Mataram (ANTARA) - Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar pertemuan terbuka dengan seluruh pemangku kepentingan bidang perhubungan dalam rangka mewujudkan pelabuhan sehat sehingga berdampak terhadap sektor pariwisata daerah.
Pertemuan yang digelar di kantor Dinas Perhubungan NTB, di Mataram, Rabu (11/9), dihadiri oleh Asisten II Sekretariat Daerah NTB, H. Fathul Gani, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi NTB, serta para pemangku kepentingan bidang pelabuhan.
Salah satu topik utama dalam diskusi adalah kondisi pelayanan di pelabuhan, khususnya Pelabuhan Lembar dan penyeberangan di Selat Sape.
Para peserta membahas berbagai isu mulai dari kondisi pelayanan kapal penyeberangan hingga kebersihan dan fasilitas pendukung di pelabuhan, seperti toilet yang memadai dan area komersil.
Salah satu perhatian utama adalah masih banyaknya anjing liar yang berkeliaran, terutama di Pelabuhan Lembar. Keberadaan hewan tersebut dinilai mengganggu kenyamanan pengguna jasa pelabuhan dan perlu segera ditangani.
Selain itu, penertiban pedagang dan pengamen juga menjadi sorotan, dengan penekanan pada perlunya pengaturan yang lebih baik agar tidak mengganggu aktivitas di pelabuhan.
Fasilitas seperti toilet yang bersih dan memadai, serta mesin ATM di pelabuhan, juga menjadi bagian dari pembahasan.
Dinas Perhubungan NTB meminta Bank NTB Syariah untuk segera memenuhi kebutuhan ini untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara.
Kepala Dinas Perhubungan NTB, H. Muh. Faozal, menegaskan komitmen Pemprov NTB untuk mendorong semua pelabuhan di wilayah ini masuk dalam kategori pelabuhan sehat.
"Kami ingin masyarakat dan wisatawan merasa lebih nyaman ketika berada di pelabuhan. Pelabuhan sehat mencakup kebersihan, penataan pedagang, zonasi pemanfaatan ruang, dan fasilitas pendukung lainnya," katanya..
Ia juga menyebutkan bahwa indikator pelabuhan sehat mencakup toilet yang bersih dan memadai, penataan pedagang, serta penyediaan area komersil dan area penumpang.
Untuk masalah anjing liar di Pelabuhan Lembar, Faozal menambahkan bahwa koordinasi dengan pihak Pemkab Lombok Barat telah dilakukan, mengingat status lahan yang berkaitan dengan tanah wakaf masyarakat.
Selain itu, kapal-kapal yang melayani penumpang di Selat Sape telah memenuhi standar cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE).
"Standar tersebut untuk memastikan bahwa kapal-kapal tersebut memenuhi kriteria kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan," ujarnya.
Faozal juga mengungkapkan rencana untuk membentuk forum Pelabuhan Sehat sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini. Forum ini diharapkan dapat menyelesaikan berbagai hal yang perlu diperbaiki di pelabuhan.
Baca juga: Dishub Mataram-NTB konsep uji coba pengolahan kotoran kuda jadi biogas
Baca juga: Kejari Bima tuntaskan penyidikan kasus korupsi kapal kayu Dishub
"Dengan menjadikan pelabuhan sehat, kita berharap masyarakat dan wisatawan akan terkesan lebih positif ketika memasuki NTB melalui jalur laut," ucapnya.
Dinas Perhubungan NTB juga berharap bahwa peningkatan standar pelabuhan ini akan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata, terutama menjelang event-event besar seperti MotoGP yang akan digelar di provinsi ini.
Pertemuan yang digelar di kantor Dinas Perhubungan NTB, di Mataram, Rabu (11/9), dihadiri oleh Asisten II Sekretariat Daerah NTB, H. Fathul Gani, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi NTB, serta para pemangku kepentingan bidang pelabuhan.
Salah satu topik utama dalam diskusi adalah kondisi pelayanan di pelabuhan, khususnya Pelabuhan Lembar dan penyeberangan di Selat Sape.
Para peserta membahas berbagai isu mulai dari kondisi pelayanan kapal penyeberangan hingga kebersihan dan fasilitas pendukung di pelabuhan, seperti toilet yang memadai dan area komersil.
Salah satu perhatian utama adalah masih banyaknya anjing liar yang berkeliaran, terutama di Pelabuhan Lembar. Keberadaan hewan tersebut dinilai mengganggu kenyamanan pengguna jasa pelabuhan dan perlu segera ditangani.
Selain itu, penertiban pedagang dan pengamen juga menjadi sorotan, dengan penekanan pada perlunya pengaturan yang lebih baik agar tidak mengganggu aktivitas di pelabuhan.
Fasilitas seperti toilet yang bersih dan memadai, serta mesin ATM di pelabuhan, juga menjadi bagian dari pembahasan.
Dinas Perhubungan NTB meminta Bank NTB Syariah untuk segera memenuhi kebutuhan ini untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara.
Kepala Dinas Perhubungan NTB, H. Muh. Faozal, menegaskan komitmen Pemprov NTB untuk mendorong semua pelabuhan di wilayah ini masuk dalam kategori pelabuhan sehat.
"Kami ingin masyarakat dan wisatawan merasa lebih nyaman ketika berada di pelabuhan. Pelabuhan sehat mencakup kebersihan, penataan pedagang, zonasi pemanfaatan ruang, dan fasilitas pendukung lainnya," katanya..
Ia juga menyebutkan bahwa indikator pelabuhan sehat mencakup toilet yang bersih dan memadai, penataan pedagang, serta penyediaan area komersil dan area penumpang.
Untuk masalah anjing liar di Pelabuhan Lembar, Faozal menambahkan bahwa koordinasi dengan pihak Pemkab Lombok Barat telah dilakukan, mengingat status lahan yang berkaitan dengan tanah wakaf masyarakat.
Selain itu, kapal-kapal yang melayani penumpang di Selat Sape telah memenuhi standar cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE).
"Standar tersebut untuk memastikan bahwa kapal-kapal tersebut memenuhi kriteria kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan," ujarnya.
Faozal juga mengungkapkan rencana untuk membentuk forum Pelabuhan Sehat sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini. Forum ini diharapkan dapat menyelesaikan berbagai hal yang perlu diperbaiki di pelabuhan.
Baca juga: Dishub Mataram-NTB konsep uji coba pengolahan kotoran kuda jadi biogas
Baca juga: Kejari Bima tuntaskan penyidikan kasus korupsi kapal kayu Dishub
"Dengan menjadikan pelabuhan sehat, kita berharap masyarakat dan wisatawan akan terkesan lebih positif ketika memasuki NTB melalui jalur laut," ucapnya.
Dinas Perhubungan NTB juga berharap bahwa peningkatan standar pelabuhan ini akan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata, terutama menjelang event-event besar seperti MotoGP yang akan digelar di provinsi ini.