Jakarta (ANTARA) - Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pendidikan dan Kesehatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Amurwani Dwi Lestariningsih berharap Program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak.

"Kita harapkan dengan adanya program pemberian makanan yang bergizi, benar-benar anak mendapatkan gizi yang cukup untuk tumbuh kembang mereka," kata Amurwani Dwi Lestariningsih di Jakarta, Selasa.

Amurwani Dwi Lestariningsih mengatakan KemenPPPA mendukung program tersebut. Sebab, terdapat 70 persen anak sekolah tidak makan sarapan sebelum mereka berangkat sekolah.

"Beberapa waktu yang lalu ada penelitian dengan Forum Anak terkait dengan apakah anak-anak ini setiap hari makan sebelum berangkat sekolah. Ternyata hampir 70 persen anak-anak tidak sarapan sebelum berangkat sekolah, bukan karena mereka tidak sempat (makan), tetapi memang keluarganya tidak punya dana yang cukup untuk sarapan," katanya.

KemenPPPA pun telah dilibatkan dalam proses pematangan Program Makan Bergizi Gratis.

"Sudah dilibatkan, jadi tentu bagaimana kecukupan gizi yang dibutuhkan bagi anak-anak, pendistribusiannya nanti seperti apa. Bagaimana yang paling efisien untuk jangkauan supaya ke anaknya itu enggak terlalu panjang prosesnya, supaya langsung bisa diterima oleh anak," katanya.

Dalam Buku II Nota Keuangan Tahun Anggaran 2025, dijelaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis merupakan program yang didesain untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) bermutu dan berdaya saing.

Program Makan Bergizi Gratis yang dilakukan melalui pemberian makan bergizi dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita, dan ibu hamil/menyusui dengan risiko anak stunting.

Pada usia sekolah, selain menjadi penambah nutrisi, Program MBG diharapkan dapat mendorong kehadiran siswa di sekolah sehingga akan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Selain itu, untuk mengurangi angka absensi atau putus sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas SDM. Program Makan Bergizi Gratis juga diharapkan dapat berdampak positif terhadap kesehatan dan prestasi akademis para murid.

Baca juga: Kemen PPPA sebutkan dukungan keluarga kunci perempuan berkarya
Baca juga: Kemen PPPA meminta tersangka kekerasan anak artis Tamara dihukum setimpal

Penyedia makanan atau dapur umum pada program ini ditargetkan untuk melibatkan UMKM lokal. Adapun Program MBG dianggarkan sekitar Rp71 triliun atau 0,29 persen terhadap PDB, yang termasuk biaya makanan, distribusi dan operasional lembaga yang menangani Program MBG.

Program ini ditargetkan dapat memberikan efek ekonomi berganda. Selain perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM), MBG diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar 0,10 persen dan penyerapan 0,82 juta pekerja melalui pemberdayaan UMKM.

 

 

Pewarta : Anita Permata Dewi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024