Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggelar kegiatan lomba perahu layar di kampung nelayan Pondok Perasi, Ampenan, untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 RI.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram H Irwan Harimansyah di Mataram, Sabtu, mengatakan lomba perahu layar itu akan dilaksanakan pada Minggu (18/8).
"Jumlah peserta sebanyak 50 orang, dan tujuh peserta di antaranya dari Pulau Bali yang ikut berpartisipasi," katanya.
Selain menyemarakkan HUT Ke-79 RI, lomba perahu layar itu juga untuk menyambut HUT Ke-31 Kota Mataram pada 31 Agustus 2024, sekaligus sebagai ajang promosi pariwisata.
Dalam kegiatan tersebut, lanjutnya, semua pemangku pariwisata seperti Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Asosiasi Hotel Mataram (AHM) dan lainnya diundang untuk menyaksikan lomba perahu layar tersebut.
"Target kami, ke depan kegiatan itu bisa dijadikan sebagai kalender pariwisata di pesisir Pantai Ampenan," katanya.
Dikatakan, antusias para nelayan mengikuti lomba ini sangat tinggi, hal itu dapat dilihat dari animo nelayan yang mendaftar, bahkan jika tidak dibatasi maksimal peserta 50 orang mungkin jumlah peserta yang daftar bisa lebih dari itu.
Pertimbangannya, apabila pihaknya menerima peserta lebih dari 50, kemungkinan kegiatan itu selesai sampai malam karena pagi dimulai sekitar pukul 10:00 Wita atau 11:00 Wita.
"Untuk mulai kegiatan itu, kami tunggu agak siang atau ketika angin laut mulai kencang," katanya.
Kondisi angin laut, lanjut Irwan sangat menentukan perahu nelayan bisa berlayar karena dalam kegiatan itu peserta hanya mengandalkan kemampuan layar perahu untuk melaut.
"Peserta tidak boleh menggunakan mesin maupun dayung. Jadi peserta berlayar hanya mengandalkan angin," katanya.
Sementara jarak tempuh yang harus dilalui para peserta dalam lomba ini, tambah Irwan, sekitar 5-10 kilometer karena rute nelayan berlayar memutar dan harus melewati dua bendera dipasang di tengah laut.
Kegiatan ini sebenarnya merupakan tahun kedua, karena tahun 2023 juga pernah dilaksanakan namun DKP tahun lalu hanya sebagai pendukung dan kegiatan dilaksanakan oleh warga sekitar.
"Tapi tahun lalu, kegiatan ini sangat semarak karena itulah tahun ini kami ambil alih untuk dilaksanakan lagi," katanya.
Oleh karena itu, agar acara lebih semarak DKP juga merangkaikan dengan bazar pasar ikan segar yang dijual oleh para istri nelayan sekitar dengan harga di bawah pasar.
Baca juga: Lomba perahu panjang primadona Festival Sungai Kayan
Baca juga: Lombok Barat membangkitkan pariwisata dengan lomba perahu
Sejumlah atlet layar beradu kecepatan saat mengikuti pertandingan nomor Techno Plus putra dalam Jakarta International Sailing Championship 2024 di area Symphony of The Sea, Ancol, Jakarta, Jumat (26/7/2024). PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk menggelar kompetisi olahraga perahu layar terbuka tersebut yang diikuti oleh 125 atlet layar dari sembilan negara dan berlangsung hingga 28 Juli 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
"Misal, kalau ikan tongkol harganya Rp10 ribu per kilogram di pasar, di bazar bisa Rp7.000," katanya.
Di sisi lain, sebagai rangkaian kegiatan itu, sore ini digelar juga kegiatan lomba renang dengan menggunakan ban dalam mobil bekas diikuti oleh anak-anak nelayan.
"Nanti malam, kami akan menggelar nonton bareng atau layar tancap di pinggir pantai tersebut," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram H Irwan Harimansyah di Mataram, Sabtu, mengatakan lomba perahu layar itu akan dilaksanakan pada Minggu (18/8).
"Jumlah peserta sebanyak 50 orang, dan tujuh peserta di antaranya dari Pulau Bali yang ikut berpartisipasi," katanya.
Selain menyemarakkan HUT Ke-79 RI, lomba perahu layar itu juga untuk menyambut HUT Ke-31 Kota Mataram pada 31 Agustus 2024, sekaligus sebagai ajang promosi pariwisata.
Dalam kegiatan tersebut, lanjutnya, semua pemangku pariwisata seperti Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Asosiasi Hotel Mataram (AHM) dan lainnya diundang untuk menyaksikan lomba perahu layar tersebut.
"Target kami, ke depan kegiatan itu bisa dijadikan sebagai kalender pariwisata di pesisir Pantai Ampenan," katanya.
Dikatakan, antusias para nelayan mengikuti lomba ini sangat tinggi, hal itu dapat dilihat dari animo nelayan yang mendaftar, bahkan jika tidak dibatasi maksimal peserta 50 orang mungkin jumlah peserta yang daftar bisa lebih dari itu.
Pertimbangannya, apabila pihaknya menerima peserta lebih dari 50, kemungkinan kegiatan itu selesai sampai malam karena pagi dimulai sekitar pukul 10:00 Wita atau 11:00 Wita.
"Untuk mulai kegiatan itu, kami tunggu agak siang atau ketika angin laut mulai kencang," katanya.
Kondisi angin laut, lanjut Irwan sangat menentukan perahu nelayan bisa berlayar karena dalam kegiatan itu peserta hanya mengandalkan kemampuan layar perahu untuk melaut.
"Peserta tidak boleh menggunakan mesin maupun dayung. Jadi peserta berlayar hanya mengandalkan angin," katanya.
Sementara jarak tempuh yang harus dilalui para peserta dalam lomba ini, tambah Irwan, sekitar 5-10 kilometer karena rute nelayan berlayar memutar dan harus melewati dua bendera dipasang di tengah laut.
Kegiatan ini sebenarnya merupakan tahun kedua, karena tahun 2023 juga pernah dilaksanakan namun DKP tahun lalu hanya sebagai pendukung dan kegiatan dilaksanakan oleh warga sekitar.
"Tapi tahun lalu, kegiatan ini sangat semarak karena itulah tahun ini kami ambil alih untuk dilaksanakan lagi," katanya.
Oleh karena itu, agar acara lebih semarak DKP juga merangkaikan dengan bazar pasar ikan segar yang dijual oleh para istri nelayan sekitar dengan harga di bawah pasar.
Baca juga: Lomba perahu panjang primadona Festival Sungai Kayan
Baca juga: Lombok Barat membangkitkan pariwisata dengan lomba perahu
"Misal, kalau ikan tongkol harganya Rp10 ribu per kilogram di pasar, di bazar bisa Rp7.000," katanya.
Di sisi lain, sebagai rangkaian kegiatan itu, sore ini digelar juga kegiatan lomba renang dengan menggunakan ban dalam mobil bekas diikuti oleh anak-anak nelayan.
"Nanti malam, kami akan menggelar nonton bareng atau layar tancap di pinggir pantai tersebut," katanya.