Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) sudah menyiapkan lahan bagi kedutaan-kedutaan besar atau kedubes asing yang ingin pindah ke Nusantara, Kalimantan Timur.

"Kita saat ini memang untuk program pemindahan kedutaan-kedutaan besar asing itu juga sedang berproses, lahan sudah kita siapkan. Tinggal bagaimana nanti secara bertahap kedutaan mana dulu yang ada keinginan untuk berpindah ke IKN," ujar Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Pelayanan Dasar Kedeputian Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Jacky Habibie dalam seminar daring di Jakarta, Selasa.

Dalam kesempatan tersebut, Jacky juga menyampaikan bahwa OIKN juga akan siap untuk membantu dan mendukung organisasi-organisasi non-pemerintah seperti organisasi politik, keagamaan, sosial, ekonomi dan sebagainya yang berkeinginan pindah ke IKN.

"Karena kita kembalikan seperti tadi mengenai organisasi di luar pemerintahan belum kita wajibkan untuk berpindah ke IKN, namun kalau ada keinginan untuk berpindah dan bergabung dengan kita di IKN bisa kita pastikan bahwa kita akan siap untuk hal tersebut," kata Jacky.

Sebagai informasi, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menyebut Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, akan menjadi salah satu ibu kota terbaik di dunia. Dia mengatakan udara di IKN bersih, dengan bangunan-bangunan yang memenuhi standar internasional.

Wapres mengatakan Istana Garuda di IKN juga megah dengan kontur tanah yang menurutnya baik. IKN akan menjadi salah satu ibu kota terbaik di dunia dan menjadi masa depan bagi generasi yang akan datang.

Baca juga: Pemkot Mataram dan Angkasa Pura bahas pemanfaatan lahan eks Bandara Selaparang
Baca juga: KTNA ingatkan pentingnya cegah alih fungsi lahan

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur, merupakan simbol dari tekad bangsa untuk merajut keberagaman. Sementara itu, Perwakilan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) untuk Indonesia dan Timor Leste Marco Kamiya berpendapat Ibu Kota Nusantara (IKN) berpeluang menjadi kota taman hutan (forest-garden city) terintegrasi pertama.

Meski kota seperti Singapura dan Amsterdam telah menggabungkan taman dengan bangunan, lanjut dia, belum ada kota yang berhasil mengintegrasikan seluruh hutan ke dalam lingkungan perkotaan. Kondisi itu menjadi peluang bagi Indonesia untuk menetapkan standar baru bagi pembangunan masa depan.


 

Pewarta : Aji Cakti
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024