Lombok Barat (Antaranews NTB) - Menteri Sosial (Mensos) RI, Idrus Marham menyerahkan uang santunan masing-masing sebesar Rp15 juta dan paket kebutuhan pokok kepada tujuh ahli waris korban tragedi tambang emas rakyat di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis.
Ikut menyerahkan bantuan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, Penjabat sementara (Pjs) Bupati Lombok Barat H Lalu Saswadi, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat, Kapolres Lombok Barat AKBP Heri Wahyudi, SIK, dan Komandan Distrik Militer 1060/Lobar Letkol Czi Djoko Rahmanto.
Selain ahli waris korban meninggal dunia, Kementerian Sosial juga menyantuni tiga orang korban yang masih dirawat di Puskesmas Sekotong, dan satu orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Patut Patuh Patju Lombok Barat. Masing-masing sebesar Rp2,5 juta dan paket kebutuhan pokok.
"Kami berharap dengan bantuan pemerintah ini dapat bermanfaat meringankan beban penderitaan, baik kepada korban maupun keluarga korban bencana sosial," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Mensos Idrus Marham juga menyampaikan ucapan bela sungkawa Presiden Joko Widodo, kepada seluruh keluarga korban yang meninggal dunia. Semoga diberikan kekuatan dan keikhlasan. Dan kepada korban luka-luka agar cepat diberikan kesembuhan.
"Kita semua berharap bahwa kejadian bencana yang terjadi di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, disikapi sebagai musibah yang kita terima sebagai cobaan yang di berikan oleh Allah SWT," tambahnya.
Merespon cepat arahan Presiden Joko Widodo, Mensos mengaku diamanatkan untuk memantau pelaksanaan program bantuan sosial, serta memastikan rakyat yang belum tersentuh bantuan, namun telah memenuhi syarat agar segera mendapat bantuan.
"Setelah bantuan pemenuhan kebutuhan dasar diberikan, saya berharap keluarga korban yang ditinggalkan dapat pelan-pelan membangun kembali kehidupan ke arah yang lebih baik," ucapnya.
Untuk mendukung hal itu, Kementerian Sosial sedang mengupayakan tindak lanjut program bantuan sosial agar dapat terintegrasi dengan program-program perlindungan sosial lainnya, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), dan beras sejahtrera (rastra).
Selain itu, program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), KUBE maupun UEP yang tentunya akan mendukung penghidupan yang layak.
Lebih lanjut, Idrus mengemukakan terjadinya peristiwa bencana sosial yang perlu disikapi dengan segera juga membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak terkait di daerah maupun masyarakat.
"Oleh sebab itu, saya berharap kita dapat bekerja sama dengan baik guna kepentingan masyarakat," kata menteri dari Partai Golkar itu sambil berharap bantuan sosial yang diberikan dapat digunakan sebaik-baiknya.
Seperti diberitakan, sebanyak tujuh orang penambang emas ditemukan tewas di dalam lubang tambang di Dusun Soge, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, pada Selasa (19/6). Selain itu, ada enam orang penambang lainnya berhasil diselamatkan. (*)
Ikut menyerahkan bantuan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, Penjabat sementara (Pjs) Bupati Lombok Barat H Lalu Saswadi, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat, Kapolres Lombok Barat AKBP Heri Wahyudi, SIK, dan Komandan Distrik Militer 1060/Lobar Letkol Czi Djoko Rahmanto.
Selain ahli waris korban meninggal dunia, Kementerian Sosial juga menyantuni tiga orang korban yang masih dirawat di Puskesmas Sekotong, dan satu orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Patut Patuh Patju Lombok Barat. Masing-masing sebesar Rp2,5 juta dan paket kebutuhan pokok.
"Kami berharap dengan bantuan pemerintah ini dapat bermanfaat meringankan beban penderitaan, baik kepada korban maupun keluarga korban bencana sosial," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Mensos Idrus Marham juga menyampaikan ucapan bela sungkawa Presiden Joko Widodo, kepada seluruh keluarga korban yang meninggal dunia. Semoga diberikan kekuatan dan keikhlasan. Dan kepada korban luka-luka agar cepat diberikan kesembuhan.
"Kita semua berharap bahwa kejadian bencana yang terjadi di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, disikapi sebagai musibah yang kita terima sebagai cobaan yang di berikan oleh Allah SWT," tambahnya.
Merespon cepat arahan Presiden Joko Widodo, Mensos mengaku diamanatkan untuk memantau pelaksanaan program bantuan sosial, serta memastikan rakyat yang belum tersentuh bantuan, namun telah memenuhi syarat agar segera mendapat bantuan.
"Setelah bantuan pemenuhan kebutuhan dasar diberikan, saya berharap keluarga korban yang ditinggalkan dapat pelan-pelan membangun kembali kehidupan ke arah yang lebih baik," ucapnya.
Untuk mendukung hal itu, Kementerian Sosial sedang mengupayakan tindak lanjut program bantuan sosial agar dapat terintegrasi dengan program-program perlindungan sosial lainnya, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), dan beras sejahtrera (rastra).
Selain itu, program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), KUBE maupun UEP yang tentunya akan mendukung penghidupan yang layak.
Lebih lanjut, Idrus mengemukakan terjadinya peristiwa bencana sosial yang perlu disikapi dengan segera juga membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak terkait di daerah maupun masyarakat.
"Oleh sebab itu, saya berharap kita dapat bekerja sama dengan baik guna kepentingan masyarakat," kata menteri dari Partai Golkar itu sambil berharap bantuan sosial yang diberikan dapat digunakan sebaik-baiknya.
Seperti diberitakan, sebanyak tujuh orang penambang emas ditemukan tewas di dalam lubang tambang di Dusun Soge, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, pada Selasa (19/6). Selain itu, ada enam orang penambang lainnya berhasil diselamatkan. (*)