Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Republik Kenya, Republik Demokratik Kongo (RDK), Uganda dan Somalia, Mohamad Hery Saripudin menemui Menteri Muda urusan Luar Negeri Uganda, Henry Oryem Okello untuk memastikan kehadiran Presiden Uganda Yoweri Kaguta Museveni pada pertemuan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 di Bali.
Pertemuan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 dan High Level Forum on Multi Stakeholders Partnership (HLF-MSP) akan berlangsung di Bali pada 1-3 September mendatang.
"Uganda sebagai Ketua Gerakan Non-Blok ingin terus menggelorakan semangat Bandung dalam membangun kerja sama dengan Indonesia", kata Oryem saat menerima kunjungan Dubes Hery.
Melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, Oryem mengatakan dirinya telah ditunjuk Presiden untuk mewakili Uganda pada kegiatan IAF ke-2 dan HLF-MSP di Bali bersama dua pejabat senior dari kantor kepresidenan.
Menteri Oryem juga menyampaikan gagasan untuk meningkatkan profile Uganda sebagai Ketua Gerakan Non-Blok (GNB) periode 2024-2027 dengan memanfaatkan Semangat Bandung (Bandung Spirit) untuk meningkatkan kerja sama antar negara anggota GNB.
Selain itu, Oryem juga berharap Uganda dapat berpartisipasi merayakan ulang tahun ke-70 atau Platinum Anniversary KAA di Bandung pada April 2025.
Uganda menjabat sebagai Ketua GNB periode 2024-2027 sejak KTT GNB ke-19 di Kampala pada 15-20 Januari tahun ini.
Selama kunjungan, keduanya saling bertukar informasi tentang perkembangan terkini kerja sama bilateral dan membahas sejumlah agenda penting di antaranya upaya peningkatan kerja sama ekonomi melalui perdagangan dan investasi.
Dubes Hery juga melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah Menteri, yakni Menteri Perdagangan, Industri, dan Koperasi Francis Mwebesa, Menteri Pengembangan Energi dan Mineral Ruth Nankabirwa Ssentamu, Menteri Keuangan, Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi serta Kepala Sekretariat/Sekretaris Kantor Presiden Uganda, Haji Kakande Yunus.
Setelah mendapat penjelasan tentang Pameran Tahunan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 di Jakarta pada 9-12 Oktober 2024, Menteri Perdagangan Mwebesa menyampaikan minatnya untuk datang ke Jakarta dan memanfaatkan forum TEI untuk memperkenalkan sekaligus memasarkan peluang yang ada di Uganda kepada pengusaha dan investor Indonesia.
Dalam pertemuannya dengan Haji Yunus, Dubes Hery menjelaskan bahwa setiap tahun pemerintah Indonesia menyediakan beasiswa kepada para pelajar Uganda yang ingin melanjutkan pendidikan ke Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Haji Yunus berharap di tahun mendatang Indonesia secara khusus dapat mengalokasikan beasiswa untuk para pegawai negeri Uganda yang ingin melanjutkan program master atau doktor.
Baca juga: Menhan tekankan ingin perkuat kerja sama RI-AS
Baca juga: Menaker dan Dubes Yordania bahas upaya penempatan PMI
Terkait hal itu, Dubes Hery telah menjanjikan untuk lebih intensif berkoordinasi dengan Kantor Sekretariat Presiden dalam rangka menawarkan berbagai program beasiswa dan pelatihan peningkatan kemampuan (capacity training program) di masa mendatang.
"Diplomasi ekonomi dan diplomasi pendidikan merupakan dua pilar utama diplomasi Indonesia di Afrika, khususnya di wilayah kerja KBRI Nairobi", kata Dubes.
Di sela-sela kunjungannya ke Kampala, Dubes Hery bersama Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Nairobi juga melakukan kegiatan business luncheon untuk mempromosikan TEI ke-39 yang akan berlangsung pada Oktober di Jakata dan dihadiri sekitar 100 pengusaha Uganda.
Pertemuan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 dan High Level Forum on Multi Stakeholders Partnership (HLF-MSP) akan berlangsung di Bali pada 1-3 September mendatang.
"Uganda sebagai Ketua Gerakan Non-Blok ingin terus menggelorakan semangat Bandung dalam membangun kerja sama dengan Indonesia", kata Oryem saat menerima kunjungan Dubes Hery.
Melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, Oryem mengatakan dirinya telah ditunjuk Presiden untuk mewakili Uganda pada kegiatan IAF ke-2 dan HLF-MSP di Bali bersama dua pejabat senior dari kantor kepresidenan.
Menteri Oryem juga menyampaikan gagasan untuk meningkatkan profile Uganda sebagai Ketua Gerakan Non-Blok (GNB) periode 2024-2027 dengan memanfaatkan Semangat Bandung (Bandung Spirit) untuk meningkatkan kerja sama antar negara anggota GNB.
Selain itu, Oryem juga berharap Uganda dapat berpartisipasi merayakan ulang tahun ke-70 atau Platinum Anniversary KAA di Bandung pada April 2025.
Uganda menjabat sebagai Ketua GNB periode 2024-2027 sejak KTT GNB ke-19 di Kampala pada 15-20 Januari tahun ini.
Selama kunjungan, keduanya saling bertukar informasi tentang perkembangan terkini kerja sama bilateral dan membahas sejumlah agenda penting di antaranya upaya peningkatan kerja sama ekonomi melalui perdagangan dan investasi.
Dubes Hery juga melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah Menteri, yakni Menteri Perdagangan, Industri, dan Koperasi Francis Mwebesa, Menteri Pengembangan Energi dan Mineral Ruth Nankabirwa Ssentamu, Menteri Keuangan, Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi serta Kepala Sekretariat/Sekretaris Kantor Presiden Uganda, Haji Kakande Yunus.
Setelah mendapat penjelasan tentang Pameran Tahunan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 di Jakarta pada 9-12 Oktober 2024, Menteri Perdagangan Mwebesa menyampaikan minatnya untuk datang ke Jakarta dan memanfaatkan forum TEI untuk memperkenalkan sekaligus memasarkan peluang yang ada di Uganda kepada pengusaha dan investor Indonesia.
Dalam pertemuannya dengan Haji Yunus, Dubes Hery menjelaskan bahwa setiap tahun pemerintah Indonesia menyediakan beasiswa kepada para pelajar Uganda yang ingin melanjutkan pendidikan ke Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Haji Yunus berharap di tahun mendatang Indonesia secara khusus dapat mengalokasikan beasiswa untuk para pegawai negeri Uganda yang ingin melanjutkan program master atau doktor.
Baca juga: Menhan tekankan ingin perkuat kerja sama RI-AS
Baca juga: Menaker dan Dubes Yordania bahas upaya penempatan PMI
Terkait hal itu, Dubes Hery telah menjanjikan untuk lebih intensif berkoordinasi dengan Kantor Sekretariat Presiden dalam rangka menawarkan berbagai program beasiswa dan pelatihan peningkatan kemampuan (capacity training program) di masa mendatang.
"Diplomasi ekonomi dan diplomasi pendidikan merupakan dua pilar utama diplomasi Indonesia di Afrika, khususnya di wilayah kerja KBRI Nairobi", kata Dubes.
Di sela-sela kunjungannya ke Kampala, Dubes Hery bersama Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Nairobi juga melakukan kegiatan business luncheon untuk mempromosikan TEI ke-39 yang akan berlangsung pada Oktober di Jakata dan dihadiri sekitar 100 pengusaha Uganda.