Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga telah menyelesaikan pembangunan Duplikasi Jembatan Krueng Peudada di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
“Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover, dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” kata Basuki di Jakarta, Minggu.
Pembangunan duplikasi jembatan sejajar dengan jembatan eksisting akan meningkatkan konektivitas warga dan memperlancar distribusi barang dan jasa pada ruas Jalan Nasional Banda Aceh - Medan serta sebagai satu kesatuan sistem arus lalu lintas keluar masuk di Kabupaten Bireuen.
Duplikasi Jembatan Krueng Peudada dibangun dengan skema Multi Years Contract (MYC) tahun 2022-2024 dengan sumber pendanaan dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp80 miliar. Secara konstruksi, struktur Duplikasi Jembatan Krueng Peudada memiliki panjang utama 248 meter dengan tipe rangka baja yang terdiri dari 7 bentang dan lebar jembatan 10 meter.
Pembangunan Duplikasi Jembatan Krueng Peudada akan menambah kapasitas jalan dari semula dua lajur menjadi empat lajur. Dengan dibangunnya jembatan duplikasi diharapkan arus lalu lintas dari Kota Medan menuju Banda Aceh atau jalur Lintas Sumatera Utara - Aceh tidak mengalami hambatan atau kemacetan.
Selain membangun Duplikasi Jembatan Krueng Peudada Kabupaten Bireuen, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh, Ditjen Bina Marga juga menyelesaikan pembangunan Duplikasi Jembatan Krueng Tamiang di Provinsi Aceh Tamiang. Duplikasi jembatan dibangun sejajar dengan jembatan lama dengan panjang 230 meter.
Tercatat pada 2024, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga menyelesaikan 15 jembatan yang tersebar di 10 provinsi, yakni Duplikasi Jembatan Krueng Peudada dan Duplikasi Jembatan Krueng Tamiang di Provinsi Aceh.
Baca juga: Kemen PUPR siapkan tujuh tol alternatif gratis
Baca juga: Mentan koordinasi dengan Kemen PUPR atasi lahan pertanian Jateng kebanjiran
Selain itu, Jembatan dan Underpas Gatot Subroto di Sumatera Utara, Flyover Bantaian dan FO Sekip Ujung di Sumatera Selatan, Jembatan Sungai Sambas Besar dan Duplikasi Jembatan Kapuas I di Kalimantan Barat, Pelindung Dumbukan Kapal Jembatan Pulau Balang dan Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek di Kalimantan Timur.
Kemudian Undepass Balaraja dan Flyover Cibodas di Banten, Flyover Madukoro di Jawa Tengah, Jembatan Jong Biru dan Flyover Juanda di Jawa Timur, Elevated Maros di Sulawesi Selatan, dan Jembatan GORR di Gorontalo.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
“Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover, dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” kata Basuki di Jakarta, Minggu.
Pembangunan duplikasi jembatan sejajar dengan jembatan eksisting akan meningkatkan konektivitas warga dan memperlancar distribusi barang dan jasa pada ruas Jalan Nasional Banda Aceh - Medan serta sebagai satu kesatuan sistem arus lalu lintas keluar masuk di Kabupaten Bireuen.
Duplikasi Jembatan Krueng Peudada dibangun dengan skema Multi Years Contract (MYC) tahun 2022-2024 dengan sumber pendanaan dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp80 miliar. Secara konstruksi, struktur Duplikasi Jembatan Krueng Peudada memiliki panjang utama 248 meter dengan tipe rangka baja yang terdiri dari 7 bentang dan lebar jembatan 10 meter.
Pembangunan Duplikasi Jembatan Krueng Peudada akan menambah kapasitas jalan dari semula dua lajur menjadi empat lajur. Dengan dibangunnya jembatan duplikasi diharapkan arus lalu lintas dari Kota Medan menuju Banda Aceh atau jalur Lintas Sumatera Utara - Aceh tidak mengalami hambatan atau kemacetan.
Selain membangun Duplikasi Jembatan Krueng Peudada Kabupaten Bireuen, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh, Ditjen Bina Marga juga menyelesaikan pembangunan Duplikasi Jembatan Krueng Tamiang di Provinsi Aceh Tamiang. Duplikasi jembatan dibangun sejajar dengan jembatan lama dengan panjang 230 meter.
Tercatat pada 2024, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga menyelesaikan 15 jembatan yang tersebar di 10 provinsi, yakni Duplikasi Jembatan Krueng Peudada dan Duplikasi Jembatan Krueng Tamiang di Provinsi Aceh.
Baca juga: Kemen PUPR siapkan tujuh tol alternatif gratis
Baca juga: Mentan koordinasi dengan Kemen PUPR atasi lahan pertanian Jateng kebanjiran
Selain itu, Jembatan dan Underpas Gatot Subroto di Sumatera Utara, Flyover Bantaian dan FO Sekip Ujung di Sumatera Selatan, Jembatan Sungai Sambas Besar dan Duplikasi Jembatan Kapuas I di Kalimantan Barat, Pelindung Dumbukan Kapal Jembatan Pulau Balang dan Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek di Kalimantan Timur.
Kemudian Undepass Balaraja dan Flyover Cibodas di Banten, Flyover Madukoro di Jawa Tengah, Jembatan Jong Biru dan Flyover Juanda di Jawa Timur, Elevated Maros di Sulawesi Selatan, dan Jembatan GORR di Gorontalo.