Mataram (Antaranews NTB) - Kantor Perwakilan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Nusa Tenggara Barat memberikan pembekalan tentang wawasan kebangsaan melalui program pengenalan kehidupan kampus kepada mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Mataram.
Kepala Kantor Perwakilan Kemenhan NTB Kolonel Infantri Eko Suprihantoro, mengatakan pembekalan tentang wawasan kebangsaan tersebut diharapkan mampu memotivasi mahasiswa berpikir positif bahwa yang diberikan negara merupakan yang terbaik untuk masa depannya.
"Mahasiswa adalah generasi potensial penerus bangsa yang mempunyai pemikiran cerdas sehingga jangan sampai mereka disalahgunakan," katanya disela pembekalan ratusan mahasiswa STIA Mataram yang digelar pada 4-5 September 2018.
Eko memberikan pemahaman tentang empat konsepsi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.
Mahasiswa STIA Mataram, menurutnya, harus mampu memahami dan mengimplementasikan empat konsepsi wawasan kebangsaan tersebut di tengah masyarakat dan untuk mewujudkan masa depannya.
"Sebagai generasi penerus bangsa, jangan ingkari Sumpah Pemuda 1928, jangan tinggalkan Pancasila, dan jangan alergi dengan Bhineka Tunggal Ika," ujar Eko yang sudah dua tahun berturut-turut memberikan materi wawasan kebangsaan kepada mahasiswa baru STIA Mataram.
Ketua STIA Mataram Syaumudinsyah, SH, MM, mengatakan program pengenalan kehidupan kampus kepada mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 dilaksanakan dengan berpedoman pada Surat Edaran Nomor: 413/B/SE/VII/2018 tentang Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Surat edaran tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
Ia menjelaskan PKKMB yang dilaksanakan di STIA Mataram, bertujuan untuk memperkenalkan dan mempersiapkan mahasiswa baru dalam proses transisi menjadi mahasiswa yang memiliki pemahaman kuat tentang wawasan kebangsaan.
Kegiatan tersebut juga sebagai wahana bagi mahasiswa baru dalam penanaman lima program gerakan nasional revolusi mental, yaitu Indonesia melayani, Indonesia bersih, Indonesia tertib, Indonesia mandiri, dan Indonesia bersatu.
"Dengan kata lain, melalui PKKMB dapat memberikan bekal agar mahasiswa STIA Mataram kelak menjadi alumni yang memiliki kedalaman ilmu, keluhuran akhlak, cinta tanah air dan berdaya saing global," kata Syaumudinsyah. (*)
Kepala Kantor Perwakilan Kemenhan NTB Kolonel Infantri Eko Suprihantoro, mengatakan pembekalan tentang wawasan kebangsaan tersebut diharapkan mampu memotivasi mahasiswa berpikir positif bahwa yang diberikan negara merupakan yang terbaik untuk masa depannya.
"Mahasiswa adalah generasi potensial penerus bangsa yang mempunyai pemikiran cerdas sehingga jangan sampai mereka disalahgunakan," katanya disela pembekalan ratusan mahasiswa STIA Mataram yang digelar pada 4-5 September 2018.
Eko memberikan pemahaman tentang empat konsepsi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.
Mahasiswa STIA Mataram, menurutnya, harus mampu memahami dan mengimplementasikan empat konsepsi wawasan kebangsaan tersebut di tengah masyarakat dan untuk mewujudkan masa depannya.
"Sebagai generasi penerus bangsa, jangan ingkari Sumpah Pemuda 1928, jangan tinggalkan Pancasila, dan jangan alergi dengan Bhineka Tunggal Ika," ujar Eko yang sudah dua tahun berturut-turut memberikan materi wawasan kebangsaan kepada mahasiswa baru STIA Mataram.
Ketua STIA Mataram Syaumudinsyah, SH, MM, mengatakan program pengenalan kehidupan kampus kepada mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 dilaksanakan dengan berpedoman pada Surat Edaran Nomor: 413/B/SE/VII/2018 tentang Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Surat edaran tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
Ia menjelaskan PKKMB yang dilaksanakan di STIA Mataram, bertujuan untuk memperkenalkan dan mempersiapkan mahasiswa baru dalam proses transisi menjadi mahasiswa yang memiliki pemahaman kuat tentang wawasan kebangsaan.
Kegiatan tersebut juga sebagai wahana bagi mahasiswa baru dalam penanaman lima program gerakan nasional revolusi mental, yaitu Indonesia melayani, Indonesia bersih, Indonesia tertib, Indonesia mandiri, dan Indonesia bersatu.
"Dengan kata lain, melalui PKKMB dapat memberikan bekal agar mahasiswa STIA Mataram kelak menjadi alumni yang memiliki kedalaman ilmu, keluhuran akhlak, cinta tanah air dan berdaya saing global," kata Syaumudinsyah. (*)