Bali (ANTARA) - Praktisi pariwisata, Wayan Puspa Negara mengharapkan kegiatan-kegiatan berskala nasional dan internasional di Bali membawa efek meningkatkan sektor kepariwisatan Pulau Dewata dan nasional.
Hal tersebut dikatakan Puspa Negara melalui keterangan via whatsapp di Badung-Bali, Kamis (22/8), menyikapi akan diselenggarakan Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang terkesan akan memanas. Namun pihaknya yakin apa pun perhelatan besar di Bali akan berjalan aman.
"Kita berharap apapun kegiatan besar di Bali agar berjalan aman. Sebab terbukti sejumlah kegiatan, baik skala nasional dan internasional di Bali berjalan lancar dan aman. Jika itu membuat memanas sebaiknya jangan digelar di Bali," ujar praktisi pariwisata asal Legian, Kabupaten Badung.
Menyinggung terkait Muktamar PKB mengkhawatirkan situasi di Bali, Puspa Negara mengatakan penyelenggara pasti sudah melakukan proses perizinan ke Mabes Polri-TNI, sehingga pengamanan tetap secara kondusif.
"Mengenai perhelatan skala besar di Bali pasti sudah mengantongi izin dari Mabes Polri. Sehingga keamanan pun tetap terjaga. Karena Bali adalah destinasi pariwisata dunia, sehingga soal keamanan menjadi prioritas utama," ujarnya.
Baca juga: Ketum Cak Imin mengaku sengaja tak datang penuhi undangan PBNU
Baca juga: Muktamar buruk melahirkan kepengurusan buruk, terkait Muktamar PKB
Sebelumnya di tengah masyarakat beredar isu kekhawatiran terkait pelaksanaan Muktamar PKB di Bali akan ricuh dan memanas. Pasalnya penyelenggara di pusat masih ada konflik politik kepentingan.
"Saya selaku warga Bali yang sebagian besar mengandalkan sektor pariwisata menjadi resah. Jika terjadi konflik politik di Bali. Tentu wisatawan akan takut ke Bali untuk berwisata. Saya menolak jika itu dijadikan ajang politik memanas," kata seorang pekerja pariwisata, Ketut Aryana.
Dia berharap kegiatan partai politik di Bali agar tidak sampai membuat konflik. Pihaknya berharap pihak keamanan juga memastikan dulu perizinannya. "Siapa pun membuat kegiatan di Bali agar memenuhi persyaratan perizinan, sehingga situasi dan kondisi menjadi aman terkendali," ucapnya.
Hal tersebut dikatakan Puspa Negara melalui keterangan via whatsapp di Badung-Bali, Kamis (22/8), menyikapi akan diselenggarakan Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang terkesan akan memanas. Namun pihaknya yakin apa pun perhelatan besar di Bali akan berjalan aman.
"Kita berharap apapun kegiatan besar di Bali agar berjalan aman. Sebab terbukti sejumlah kegiatan, baik skala nasional dan internasional di Bali berjalan lancar dan aman. Jika itu membuat memanas sebaiknya jangan digelar di Bali," ujar praktisi pariwisata asal Legian, Kabupaten Badung.
Menyinggung terkait Muktamar PKB mengkhawatirkan situasi di Bali, Puspa Negara mengatakan penyelenggara pasti sudah melakukan proses perizinan ke Mabes Polri-TNI, sehingga pengamanan tetap secara kondusif.
"Mengenai perhelatan skala besar di Bali pasti sudah mengantongi izin dari Mabes Polri. Sehingga keamanan pun tetap terjaga. Karena Bali adalah destinasi pariwisata dunia, sehingga soal keamanan menjadi prioritas utama," ujarnya.
Baca juga: Ketum Cak Imin mengaku sengaja tak datang penuhi undangan PBNU
Baca juga: Muktamar buruk melahirkan kepengurusan buruk, terkait Muktamar PKB
Sebelumnya di tengah masyarakat beredar isu kekhawatiran terkait pelaksanaan Muktamar PKB di Bali akan ricuh dan memanas. Pasalnya penyelenggara di pusat masih ada konflik politik kepentingan.
"Saya selaku warga Bali yang sebagian besar mengandalkan sektor pariwisata menjadi resah. Jika terjadi konflik politik di Bali. Tentu wisatawan akan takut ke Bali untuk berwisata. Saya menolak jika itu dijadikan ajang politik memanas," kata seorang pekerja pariwisata, Ketut Aryana.
Dia berharap kegiatan partai politik di Bali agar tidak sampai membuat konflik. Pihaknya berharap pihak keamanan juga memastikan dulu perizinannya. "Siapa pun membuat kegiatan di Bali agar memenuhi persyaratan perizinan, sehingga situasi dan kondisi menjadi aman terkendali," ucapnya.