Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan Menteri Perdagangan Tiongkok menyebutkan bahwa Indonesia mempunyai semua persyaratan untuk menjadi negara maju.

"Saya di Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) ketemu sama Menteri Perdagangan Tiongkok. Dia bilang, kami punya data lengkap. Indonesia punya semua persyaratan untuk menjadi negara maju, sumber daya alamnya, sumber daya manusianya," ujar Zulkifli dalam Forum Koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perdagangan Pusat dan Daerah di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, menyongsong 100 tahun Indonesia Merdeka pada 2045, seluruh pengamat, konsultan, serta negara-negara lain mengatakan Indonesia itu akan jadi negara maju di 2045.

"Pendek kata, seluruh persyaratan kita punya. Begitu juga negara-negara lain. Dan terbukti kita 51 bulan perdagangan kita surplus terus. Dengan segala kekurangannya kita masih surplus 5 persen," katanya.

Baca juga: Tiongkok dan Indonesia membuka babak baru pembangunan bersama

Zulkifli menyampaikan seluruh pemangku kepentingan, khususnya aparat hukum seperti Polri, kejaksaan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan para kepala dinas untuk bekerja sama sebagai satu tim.

"Seperti sepak bola. Jadi, kalau satu tim untuk melakukan tugas harus solid, kerja sama yang kuat. Karena kalau ada satu orang yang gol bunuh diri, sudah bubar. Jadi, kita mesti menyadari bahwa kita ini satu tim. Tujuannya menjadikan Indonesia negara maju 2045, sebentar lagi. Dan kita punya semua persyaratan," katanya.

Visi Indonesia Emas 2045 merupakan panduan untuk mewujudkan Negara Nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan.

Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.

Kementerian PPN/Bappenas telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dalam mendukung pelaksanaan Visi Indonesia Emas 2045, mewujudkan Indonesia sebagai "Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan".

 

Pewarta : Aji Cakti
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024