Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan realisasi anggaran Kementerian Perdagangan atau Kemendag per 31 Agustus sebesar Rp1,12 triliun atau 57,34 persen dari total anggaran tahun 2024 sebesar Rp1,96 triliun.
"Total anggaran (2024) kita Rp1,96 triliun, realisasi Rp1,12 triliun," ujar Zulkifli Hasan dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu.
Pada rapat kerja tersebut, Mendag menyampaikan empat arah kebijakan sebagai fokus pencapaian target pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025—2029.
Pagu anggaran tahun 2025 akan difokuskan pada empat arah kebijakan Kementerian Perdagangan, yaitu pengembangan ekspor; pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perdagangan antarwilayah, serta pengamanan perdagangan.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan beserta jajaran Kementerian Perdagangan melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (4 Sep). Rapat kerja tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal.
Rapat kerja tersebut membahas mengenai Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) Kementerian Perdagangan Tahun 2025 dan evaluasi pelaksanaan realisasi anggaran triwulan II tahun 2024.
Sebagai informasi, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan agar pagu indikatif tahun anggaran 2025 dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) ditambah Rp2,4 triliun.
Zulkifli mengatakan, pagu indikatif untuk Kemendag pada 2025 ditetapkan Rp1,6 triliun atau mengalami penurunan sebesar 15,6 persen jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2024.
Tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk peningkatan peran 46 perwakilan perdagangan di negara tujuan ekspor berupa promosi dagang, forum bisnis, dan business matching sebesar Rp900 miliar.
Selain itu, pengembangan perdagangan antar wilayah berupa pembangunan sistem data dan monitoring perdagangan antar wilayah, pameran dan misi dagangan daerah di setiap provinsi dan perlindungan konsumen sebesar Rp700 miliar.
Baca juga: Tiongkok sebut RI punya semua persyaratan jadi negara maju
Baca juga: HET MinyaKita Rp15.700 sudah berlaku
Lebih lanjut, anggaran akan digunakan untuk ekspor produk berteknologi menengah dan tinggi berupa pameran dagang, misi dagang, integrasi informasi ekspor, pembinaan UMKM ekspor dan pengamanan perdagangan sebesar Rp800 miliar.
Usulan tambahan pagu indikatif Kemendag tahun 2025 pun diharapkan menjadi Rp4 triliun.
"Total anggaran (2024) kita Rp1,96 triliun, realisasi Rp1,12 triliun," ujar Zulkifli Hasan dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu.
Pada rapat kerja tersebut, Mendag menyampaikan empat arah kebijakan sebagai fokus pencapaian target pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025—2029.
Pagu anggaran tahun 2025 akan difokuskan pada empat arah kebijakan Kementerian Perdagangan, yaitu pengembangan ekspor; pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perdagangan antarwilayah, serta pengamanan perdagangan.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan beserta jajaran Kementerian Perdagangan melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (4 Sep). Rapat kerja tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal.
Rapat kerja tersebut membahas mengenai Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) Kementerian Perdagangan Tahun 2025 dan evaluasi pelaksanaan realisasi anggaran triwulan II tahun 2024.
Sebagai informasi, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan agar pagu indikatif tahun anggaran 2025 dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) ditambah Rp2,4 triliun.
Zulkifli mengatakan, pagu indikatif untuk Kemendag pada 2025 ditetapkan Rp1,6 triliun atau mengalami penurunan sebesar 15,6 persen jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2024.
Tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk peningkatan peran 46 perwakilan perdagangan di negara tujuan ekspor berupa promosi dagang, forum bisnis, dan business matching sebesar Rp900 miliar.
Selain itu, pengembangan perdagangan antar wilayah berupa pembangunan sistem data dan monitoring perdagangan antar wilayah, pameran dan misi dagangan daerah di setiap provinsi dan perlindungan konsumen sebesar Rp700 miliar.
Baca juga: Tiongkok sebut RI punya semua persyaratan jadi negara maju
Baca juga: HET MinyaKita Rp15.700 sudah berlaku
Lebih lanjut, anggaran akan digunakan untuk ekspor produk berteknologi menengah dan tinggi berupa pameran dagang, misi dagang, integrasi informasi ekspor, pembinaan UMKM ekspor dan pengamanan perdagangan sebesar Rp800 miliar.
Usulan tambahan pagu indikatif Kemendag tahun 2025 pun diharapkan menjadi Rp4 triliun.