Banda Aceh (ANTARA) - Pemenang medali emas angkat berat kelas 52 kilogram putri pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, Widari, mengaku dirinya tidak memikirkan bonus apapun dan fokus penuh kepada angkatan demi angkatannya.

Widari meraih medali emas ketiganya secara beruntun di ajang PON, setelah mencatatkan total angkatan 505 kilogram di GOR Seramoe, Banda Aceh, Senin. Ia unggul cukup jauh atas pemenang medali perak, Risa Oktaviani asal Riau dengan catatan terbaik 470 kilogram, dan peraih medali perunggu Dwi Mardiana asal Lampung dengan 405 kilogram.

“Terlepas dari (bonus) itu semua, pokoknya serahkan semua sama yang di atas, yang jelas saya punya target kan ingin memberikan medali emas untuk Kaltim. Pokoknya saya berusaha saja,” kata Widari pada jumpa pers seusai pertandingan.

“Fokusnya bagaimana di tempat latihan, bagaimana cara mengangkatnya, posisinya bagaimana, cuma itu saja yang harus diingat. Jadi fokus itu saja yang diingat sih, supaya gak ganggu konsentrasi,” tambahnya.

Sebagai atlet, Widari sudah cukup lama berkiprah di dunia angkat berat. Bahkan raihan medali emasnya di PON XXI Aceh-Sumut merupakan kesuksesan memenangi medali emas ketiga kalinya secara beruntun di ajang PON.

Dengan pengalamannya yang sudah cukup banyak, Widari menilai dirinya tidak banyak direpotkan oleh perasaan was-was sebelum bertanding.

“Mengalir saja, apa adanya saja, pokoknya pasrah saja. Medali emas ya harus, harus berusaha medali emas,” ujar Widari.

Baca juga: "Malahayati" generasi baru Tanah Rencong
Baca juga: Lifter Rifqy teruskan jejak ayahnya di olahraga angkat besi

Sebagai atlet, praktis PON XXI Aceh-Sumut telah usai bagi Widari. Ia pun kembali memfokuskan diri untuk turnamen-turnamen pada masa yang akan datang. Sosok pendiam ini juga bergelimang prestasi di luar negeri. Ia merupakan pemenang medali emas Kejuaraan dunia angkat berat 2018 dan 2019.

“Rencananya kalau tidak ada halangan, ada kejuaraan dunia lagi di bulan Oktober, insya Allah kalau tidak ada halangan. Selama masih bisa pokoknya lanjut terus, sampai titik darah penghabisan pokoknya,” ucap Widari.


 


Pewarta : A Rauf Andar Adipati
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024