Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mendorong masyarakat rutin donor darah untuk memastikan ketersediaan darah di tempat-tempat pusat penyediaan darah, seperti Palang Merah Indonesia serta sejumlah fasilitas kesehatan yang sudah mampu melaksanakan kegiatan transfusi darah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri mengharapkan peran serta masyarakat untuk menjadi pendonor sebab hingga saat ini masih ada kesenjangan antara stok darah yang tersedia dengan kebutuhan pasien.
"Dengan kegiatan donor darah inilah diharapkan gap (kesenjangan) ketersediaan darah dengan kebutuhan itu bisa diminimalisir. Makanya kami lebih dorong kegiatan sosial proaktif oleh masyarakat," ujarnya di Mataram, Jumat.
Baca juga: Kemenkumham NTB gelar donor darah peringati HBP
Ia mengatakan penanganan penyakit yang membutuhkan darah di rumah sakit memang cukup tinggi, seperti anemia, kasus kecelakaan, operasi besar, dan gagal ginjal sehingga ketersediaan darah memang dibutuhkan oleh banyak pasien.
"Kita dorong juga teman-teman PMI atau dari rumah sakit untuk jemput bola untuk mengumpulkan jumlah darah yang sesuai kebutuhan," katanya.
Kampanye yang dimunculkan oleh Dinas Kesehatan NTB untuk meningkatkan partisipasi warga dalam kegiatan donor darah adalah donor darah sehat yang artinya dengan rajin melakukan donor darah membuat pendonor semakin sehat dan bugar.
"Ibarat air sumur yang kalau tak pernah ditimba akan rusak. Kalau sering ditimba, airnya akan bagus. Karena pembentukan sel darah merah untuk pendonor akan lancar. Tapi memang donor darah ini untuk orang yang memenuhi syarat," katanya.
Baca juga: Puluhan ASN dan pimpinan OPD Pemprov NTB mengikuti donor darah
Dengan melakukan donor darah secara rutin, katanya, secara tidak langsung masyarakat juga bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis.
"Karena petugas akan melakukan pemeriksaan detak jantung, tekanan darah hingga tingkat HB (Hemoglobin) sebelum melakukan pengambilan darah," katanya.
Baca juga: PLN NTB gelar donor darah memperingati Hari Listrik Nasional
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri mengharapkan peran serta masyarakat untuk menjadi pendonor sebab hingga saat ini masih ada kesenjangan antara stok darah yang tersedia dengan kebutuhan pasien.
"Dengan kegiatan donor darah inilah diharapkan gap (kesenjangan) ketersediaan darah dengan kebutuhan itu bisa diminimalisir. Makanya kami lebih dorong kegiatan sosial proaktif oleh masyarakat," ujarnya di Mataram, Jumat.
Baca juga: Kemenkumham NTB gelar donor darah peringati HBP
Ia mengatakan penanganan penyakit yang membutuhkan darah di rumah sakit memang cukup tinggi, seperti anemia, kasus kecelakaan, operasi besar, dan gagal ginjal sehingga ketersediaan darah memang dibutuhkan oleh banyak pasien.
"Kita dorong juga teman-teman PMI atau dari rumah sakit untuk jemput bola untuk mengumpulkan jumlah darah yang sesuai kebutuhan," katanya.
Kampanye yang dimunculkan oleh Dinas Kesehatan NTB untuk meningkatkan partisipasi warga dalam kegiatan donor darah adalah donor darah sehat yang artinya dengan rajin melakukan donor darah membuat pendonor semakin sehat dan bugar.
"Ibarat air sumur yang kalau tak pernah ditimba akan rusak. Kalau sering ditimba, airnya akan bagus. Karena pembentukan sel darah merah untuk pendonor akan lancar. Tapi memang donor darah ini untuk orang yang memenuhi syarat," katanya.
Baca juga: Puluhan ASN dan pimpinan OPD Pemprov NTB mengikuti donor darah
Dengan melakukan donor darah secara rutin, katanya, secara tidak langsung masyarakat juga bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis.
"Karena petugas akan melakukan pemeriksaan detak jantung, tekanan darah hingga tingkat HB (Hemoglobin) sebelum melakukan pengambilan darah," katanya.
Baca juga: PLN NTB gelar donor darah memperingati Hari Listrik Nasional