Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) modern Sandubaya akan menjadi lokasi workshop Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SKK) untuk Percepatan Ppembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) dari lima provinsi di Indonesia.

Kepala Bidang (Kabid) Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya di Mataram, Selasa, mengatakan lima provinsi itu meliputi Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

"Rombongan dari lima provinsi tersebut akan melakukan kunjungan ke TPST Sandubaya pada Rabu (18/9) sekitar pukul 08.00 Wita," katanya.

Baca juga: TPST Sandubaya, solusi limbah plastik dan sumber PAD baru di Mataram

Menurutnya, kegiatan SKK PPSP itu merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Untuk di Kota Mataram, terdapat tiga lokasi yang akan dikunjungi yakni di TPST Dasan Cermen untuk melihat pengolahan sampah skala masyarakat, kemudian di Kelurahan Rembiga untuk pengolahan sampah skala kelurahan.

Kemudian terakhir di TPST Sandubaya untuk melihat dan mempelajari langsung proses pengolahan sampah skala kecamatan, sebab sampah yang diolah di TPST modern baru dua kecamatan yakni Kecamatan Cakranegara dan Sandubaya dengan volume sampah mencapai 46 ton per hari.

Sebenarnya, kata Vidi, tim juga akan berkunjung ke Mataram Maggot Center (MCC) Kebon Talo untuk melihat proses pengolahan sampah melalui budi daya maggot.

"Tapi karena di TPST modern juga sudah ada budi daya maggot, maka kegiatan dipusatkan di TPST," katanya.

Baca juga: TPST modern Mataram mampu kelola 46 ton sampah dengan residu 9 ton

Setelah kunjungan di sejumlah titik di Kota Mataram, kata dia, rombongan tersebut melanjutkan kunjungan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, di Kabupaten Lombok Barat.

"Untuk kunjungan di TPA karena berada di luar wilayah Mataram, rombongan diterima dan didampingi tim dari TPA Regional," katanya.

Lebih jauh Vidi mengatakan dalam kegiatan workshop tersebut para peserta akan melihat tahapan demi tahapan proses pengolahan sampah yang ada di TPST modern. Mulai dari proses penerimaan sampah dengan menggunakan kendaraan roda tiga, penimbangan, penurunan, pemilihan, serta pengolahan baik untuk sampah organik maupun anorganik atau plastik.

Dengan berbagai fasilitas yang ada, sampah organik yang masuk ke TPST modern akan digiling menjadi bubur untuk pakan maggot, sedangkan sampah plastik dibuat menjadi batako.

"Harapan kami dengan adanya kegiatan ini dapat memotivasi kami untuk meningkatkan layanan dan produksi maggot serta batako. Kunjungan ini sekaligus sebagai ajang promosi daerah," katanya.

Baca juga: DLH alihkan sampah ke TPST Sandubaya dampak penutupan TPA Mataram

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024