Mataram, (Antaranews NTB) - Pengumuman penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri di Universitas Mataram dilaporkan ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Nusa Tenggara Barat.
Puluhan wali mahasiswa yang datang melapor dan bertemu langsung dengan Ketua ORI Perwakilan NTB Adhar Hakim di kantornya di Mataram, Kamis, menyampaikan rasa kecewa terhadap pengumuman yang seketika berubah dari dinyatakan lulus menjadi tidak lulus.
"Pada 24 Juli, anak saya dinyatakan lulus di Fakultas Kedokteran Unram. Tapi, tiba-tiba keluar pengumuman perubahan pada 25 Juli yang menyatakan anak saya lulus di Fakultas MIPA Kimia," kata Rudi, salah seorang wali mahasiswa.
Mengetahui hal itu, Rudi kemudian mendatangi Unram dan mengklarifikasi kembali terkait pengumuman kedua tersebut. Hasilnya, pihak Unram menyatakan bahwa pengumuman terbaru yang dikeluarkan pada Rabu (25/7) sebagai hasil akhir dari penerimaan jalur mandiri.
"Awalnya saya kira anak saya diterima di dua fakultas itu, tapi setelah saya cek kembali ke Fakultas Kedokteran, tidak ada lagi nama anak saya di sana," ujarnya.
Dalam permasalahan ini, Rudi tidak sendiri, banyak mahasiswa lainnya yang juga mengalami hal serupa. Karena tidak terima dengan perubahan tersebut, Rudi bersama wali mahasiswa lainnya mendatangi langsung Rektor Unram untuk memastikan pengumuman perubahan tersebut.
Dari penjelasan yang dia dapatkan, Rektor Unram mengatakan bahwa pengumuman terbaru yang muncul di laman web resmi Unram pada Rabu (25/7) merupakan hasil akhir dari penerimaan jalur mandiri. Berbagai tahapan sudah dilewati sesuai prosedur yang telah diagendakan sebelumnya.
"Katanya hasil itu sudah dirapatkan pada Senin (23/7)," ucapnya.
Untuk pengumuman pada Selasa (24/7) itu, jelasnya, tidak muncul dalam laman web Unram melainkan diumumkan secara manual yang hasilnya terpampang di Auditorium Unram.
"Katanya sistem lagi eror, ada yang meretas sehingga pengumuman Selasa (24/7) itu tidak muncul pada laman web. Pengumumannya manual, di situ anak saya lulus," kata Rudi.
Namun yang membuat kaget, kembali muncul pengumuman pada Rabu (25/7) melalui laman web resmi Unram. Dalam pengumuman tersebut, Rudi mengatakan banyak mahasiswa yang sebelumnya telah dinyatakan lulus pada Selasa (24/7), berubah, termasuk anaknya.
"Ini yang kita protes. Tapi malah rektornya minta kita ke bagian IT, itu masalahnya ada di bagian IT," ujarnya menirukan pernyataan Rektor Unram.
Terkait dengan permasalahan ini, Rudi bersama wali mahasiswa lainnya mengharapkan ORI Perwakilan NTB membantu menyelesaikan permasalahan ini dan menuntut Unram untuk konsisten dalam proses penerimaan.
"Kami menduga di sini ada permainan, kalau ini dibiarkan, tidak ada penyelesaian, sama saja Unram sudah mencoreng dunia pendidikan di NTB," katanya.
Kepala ORI Perwakilan NTB, Adhar Hakim usai menerima aduan wali mahasiswa menyatakan akan menindaklanjutinya dengan langsung "jemput bola".
"Sore ini juga kita kumpulkan materi laporannya, kita pelajari permasalahannya seperti apa dan Jumat (27/7) pagi, kita akan langsung turun ke Unram," kata Adhar Hakim.(*)
Puluhan wali mahasiswa yang datang melapor dan bertemu langsung dengan Ketua ORI Perwakilan NTB Adhar Hakim di kantornya di Mataram, Kamis, menyampaikan rasa kecewa terhadap pengumuman yang seketika berubah dari dinyatakan lulus menjadi tidak lulus.
"Pada 24 Juli, anak saya dinyatakan lulus di Fakultas Kedokteran Unram. Tapi, tiba-tiba keluar pengumuman perubahan pada 25 Juli yang menyatakan anak saya lulus di Fakultas MIPA Kimia," kata Rudi, salah seorang wali mahasiswa.
Mengetahui hal itu, Rudi kemudian mendatangi Unram dan mengklarifikasi kembali terkait pengumuman kedua tersebut. Hasilnya, pihak Unram menyatakan bahwa pengumuman terbaru yang dikeluarkan pada Rabu (25/7) sebagai hasil akhir dari penerimaan jalur mandiri.
"Awalnya saya kira anak saya diterima di dua fakultas itu, tapi setelah saya cek kembali ke Fakultas Kedokteran, tidak ada lagi nama anak saya di sana," ujarnya.
Dalam permasalahan ini, Rudi tidak sendiri, banyak mahasiswa lainnya yang juga mengalami hal serupa. Karena tidak terima dengan perubahan tersebut, Rudi bersama wali mahasiswa lainnya mendatangi langsung Rektor Unram untuk memastikan pengumuman perubahan tersebut.
Dari penjelasan yang dia dapatkan, Rektor Unram mengatakan bahwa pengumuman terbaru yang muncul di laman web resmi Unram pada Rabu (25/7) merupakan hasil akhir dari penerimaan jalur mandiri. Berbagai tahapan sudah dilewati sesuai prosedur yang telah diagendakan sebelumnya.
"Katanya hasil itu sudah dirapatkan pada Senin (23/7)," ucapnya.
Untuk pengumuman pada Selasa (24/7) itu, jelasnya, tidak muncul dalam laman web Unram melainkan diumumkan secara manual yang hasilnya terpampang di Auditorium Unram.
"Katanya sistem lagi eror, ada yang meretas sehingga pengumuman Selasa (24/7) itu tidak muncul pada laman web. Pengumumannya manual, di situ anak saya lulus," kata Rudi.
Namun yang membuat kaget, kembali muncul pengumuman pada Rabu (25/7) melalui laman web resmi Unram. Dalam pengumuman tersebut, Rudi mengatakan banyak mahasiswa yang sebelumnya telah dinyatakan lulus pada Selasa (24/7), berubah, termasuk anaknya.
"Ini yang kita protes. Tapi malah rektornya minta kita ke bagian IT, itu masalahnya ada di bagian IT," ujarnya menirukan pernyataan Rektor Unram.
Terkait dengan permasalahan ini, Rudi bersama wali mahasiswa lainnya mengharapkan ORI Perwakilan NTB membantu menyelesaikan permasalahan ini dan menuntut Unram untuk konsisten dalam proses penerimaan.
"Kami menduga di sini ada permainan, kalau ini dibiarkan, tidak ada penyelesaian, sama saja Unram sudah mencoreng dunia pendidikan di NTB," katanya.
Kepala ORI Perwakilan NTB, Adhar Hakim usai menerima aduan wali mahasiswa menyatakan akan menindaklanjutinya dengan langsung "jemput bola".
"Sore ini juga kita kumpulkan materi laporannya, kita pelajari permasalahannya seperti apa dan Jumat (27/7) pagi, kita akan langsung turun ke Unram," kata Adhar Hakim.(*)