Jakarta (ANTARA) - Perenang Belanda Sharon van Rouwendaal merebut medali emas renang nomor 10k maraton putri Olimpiade Paris 2024 di Sungai Seine, Paris, Kamis.
Dari laporan AFP pada Kamis, Van Rouwendaal menggondol medali emas setelah membukukan waktu 2 jam 3 menit dan 34,2 detik. Catatan waktu tersebut tidak terkejar perenang Australia Moesha Johnson yang finis dengan selisih waktu 5,5 detik dan perenang Italia Ginevra Taddeucci yang harus puas dengan medali perunggu.
Medali emas vab Rouwendaal menjadi medali emas ketiga yang diperolehnya berturut-turut setelah pertama kali meraihnya pada Olimpiade Rio 2016. Van Rouwendaal mempersembahkan medali emas itu untuk mengenang anjing peliharaannya bernama Rio yang mati Mei lalu.
"Berenang adalah segalanya bagi saya, begitu juga dia. Ketika ada komplikasi pada Mei, tak lama kemudian dia mati. Kemudian dunia saya diam dan saya ingin berenang lagi demi dia," kata van Rouwendaal.
"Ayah saya bilang 'berenanglah lagi dan lakukan demi dia. Dan itulah yang saya lakukan," tambah atlet berusia 30 tahun tersebut.
Baca juga: Pecahkan rekor dunia 1500m, perenang Finke asal AS
Baca juga: Perenang Titmus pertahankan medali emas 400m gaya bebas putri
Moesha Johnson mendominasi sejak start namun menuju pertengahan balapan, Johnson kehilangan kecepatan usai memutuskan strategi berbeda untuk menghadapi arus yang lebih kuat.
"Di bawah jembatan itu, ada pilar-pilar dan arus sangat kuat yang melewatinya...Sharon di belakang saya berusaha menyalip yang lain dan kami harus berjuang dan melihat rute mana yang lebih cepat atau siapa yang lebih kuat dan jelas di situlah dia menyalip saya ke posisi medali emas," pungkas Moesha Johnson.
Dari laporan AFP pada Kamis, Van Rouwendaal menggondol medali emas setelah membukukan waktu 2 jam 3 menit dan 34,2 detik. Catatan waktu tersebut tidak terkejar perenang Australia Moesha Johnson yang finis dengan selisih waktu 5,5 detik dan perenang Italia Ginevra Taddeucci yang harus puas dengan medali perunggu.
Medali emas vab Rouwendaal menjadi medali emas ketiga yang diperolehnya berturut-turut setelah pertama kali meraihnya pada Olimpiade Rio 2016. Van Rouwendaal mempersembahkan medali emas itu untuk mengenang anjing peliharaannya bernama Rio yang mati Mei lalu.
"Berenang adalah segalanya bagi saya, begitu juga dia. Ketika ada komplikasi pada Mei, tak lama kemudian dia mati. Kemudian dunia saya diam dan saya ingin berenang lagi demi dia," kata van Rouwendaal.
"Ayah saya bilang 'berenanglah lagi dan lakukan demi dia. Dan itulah yang saya lakukan," tambah atlet berusia 30 tahun tersebut.
Baca juga: Pecahkan rekor dunia 1500m, perenang Finke asal AS
Baca juga: Perenang Titmus pertahankan medali emas 400m gaya bebas putri
Moesha Johnson mendominasi sejak start namun menuju pertengahan balapan, Johnson kehilangan kecepatan usai memutuskan strategi berbeda untuk menghadapi arus yang lebih kuat.
"Di bawah jembatan itu, ada pilar-pilar dan arus sangat kuat yang melewatinya...Sharon di belakang saya berusaha menyalip yang lain dan kami harus berjuang dan melihat rute mana yang lebih cepat atau siapa yang lebih kuat dan jelas di situlah dia menyalip saya ke posisi medali emas," pungkas Moesha Johnson.