Istanbul (ANTARA) - Pemerintahan sementara Taliban mencari bantuan internasional untuk mencegah penyebaran kasus Mpox di Afghanistan.
Isu ini dibahas dalam pertemuan antara penjabat menteri kesehatan Afghanistan Jalal Jalali dan para perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), serta Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di Kabul.
Pertemuan itu difokuskan pada pencegahan penyebaran Mpox dan upaya koordinasi di antara organisasi terkait, demikian dinyatakan Kementerian Kesehatan Afghanistan pada Rabu (21/8).
Kementerian telah membentuk komite gabungan untuk berkoordinasi dengan organisasi terkait dan menerapkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
Baca juga: Vaksinasi Mpox di negara-negara Afrika di mulai dilakukan
Baca juga: Dinkes Jakarta terus lakukan vaksinasi cacar monyet
WHO telah menyatakan Mpox sebagai darurat kesehatan yang perlu menjadi perhatian internasional.
Mpox atau cacar monyet adalah penyakit virus yang dapat menyebar melalui kontak dekat serta melalui bahan yang terkontaminasi seperti seprai, pakaian, dan jarum, menurut WHO.
Sumber: Anadolu
Isu ini dibahas dalam pertemuan antara penjabat menteri kesehatan Afghanistan Jalal Jalali dan para perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), serta Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di Kabul.
Pertemuan itu difokuskan pada pencegahan penyebaran Mpox dan upaya koordinasi di antara organisasi terkait, demikian dinyatakan Kementerian Kesehatan Afghanistan pada Rabu (21/8).
Kementerian telah membentuk komite gabungan untuk berkoordinasi dengan organisasi terkait dan menerapkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
Baca juga: Vaksinasi Mpox di negara-negara Afrika di mulai dilakukan
Baca juga: Dinkes Jakarta terus lakukan vaksinasi cacar monyet
WHO telah menyatakan Mpox sebagai darurat kesehatan yang perlu menjadi perhatian internasional.
Mpox atau cacar monyet adalah penyakit virus yang dapat menyebar melalui kontak dekat serta melalui bahan yang terkontaminasi seperti seprai, pakaian, dan jarum, menurut WHO.
Sumber: Anadolu