Jakarta (ANTARA) - Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyelenggarakan Bulan Mutu Nasional 2024 yang mengangkat pentingnya standardisasi untuk mewujudkan ekonomi berkelanjutan dan Indonesia nol emisi.
“Proses transformasi perekonomian Indonesia menjadi ekonomi hijau yang berkelanjutan harus menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta mampu mencapai target nol emisi atau net zero emission pada tahun 2060,” ujar Kepala Badan BSN Kukuh S. Achmad pada pembukaan Bulan Mutu Nasional 2024 di Jakarta, Rabu.
Aspek ekonomi berkelanjutan tersebut, menurut dia, juga harus sejalan dengan pembangunan berkelanjutan (SDGs), perjanjian Paris, dan Visi Indonesia Emas 2045.
“Dalam mendukung upaya pengurangan jejak karbon dan pencapaian NZE, pemerintah telah menerapkan lima prinsip utama,” katanya.
Kelima prinsip tersebut yakni peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan energi fosil, penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, dan pemanfaatan carbon capture and storage (CCS).
Sebagai bentuk dukungan terhadap inisiatif tersebut, BSN telah menetapkan empat SNI terkait CCS, pertama yakni SNI ISO 27914:2017 tentang Penangkapan, transportasi dan penyimpanan geologis karbon dioksida - Penyimpanan geologis.
Kedua, SNI ISO/TR 27915:2017 tentang Penangkapan, transportasi dan penyimpanan geologis karbon dioksida - Kuantifikasi dan verifikasi.
Baca juga: Festival infrastruktur mutu tingkatkan daya saing nasional
Ketiga, SNI ISO/TR 27918:2018 tentang Manajemen risiko daur hidup proyek penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida terintegrasi, dan keempat adalah SNI ISO/TR 27923:2022 tentang Penangkapan, transportasi dan penyimpanan geologis karbon dioksida - Operasi injeksi, infrastruktur dan monitoring.
“Hingga 31 Oktober 2024, BSN telah menetapkan 15.432 SNI yang mendukung berbagai sektor strategis, termasuk transformasi ekonomi, keberlanjutan, dan daya saing nasional,” ucap Kukuh.
Baca juga: BSN buka pelayanan SNI di Lombok Tengah
Menurut dia, Bulan Mutu Nasional 2024 juga menjadi momentum penting karena bertepatan dengan 10 tahun diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK).
Bulan Mutu Nasional 2024 mengusung tema “Standardisasi untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan”, yang dipilih karena standardisasi memiliki peran penting dalam mendorong transformasi ekonomi, tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan jangka pendek, tetapi juga keberlanjutan jangka panjang.