Tangerang (ANTARA) - Pelatih Pelita Jaya Johannis Winar menilai kunci kemenangan 73-65 timnya atas Satria Muda dalam gim ketiga final IBL 2024 pada Minggu adalah pertahanan.
 

Kedua tima harus memainkan gim ketiga final IBL 2024 setelah saling mengalahkan dalam dua gim final sebelumnya.  Satria Muda memenangi gim final pertama dengan 84-71, sebelum Pelita Jaya membalas dengan 82-70.

“Semua itu datang dari defense karena mereka banyak sekali punya side pick uper, kita tidak mungkin bisa tempel semuanya," kata Johannis pada konferensi pers pascalaga di Indoor Stadium SC, Kabupaten Tangerang.

Kapten Pelita Jaya Andakara Prastawa yang tampil gemilang pada gim ketiga mengamini pelatihnya.  Pelita Jaya unggul dalam jumlah steal dengan 13 berbanding 6 yang dibuat Satria Muda.

“Kenapa bisa steal Abraham dua kali, menurut aku karena aku mau terus mengejar dia saja, jadi bisa lebih tenang juga,” ucap Prastawa.

Dia bersyukur dapat menjalankan peran kapten dengan baik sehingga memotivasi para pemain muda untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Baca juga: Pelita Jaya-Satria Muda sama-sama berpeluang besar juara IBL
Baca juga: Youbel: Bertahan jadi kunci gim final IBL

“Di luar lapangan, aku bisa kasih masukan. Arighi aku selalu kasih tahu dia nanti pasti ada waktunya. Bahkan Yesaya (Saudale), aku selalu ngomong, kami tahu kapasitas kamu, kalau diberi kesempatan main, kasih yang terbaik,” ucap peraih medali emas SEA Games 2021 itu.

Gelar juara IBL 2024 ini mengakhiri puasa gelar tim Jakarta itu sejak 2017. 

Pelita Jaya tiga kali masuk final berturut-turut pada musim 2021, 2022, dan 2023, tetapi baru kali ini mengangkat trofi juara yang juga trofi IBL/Kobatama keempat mereka.


 


Pewarta : A Rauf Andar Adipati
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024