Indonesia jangan hanya jadi pasar tapi raja di negeri

id Wamenekraf, ekonomi kreatif, kreator, produk umkm

Indonesia jangan hanya jadi pasar tapi raja di negeri

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar dalam acara peluncuran aplikasi Jajan Jajanan Lokal (JJL) di Jakarta, Jumat (20/12/2024) (ANTARA/Fitra Ashari)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar mengatakan Indonesia jangan hanya menjadi pasar yang dibutuhkan startup Asia Tenggara namun harus juga menjadi pengembang yang berjaya di negara sendiri.

“Karena 50 persen dari Asia Tenggara itu populasinya dari kita, setiap startup pitching competition pasti ada satu slide Indonesia as the biggest market in Southeast Asia, tapi sekarang kita nggak mau hanya menjadi sebuah market, kita mau menjadi sebuah producer, sebuah developer, sebuah talent yang bisa di recognized worldwide,” kata Irene dalam acara peluncuran aplikasi Jajan Jajanan Lokal (JJL) di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Dispar Mataram wadahi promosi pelaku ekonomi kreatif via Festival Ekraf 2024

Irene mengatakan sudah banyak talenta atau produk Indonesia yang sudah terkenal di mancanegara namun masih terpencar-pencar sesuai kategorinya.

Seperti dengan adanya Museum of Toys, pengembang aplikasi permainan yang sudah diakui dalam hal penghargaan internasional, Irene berharap Indonesia lebih diakui dunia dalam produk ekonomi kreatifnya.

Namun hal ini perlu komitmen dari berbagai pemangku kepentingan dan sektor private untuk bisa mendapatkan dampak ekonomi yang signifikan untuk negara. Ia juga mengatakan UMKM lokal juga perlu belajar dari produk luar negeri agar bisa meningkatkan kualitas dan belajar soal pengembangan produk.

Baca juga: Tantangan ekonomi kreatif pada kualitas SDM dan HKI

“Karena dengan adanya foreign products kita bisa belajar apa yang kita bisa improve dari sana, tentunya perlu dari bapak ibu sekalian untuk sharing kepada UMKM, kita sharing kepada creator kita apa sih yang bisa kita tingkatkan lagi,” katanya.

Dengan kehadiran Kementerian Ekonomi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif, ia mengatakan tidak hanya dari startup tapi juga dari sektor industri dan perbankan hingga kementerian terkait bisa bersama-sama bergabung untuk memajukan Indonesia menuju ke Indonesia Emas dalam waktu maksimal lima tahun.