Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan agar generasi muda berperan aktif menjaga keutuhan bangsa dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan Indonesia.
"Generasi muda harus mampu menjaga keutuhan Indonesia dengan terus mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan kebudayaan yang merupakan warisan para pendiri negeri," kata Rerie, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hal itu dia sampaikan di hadapan ratusan mahasiswa sejumlah perguruan tinggi dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
"Generasi muda di Merauke harus menyadari bahwa wilayah Papua Selatan sebagai Indonesia Kecil karena di sini ada sebagian besar suku dan agama yang berasal dari Sabang hingga Merauke," ujarnya.
Lebih lanjut, Rerie menuturkan bahwa generasi muda perlu meningkatkan pemahaman Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai fondasi kehidupan. Sebab, tambah dia, anak muda saat ini menghadapi rangkaian krisis global dan disrupsi teknologi yang berdampak pada munculnya potensi upaya memecah belah bangsa.
"Semangat perjuangan kalangan muda pada masa lalu, mesti kembali digelorakan pada saat ini, ketika kita berhadapan dengan berbagai tantangan tersebut," ucapnya.
Dia berharap semangat kebangsaan di kalangan generasi muda dapat terus bergelora sebagai modal menjaga persatuan bangsa dan membangun daerah dalam rangka mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
"Ketidakpastian dunia hari ini harus disikapi dengan ragam pembelajaran. Belajar dari sejarah anak muda masa lalu, belajar mengantisipasi masa depan berdasarkan adat dan budaya yang kita miliki," ujarnya.
Baca juga: Ketua MPR mendukung wacana Kementerian Perumahan Rakyat jadi tersendiri
Baca juga: MPR ingatkan peran DPR bantu krisis kemanusiaan di Sudan
Pada kesempatan tersebut, salah seorang peserta yang berhasil melafalkan pembukaan UUD 1945 tanpa teks lantas mendapatkan hadiah kunjungan ke kompleks DPR/MPR/DPD di Senayan, Jakarta.
Turut hadir pada acara tersebut, antara lain anggota MPR RI Sulaeman L. Hamzah, Bupati Kabupaten Merauke Romanus Mbaraka, serta sejumlah rektor dan mahasiswa dari 11 perguruan tinggi di Kabupaten Merauke.
"Generasi muda harus mampu menjaga keutuhan Indonesia dengan terus mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan kebudayaan yang merupakan warisan para pendiri negeri," kata Rerie, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hal itu dia sampaikan di hadapan ratusan mahasiswa sejumlah perguruan tinggi dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
"Generasi muda di Merauke harus menyadari bahwa wilayah Papua Selatan sebagai Indonesia Kecil karena di sini ada sebagian besar suku dan agama yang berasal dari Sabang hingga Merauke," ujarnya.
Lebih lanjut, Rerie menuturkan bahwa generasi muda perlu meningkatkan pemahaman Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai fondasi kehidupan. Sebab, tambah dia, anak muda saat ini menghadapi rangkaian krisis global dan disrupsi teknologi yang berdampak pada munculnya potensi upaya memecah belah bangsa.
"Semangat perjuangan kalangan muda pada masa lalu, mesti kembali digelorakan pada saat ini, ketika kita berhadapan dengan berbagai tantangan tersebut," ucapnya.
Dia berharap semangat kebangsaan di kalangan generasi muda dapat terus bergelora sebagai modal menjaga persatuan bangsa dan membangun daerah dalam rangka mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
"Ketidakpastian dunia hari ini harus disikapi dengan ragam pembelajaran. Belajar dari sejarah anak muda masa lalu, belajar mengantisipasi masa depan berdasarkan adat dan budaya yang kita miliki," ujarnya.
Baca juga: Ketua MPR mendukung wacana Kementerian Perumahan Rakyat jadi tersendiri
Baca juga: MPR ingatkan peran DPR bantu krisis kemanusiaan di Sudan
Pada kesempatan tersebut, salah seorang peserta yang berhasil melafalkan pembukaan UUD 1945 tanpa teks lantas mendapatkan hadiah kunjungan ke kompleks DPR/MPR/DPD di Senayan, Jakarta.
Turut hadir pada acara tersebut, antara lain anggota MPR RI Sulaeman L. Hamzah, Bupati Kabupaten Merauke Romanus Mbaraka, serta sejumlah rektor dan mahasiswa dari 11 perguruan tinggi di Kabupaten Merauke.