Jakarta (ANTARA) - Ekonom Senior Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan stabilitas pasar keuangan domestik akan tetap terjaga hingga akhir 2024 didukung fundamental ekonomi yang solid.

"Kestabilan pasar domestik diperkirakan akan terjaga karena fundamental ekonomi yang solid dan berlanjutnya capital inflow yang kembali masuk ke pasar dalam negeri sejalan kepastian pemangkasan suku bunga The Fed," kata Reny saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Fundamental ekonomi tersebut meliputi antara lain perekonomian Indonesia yang mencatatkan pertumbuhan di tengah ketidakpastian global, yakni sebesar 5,08 persen pada semester I 2024, inflasi yang terkendali, dan surplus neraca perdagangan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2024 mengalami deflasi sebesar 0,03 month to month (mtm), sehingga secara tahunan tercatat relatif stabil sebesar 2,12 persen year on year (yoy) dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,13 persen (yoy).

Neraca perdagangan Indonesia juga terus mengalami surplus hingga 50 bulan beruntun sejak Mei 2020, dengan nilai keuntungan di periode Juni 2024 sebesar 2,39 miliar dolar AS.

Menurut Reny, salah satu faktor risiko yang harus diantisipasi, berasal dari perkembangan geopolitik dan pemilihan umum (pemilu) Amerika Serikat (AS).

Untuk menjaga stabilitas rupiah, Bank Indonesia (BI) akan melanjutkan kebijakan triple intervention dan lelang Sekuritas Rupiah BI (SRBI) yang masih diminati investor lokal dan asing.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 20-21 Agustus 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate di level 6,25 persen, sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stabil, yaitu memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan memastikan inflasi tetap terkendali dalam target 2,5 plus minus satu persen pada 2024 dan 2025.




Baca juga: Harga emas hari ini naik jadi Rp1,406 juta per gram


Pewarta : Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor : Ahmad Khaerul Arham
Copyright © ANTARA 2024