Mataram (ANTARA) - Seorang warga asal Jakarta hilang saat melakukan pendakian melalui jalur Pelawangan Sembalun di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman di Mataram, Senin membenarkan peristiwa yang menimpa rombongan pendaki asal Jakarta tersebut.
“Berdasarkan informasi dari rekan korban, kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 16.00 Wita,” katanya.
Setelah mendapatkan informasi atas peristiwa tersebut, pihak TNGR langsung bergerak cepat untuk melakukan pencarian.
Tim gabungan yang terdiri dari petugas TNGR, Potensi SAR Unit Lombok Timur, dan tim medis Edelweis Medical Health Center (EMHC) segera diberangkatkan menuju lokasi kejadian.
“Saat ini tim gabungan tengah melakukan pencarian intensif terhadap korban yang hilang,” katanya.
Ia mengatakan salah satu anggota kelompok inisial KRM dilaporkan hilang setelah terjatuh ke dalam lembah pada Minggu (29/9) sore dan rekannya inisial MAR berhasil selamat.
"Kejadian nahas ini terjadi saat kedua pendaki tengah melintasi Gunung Rinjani melalui Pelawangan Sembalun," katanya.
Nasib KRM kini berada di tangan tim pencari, kondisi medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pencarian dan evakuasi.
“Kami berharap korban dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat,” katanya
Baca juga: Basarnas Bali selamatkan dua WNA Inggris sempat hilang di Gunung Agung
Sementara itu, delapan orang teman korban lainnya telah berhasil turun ke Sembalun. Empat orang lainnya memilih untuk tetap berada di shelter emergency Pelawangan Sembalun guna menunggu perkembangan pencarian dan evakuasi.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu waspada dan mematuhi segala peraturan yang berlaku.
Baca juga: Terjepit di Gua Susu Gunung Rinjani, seorang pendaki tewas
Kondisi alam yang dinamis di Gunung Rinjani mengharuskan setiap pendaki untuk mempersiapkan diri secara matang, baik fisik maupun mental.
“Kami mengimbau kepada seluruh pendaki untuk selalu berkoordinasi dengan pihak TNGR dan membawa perlengkapan yang memadai,” katanya.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman di Mataram, Senin membenarkan peristiwa yang menimpa rombongan pendaki asal Jakarta tersebut.
“Berdasarkan informasi dari rekan korban, kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 16.00 Wita,” katanya.
Setelah mendapatkan informasi atas peristiwa tersebut, pihak TNGR langsung bergerak cepat untuk melakukan pencarian.
Tim gabungan yang terdiri dari petugas TNGR, Potensi SAR Unit Lombok Timur, dan tim medis Edelweis Medical Health Center (EMHC) segera diberangkatkan menuju lokasi kejadian.
“Saat ini tim gabungan tengah melakukan pencarian intensif terhadap korban yang hilang,” katanya.
Ia mengatakan salah satu anggota kelompok inisial KRM dilaporkan hilang setelah terjatuh ke dalam lembah pada Minggu (29/9) sore dan rekannya inisial MAR berhasil selamat.
"Kejadian nahas ini terjadi saat kedua pendaki tengah melintasi Gunung Rinjani melalui Pelawangan Sembalun," katanya.
Nasib KRM kini berada di tangan tim pencari, kondisi medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pencarian dan evakuasi.
“Kami berharap korban dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat,” katanya
Baca juga: Basarnas Bali selamatkan dua WNA Inggris sempat hilang di Gunung Agung
Sementara itu, delapan orang teman korban lainnya telah berhasil turun ke Sembalun. Empat orang lainnya memilih untuk tetap berada di shelter emergency Pelawangan Sembalun guna menunggu perkembangan pencarian dan evakuasi.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu waspada dan mematuhi segala peraturan yang berlaku.
Baca juga: Terjepit di Gua Susu Gunung Rinjani, seorang pendaki tewas
Kondisi alam yang dinamis di Gunung Rinjani mengharuskan setiap pendaki untuk mempersiapkan diri secara matang, baik fisik maupun mental.
“Kami mengimbau kepada seluruh pendaki untuk selalu berkoordinasi dengan pihak TNGR dan membawa perlengkapan yang memadai,” katanya.