Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional Indonesia U-20, Indra Sjafri tekankan klub di kompetisi Liga Indonesia mulai mempunyai pencari bakat.
Indra Sjafri menceritakan pengalamannya semasa melatih skuad Garuda Muda di Toulon Cup 2024 yang dipenuhi oleh pencari bakat dari klub-klub di seluruh dunia untuk memantau nama-nama pemain yang potensial dari kompetisi kelompok umur tersebut.
"Jadi pencari bakat itu sangat perlu. Sekarang ada nggak klub-klub Liga 1 dan Liga 2 yang mengidentifikasi? Kemarin saya ke Toulon dan ramai orang di tribun. Saya pikir itu penonton tapi ternyata itu pencari bakat dari seluruh klub di dunia. Nah di Indonesia itu kita perlu seperti itu," kata Indra Sjafri kepada pewarta, Kamis.
Menurut pelatih yang mengantarkan tim Merah Putih meraih medali emas SEA Games 2023 tersebut dengan adanya budaya pencari bakat yang dikirim ke setiap turnamen-turnamen kelompok umur di seluruh Indonesia maka akan memudahkan proses regenerasi dari tim. Indra mengatakan bahwa klub juga menjadi tempat yang optimal sebagai pengembangan talenta-talenta muda karena klub diibaratkan sebagai pabrik pemain.
"Saya beberapa kali bertemu bersama dengan pemilik klub mengatakan bahwa jangan PSSI yang disuruh untuk mencari bakat. Mau diapakan pemain itu nanti (tidak dalam kurun waktu jangka panjang). Pabrik pemain itu kan di klub," ujar Indra Sjafri.
Baca juga: PSIM Yogyakarta pinjam Figo Dennis dan Arlyansyah
Baca juga: Persebaya meraih tiga poin penting di awal kompetisi
Indra Sjafri menjelaskan dengan adanya turnamen-turnamen usia dini salah satunya Mustika Java International Cup 2024 menjadi momentum bagi para pencari bakat untuk mencari bibit-bibit unggul pemain dari kelompok umur.
"Di kompetisi sekarang bersyukur kita pihak-pihak swasta, yang disponsori oleh swasta kan semakin banyak. Kalau dulu kan, kalau tidak salah hanya dua dulu. Ada-ada, sekarang sudah ada Mustika, kemarin ada macam-macam yang muncul untuk memberikan ruang anak-anak bisa mendapatkan nilai-nilai kompetitif itu tadi," kata Indra yang kini juga menjabat sebagai Direktur Teknik timnas Indonesia.
Indra Sjafri menceritakan pengalamannya semasa melatih skuad Garuda Muda di Toulon Cup 2024 yang dipenuhi oleh pencari bakat dari klub-klub di seluruh dunia untuk memantau nama-nama pemain yang potensial dari kompetisi kelompok umur tersebut.
"Jadi pencari bakat itu sangat perlu. Sekarang ada nggak klub-klub Liga 1 dan Liga 2 yang mengidentifikasi? Kemarin saya ke Toulon dan ramai orang di tribun. Saya pikir itu penonton tapi ternyata itu pencari bakat dari seluruh klub di dunia. Nah di Indonesia itu kita perlu seperti itu," kata Indra Sjafri kepada pewarta, Kamis.
Menurut pelatih yang mengantarkan tim Merah Putih meraih medali emas SEA Games 2023 tersebut dengan adanya budaya pencari bakat yang dikirim ke setiap turnamen-turnamen kelompok umur di seluruh Indonesia maka akan memudahkan proses regenerasi dari tim. Indra mengatakan bahwa klub juga menjadi tempat yang optimal sebagai pengembangan talenta-talenta muda karena klub diibaratkan sebagai pabrik pemain.
"Saya beberapa kali bertemu bersama dengan pemilik klub mengatakan bahwa jangan PSSI yang disuruh untuk mencari bakat. Mau diapakan pemain itu nanti (tidak dalam kurun waktu jangka panjang). Pabrik pemain itu kan di klub," ujar Indra Sjafri.
Baca juga: PSIM Yogyakarta pinjam Figo Dennis dan Arlyansyah
Baca juga: Persebaya meraih tiga poin penting di awal kompetisi
Indra Sjafri menjelaskan dengan adanya turnamen-turnamen usia dini salah satunya Mustika Java International Cup 2024 menjadi momentum bagi para pencari bakat untuk mencari bibit-bibit unggul pemain dari kelompok umur.
"Di kompetisi sekarang bersyukur kita pihak-pihak swasta, yang disponsori oleh swasta kan semakin banyak. Kalau dulu kan, kalau tidak salah hanya dua dulu. Ada-ada, sekarang sudah ada Mustika, kemarin ada macam-macam yang muncul untuk memberikan ruang anak-anak bisa mendapatkan nilai-nilai kompetitif itu tadi," kata Indra yang kini juga menjabat sebagai Direktur Teknik timnas Indonesia.