Mataram (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera menuntaskan peremajaan pengecatan puluhan bangunan tua bersejarah di sepanjang Jalan Pabean kawasan Kota Tua Ampenan.
Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Senin, mengatakan, proses pengecatan puluhan bangunan tua sudah dimulai minggu lalu.
"Proses pengecatan sudah berjalan dengan realisasi di atas 50 persen. Karena itu, kami targetkan dua minggu ini selesai," katanya.
Baca juga: Peremajaan cat bangunan tua bersejarah di Ampenan Mataram
Ia mengatakan, merujuk dari penataan Kota Tua di sejumlah daerah untuk di Kota Tua Ampenan, Pemerintah Kota Mataram menggunakan dua jenis cat yakni warga krem muda dan tua.
Awalnya bangunan tua di Jalan Pabean akan dicat warna hijau giok, tapi setelah dilakukan koordinasi lagi berubah menjadi warna krem dengan pertimbangan agar terlihat lebih bersih dan luas.
"Dengan realisasi di atas 50 persen itu, bangunan-bangunan tua di Jalan Pabean kini sudah mulai terlihat lebih indah, rapi, dan bersih," katanya.
Dikatakan, agar tidak mengganggu aktivitas pemilik bangunan tua, dalam proses pengecatan tahap pertama dilakukan pada titik-titik tertentu yang bangunannya tidak digunakan untuk aktivitas ekonomi masyarakat.
Baca juga: Bangunan tua bersejarah Ampenan Mataram mulai ditata
Sementara, bangunan yang pada pagi hari digunakan untuk berjualan atau aktivitas ekonomi lain akan dilakukan pengecatan saat pemilik tidak beraktivitas, misalnya pada hari libur.
"Untuk pengecatan ini menjadi tanggung jawab kami, sedangkan cat kami dapat bantuan dari pihak ketiga," katanya.
Setelah dilakukan penataan bangunan dan cat, pemerintah kota berencana akan melakukan penataan terhadap pedestrian dengan menambah aksesori dan penggantian paving block menggunakan tiga dimensi.
"Paving block yang akan kami pakai menggunakan ukuran 40x40 sentimeter agar lebih kuat, sebab kawasan itu sering kali terparkir truk-truk besar termasuk truk milik Pertamina," katanya.
Selain itu, tambahnya, akan ditambah fasilitas kursi sebagai tempat istirahat seperti di sepanjang Jalan Pejanggik, serta penambahan ornamen-ornamen lampu.
"Dengan penataan yang telah disiapkan, kami berharap bisa menarik minat wisatawan datang ke Kota Tua Ampenan, sehingga bisa menjadi wisata unggulan bagi warga Kota Mataram," katanya.
Baca juga: Bangunan tua bersejarah di kawasan Ampenan Mataram mulai ditata
Baca juga: Mataram siapkan anggaran Rp9 miliar beli bangunan tua bekas Bank Belanda
Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Senin, mengatakan, proses pengecatan puluhan bangunan tua sudah dimulai minggu lalu.
"Proses pengecatan sudah berjalan dengan realisasi di atas 50 persen. Karena itu, kami targetkan dua minggu ini selesai," katanya.
Baca juga: Peremajaan cat bangunan tua bersejarah di Ampenan Mataram
Ia mengatakan, merujuk dari penataan Kota Tua di sejumlah daerah untuk di Kota Tua Ampenan, Pemerintah Kota Mataram menggunakan dua jenis cat yakni warga krem muda dan tua.
Awalnya bangunan tua di Jalan Pabean akan dicat warna hijau giok, tapi setelah dilakukan koordinasi lagi berubah menjadi warna krem dengan pertimbangan agar terlihat lebih bersih dan luas.
"Dengan realisasi di atas 50 persen itu, bangunan-bangunan tua di Jalan Pabean kini sudah mulai terlihat lebih indah, rapi, dan bersih," katanya.
Dikatakan, agar tidak mengganggu aktivitas pemilik bangunan tua, dalam proses pengecatan tahap pertama dilakukan pada titik-titik tertentu yang bangunannya tidak digunakan untuk aktivitas ekonomi masyarakat.
Baca juga: Bangunan tua bersejarah Ampenan Mataram mulai ditata
Sementara, bangunan yang pada pagi hari digunakan untuk berjualan atau aktivitas ekonomi lain akan dilakukan pengecatan saat pemilik tidak beraktivitas, misalnya pada hari libur.
"Untuk pengecatan ini menjadi tanggung jawab kami, sedangkan cat kami dapat bantuan dari pihak ketiga," katanya.
Setelah dilakukan penataan bangunan dan cat, pemerintah kota berencana akan melakukan penataan terhadap pedestrian dengan menambah aksesori dan penggantian paving block menggunakan tiga dimensi.
"Paving block yang akan kami pakai menggunakan ukuran 40x40 sentimeter agar lebih kuat, sebab kawasan itu sering kali terparkir truk-truk besar termasuk truk milik Pertamina," katanya.
Selain itu, tambahnya, akan ditambah fasilitas kursi sebagai tempat istirahat seperti di sepanjang Jalan Pejanggik, serta penambahan ornamen-ornamen lampu.
"Dengan penataan yang telah disiapkan, kami berharap bisa menarik minat wisatawan datang ke Kota Tua Ampenan, sehingga bisa menjadi wisata unggulan bagi warga Kota Mataram," katanya.
Baca juga: Bangunan tua bersejarah di kawasan Ampenan Mataram mulai ditata
Baca juga: Mataram siapkan anggaran Rp9 miliar beli bangunan tua bekas Bank Belanda