Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, bertemu dengan PT Angkasa Pura untuk membahas pemanfaatan lahan bekas Bandara Selaparang Rembiga agar bisa dioptimalkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pertemuan itu dihadiri langsung Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dan General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Barata Singgih R, bersama jajaran terkait di ruang tamu utama pendopo Wali Kota Mataram di Mataram, Kamis.
Wali kota yang ditemui seusai pertemuan itu memberikan apresiasi terhadap kedatangan pihak PT Angkasa Pura dan menyampaikan keinginan bersama memaksimalkan areal bekas Bandara Selaparang.
"Sekarang kita sudah punya kesepahaman sama dalam mengelola bekas bandara agar bisa menjadi lahan produktif," katanya.
Baca juga: Bekas Bandara Selaparang Mataram diusulkan jadi sentra UMKM
Menurut Wali Kota, sesuai konsep awal bagian depan bekas bandara itu akan dijadikan sebagai sentra kuliner, pusat aktivitas masyarakat, rekreasi, dan pusat kegiatan bersifat hiburan.
Itu konsep awal ketika tahun lalu Pemerintah Kota sudah menyiapkan anggaran untuk pengelolaan tapi terkendala berbagai hal.
"Jadi, sekarang konsep itu akan kita revisi untuk disempurnakan," katanya.
Setelah PT Angkasa Pura membuka diri terhadap pengelolaan bekas bandara itu, Pemerintah Kota Mataram akan mempercepat berbagai proses penataan dan revitalisasi kawasan tersebut.
Baca juga: Mataram siap mengalokasikan anggaran tata bekas Bandara Selaparang
Termasuk titik-titik yang menjadi "polusi mata" seperti bangun-bangunan tua, tumpukan sampah, dan ilalang yang tinggi sehingga menutupi kawasan tersebut.
"Secepatnya akan kita bersihkan dan ratakan, agar penataan bisa segera kita petakan," katanya.
Lebih jauh Wali Kota mengatakan setelah dilakukan revitalisasi bangunan tua, pemerintah akan memanfaatkan bangunan itu sebagai pusat kerajinan, dan serta usaha mikro kecil menengah (UMKM), sehingga para tamu bisa mencari oleh-oleh di kawasan tersebut.
Selain itu, direncanakan perluasan kegiatan CFD (car free day) karena potensinya sangat besar sehingga bisa memberikan pemasukan untuk daerah yang signifikan.
"Pemasukan ini tentu tidak hanya untuk Kota Mataram tetapi juga Angkasa Pura akan mendapatkan manfaat," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram menata PKL depan bekas Bandara Selaparang setelah MXGP
Sementara General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Barata Singgih R menambahkan bahwa kedatangan ke Pemerintah Kota Mataram itu untuk mendiskusikan hal-hal baik dalam memaksimalkan lahan Bekas Bandara Selaparang.
Apalagi sebelumnya, bekas bandara sudah menjadi pusat berbagai kegiatan seperti MXGP Lombok, bazar umun, konser musik dan lainnya.
"Kami terbuka bagi siapapun yang ingin memanfaatkan bekas bandara tentunya harus sesuai dengan aturan. Ayo, sama-sama saling menghormati," katanya.*
Baca juga: Gubernur: Ajang MXGP menjadi momentum kebangkitan ekonomi NTB
Pertemuan itu dihadiri langsung Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dan General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Barata Singgih R, bersama jajaran terkait di ruang tamu utama pendopo Wali Kota Mataram di Mataram, Kamis.
Wali kota yang ditemui seusai pertemuan itu memberikan apresiasi terhadap kedatangan pihak PT Angkasa Pura dan menyampaikan keinginan bersama memaksimalkan areal bekas Bandara Selaparang.
"Sekarang kita sudah punya kesepahaman sama dalam mengelola bekas bandara agar bisa menjadi lahan produktif," katanya.
Baca juga: Bekas Bandara Selaparang Mataram diusulkan jadi sentra UMKM
Menurut Wali Kota, sesuai konsep awal bagian depan bekas bandara itu akan dijadikan sebagai sentra kuliner, pusat aktivitas masyarakat, rekreasi, dan pusat kegiatan bersifat hiburan.
Itu konsep awal ketika tahun lalu Pemerintah Kota sudah menyiapkan anggaran untuk pengelolaan tapi terkendala berbagai hal.
"Jadi, sekarang konsep itu akan kita revisi untuk disempurnakan," katanya.
Setelah PT Angkasa Pura membuka diri terhadap pengelolaan bekas bandara itu, Pemerintah Kota Mataram akan mempercepat berbagai proses penataan dan revitalisasi kawasan tersebut.
Baca juga: Mataram siap mengalokasikan anggaran tata bekas Bandara Selaparang
Termasuk titik-titik yang menjadi "polusi mata" seperti bangun-bangunan tua, tumpukan sampah, dan ilalang yang tinggi sehingga menutupi kawasan tersebut.
"Secepatnya akan kita bersihkan dan ratakan, agar penataan bisa segera kita petakan," katanya.
Lebih jauh Wali Kota mengatakan setelah dilakukan revitalisasi bangunan tua, pemerintah akan memanfaatkan bangunan itu sebagai pusat kerajinan, dan serta usaha mikro kecil menengah (UMKM), sehingga para tamu bisa mencari oleh-oleh di kawasan tersebut.
Selain itu, direncanakan perluasan kegiatan CFD (car free day) karena potensinya sangat besar sehingga bisa memberikan pemasukan untuk daerah yang signifikan.
"Pemasukan ini tentu tidak hanya untuk Kota Mataram tetapi juga Angkasa Pura akan mendapatkan manfaat," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram menata PKL depan bekas Bandara Selaparang setelah MXGP
Sementara General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Barata Singgih R menambahkan bahwa kedatangan ke Pemerintah Kota Mataram itu untuk mendiskusikan hal-hal baik dalam memaksimalkan lahan Bekas Bandara Selaparang.
Apalagi sebelumnya, bekas bandara sudah menjadi pusat berbagai kegiatan seperti MXGP Lombok, bazar umun, konser musik dan lainnya.
"Kami terbuka bagi siapapun yang ingin memanfaatkan bekas bandara tentunya harus sesuai dengan aturan. Ayo, sama-sama saling menghormati," katanya.*
Baca juga: Gubernur: Ajang MXGP menjadi momentum kebangkitan ekonomi NTB