp250 miliar pada akhir 2024, dengan meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas layanan, serta mengoptimalkan sumber daya untuk meraih target keuangan yang telah ditetapkan.
 

"Harapan saya di tahun ini, di akhir tahun ini (membukukan laba) minimal Rp220 miliar atau Rp250 miliar ini dapat tercapai," kata Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani dalam Talkshow dengan tema Peluang dan Tantangan Pelni: Menjawab antara Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan di Era Media Sosial di Jakarta, Kamis.
 

Wanita yang akrab disapa Anda ini menyebutkan bahwa pada semester pertama periode Januari-Juni 2024, Pelni sudah berhasil membukukan laba bersih senilai Rp110 miliar, menunjukkan peningkatan kinerja perusahaan di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi.

"Dan pada semester 1 ini kami (Pelni) alhamdulillah sudah membukukan laba bersih sebesar Rp110 miliar," ucapnya.

Ia menyebutkan, pada 2022 Pelni mencatat labah bersih di angka Rp173 miliar, meningkat lebih dari 400 persen dibandingkan 2021 yang hanya mencapai Rp40 miliar. Peningkatan ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam operasional perusahaan.

Kemudian pada 2023, margin meningkat sekitar 17-18 persen, mencapai Rp201 miliar. Peningkatan margin itu mencerminkan efisiensi dan efektivitas strategi bisnis yang telah diterapkan, serta pengelolaan sumber daya yang lebih baik.

"Kinerja kami, alhamdulillah kami bukukan di angka Rp173 miliar pada 2022 meningkat lebih dari 400 persen dibandingkan 2021 di angka Rp40 miliar. Kemudian margin di 2023 meningkat kurang lebih di 17-18 persen di angka Rp201 miliar," jelas Anda.

Anda mengungkapkan bahwa untuk mencapai target tersebut, ia mengatakan perusahaan akan berfokus layanan komersial.

"Untuk mengurangi ketergantungan kami dari porsi pendapatan dari penugasan ini adalah meningkatkan porsi komersial logistik, meningkatkan porsi komersial, pendapatan dari komersial," ucapnya.
 

Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani (kedua kanan) dalam Talkshow dengan tema Peluang dan Tantangan Pelni: Menjawab antara Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan di Era Media Sosial di Jakarta, Kamis (1/8/2024). ANTARA/Harianto


Menurutnya, perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan pendapatan apabila yang penjualan tiket penumpang saja yang besarnya sudah diatur oleh pemerintah. Anda menjelaskan berbagai macam layanan komersial yang dimaksud mulai dari memberikan layanan tambahan seperti penyewaan selimut dan fasilitas tambahan lainnya yang berbayar.

Selain itu, Pelni juga menawarkan fasilitas WiFi berbayar yang bisa dinikmati pengguna selama perjalanan. Menurut Anda, hal tersebut wajar diterapkan seperti bisnis maskapai di luar negeri.

"Kami juga sediakan di atas kapal. Kemudian kami juga menawarkan study onboard, tour onboard kemudian city tour dan event meeting charter yang beraktivitas di atas kapal," imbuhnya.

Baca juga: Pelni meminta suntikan PMN 2025 Rp2,5 triliun beli dua kapal baru
Baca juga: Pelni sesuaikan operasi kapal mendukung kegiatan keagamaan di Papua

Tak hanya itu, PT Pelni juga menyediakan space tenant, termasuk iklan di dalam maupun di badan kapal. Dengan begitu perusahaan bisa mendapatkan untung lebih dari fasilitas kapal yang dimiliki.

"Kami juga menyediakan space tenant termasuk dengan space iklan di dalam, di luar, maupun di badan kapal. Ini sebagai bagian dari upaya kami untuk meningkatkan porsi pendapatan dari bisnis komersial kami," kata Anda.
 

 


Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024