Lombok Tengah (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) memberi modal usaha berupa sembako kepada puluhan janda di daerah setempat untuk meningkatkan kesejahteraan.

"Program ini diberikan kepada 81 janda di Lombok Tengah," kata Anggota DPRD Lombok Tengah Ahmad Supli di Lombok Tengah, Selasa.

Ia mengatakan mereka diberikan modal untuk bisa menjual berbagai produk hingga pelatihan agar bisa mengembangkan usahanya.

Program ini berawal pada 2016, saat itu dirinya melihat ada seorang istri yang meninggal suaminya dengan lima orang anak.

Baca juga: Sebulan puluhan Janda lahir di Lombok Tengah

Kemudian dirinya berpikir bahwa secara ekonomi pasti bermasalah, sehingga akhirnya tercetus ide pemberdayaan janda.

"Program rutin ini telah berlangsung selama delapan tahun, tepatnya pada 2016. Saya berharap program mulia ini dapat terus digulirkan, masih banyak yang belum kebagian di wilayah Lombok Tengah," katanya.

Ia mengungkapkan dengan program ini melahirkan pengusaha baru. Sebab, dengan bantuan yang diberikan tersebut dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha.

"Bantuan ini diberikan untuk usaha. Ada yang jual cilok, nasi bungkus dan lainnya," katanya.

Ia mengatakan kriteria yang dapat bantuan ini ialah mereka yang meninggal suaminya dan memiliki anak yatim.

"Semoga dengan modal yang sedikit ini mereka berkenan untuk memanfaatkan sebagai usaha. Semoga ini menjadi keberkahan bagi semua," katanya.

Dalam kesempatan itu, Supli meminta kepada Kepala Dinas Sosial Lombok Tengah untuk melihat secara langsung kondisi rumah warga Lombok Tengah yang sangat tidak layak huni.

"Di Desa Setiling contohnya, banyak warga yang kondisi rumahnya tidak layak huni," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Lombok Tengah Masnun mengapresiasi kepedulian anggota DPRD Lombok Tengah tersebut dengan memprogramkan bantuan kepada para janda.

"Beliau ini luar biasa. Saya tidak menyangka, beliau hafal sampai titik koordinat rumah dan jumlah anak para janda," katanya.

Dia berharap tahun depan dapat diprogramkan 1.000 paket, karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan.

"Semoga program ini bisa dimanfaatkan dengan baik untuk peningkatan kesejahteraan penerima manfaat," katanya.*


Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024