Lombok Tengah (ANTARA) - Penjabat Sementara (Pj) Bupati Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Abdul Azis mengatakan HUT ke-79 kabupaten itu menjadi momentum untuk refleksi program yang dilaksanakan dan diharapkan warga bisa mewujudkan harmoni dalam visi Bersatu Jaya.
"Tema ini mengandung pesan dan ajakan tentang pentingnya keselarasan, kebersamaan, dan persatuan, dalam mencapai kemajuan dan kejayaan bersama," kata Abdul Azis saat apel peringatan HUT ke-79 Kabupaten Lombok Tengah 2024, Selasa.
Ia mengatakan program yang telah dilakukan bisa dijadikan sebagai elemen pembentuk pijakan baru dalam mengambil sikap langkah yang lebih bijak pada masa mendatang.
"Semua lapisan masyarakat diharapkan secara bahu-membahu, satu semangat, dan satu tujuan yaitu mewujudkan masyarakat Kabupaten Lombok Tengah yang beriman, sejahtera, bermutu, maju, dan berbudaya," katanya.
Baca juga: Branding kuliner lokal di Lombok Tengah diperkuat
Abdul Azis dikukuhkan sebagai Pjs Bupati Kabupaten Lombok Tengah ini sesuai surat keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) selama bupati dan wakil bupati definitif menjalani cuti di luar tanggungan negara kurang lebih 2 bulan.
"Saya bersama seluruh aparatur pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mengawal prioritas pembangunan sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026," katanya.
Ia mengatakan Lombok Tengah memiliki potensi besar dalam mendukung keberhasilan visi Indonesia Emas 2045, dengan sumber daya alam yang luar biasa, dan didukung oleh sumber daya manusia yang ada.
"Lombok Tengah berpeluang besar menjadi salah satu motor penggerak utama ekonomi nasional, karena menjadi kabupaten penyangga pangan nasional," katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, lanjutnya, Lombok Tengah berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC ) yang memberikan perlindungan dan jaminan kesehatan kepada warga.
"Jika sakit, cukup menunjukkan KTP maka akan langsung mendapatkan layanan kesehatan gratis," katanya.
Kemudian angka stunting menurun menjadi 10,91 persen di bawah target nasional yaitu 14 persen dan selama tiga tahun terakhir angka kemiskinan turun 1,37 persen. Sementara kemiskinan ekstrem mencatatkan penurunan drastis dari 3,40 persen menjadi 0,72 persen.
"Dengan pencapaian ini Lombok Tengah kini memiliki angka kemiskinan ekstrem terendah di NTB," katanya.
"Tema ini mengandung pesan dan ajakan tentang pentingnya keselarasan, kebersamaan, dan persatuan, dalam mencapai kemajuan dan kejayaan bersama," kata Abdul Azis saat apel peringatan HUT ke-79 Kabupaten Lombok Tengah 2024, Selasa.
Ia mengatakan program yang telah dilakukan bisa dijadikan sebagai elemen pembentuk pijakan baru dalam mengambil sikap langkah yang lebih bijak pada masa mendatang.
"Semua lapisan masyarakat diharapkan secara bahu-membahu, satu semangat, dan satu tujuan yaitu mewujudkan masyarakat Kabupaten Lombok Tengah yang beriman, sejahtera, bermutu, maju, dan berbudaya," katanya.
Baca juga: Branding kuliner lokal di Lombok Tengah diperkuat
Abdul Azis dikukuhkan sebagai Pjs Bupati Kabupaten Lombok Tengah ini sesuai surat keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) selama bupati dan wakil bupati definitif menjalani cuti di luar tanggungan negara kurang lebih 2 bulan.
"Saya bersama seluruh aparatur pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mengawal prioritas pembangunan sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026," katanya.
Ia mengatakan Lombok Tengah memiliki potensi besar dalam mendukung keberhasilan visi Indonesia Emas 2045, dengan sumber daya alam yang luar biasa, dan didukung oleh sumber daya manusia yang ada.
"Lombok Tengah berpeluang besar menjadi salah satu motor penggerak utama ekonomi nasional, karena menjadi kabupaten penyangga pangan nasional," katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, lanjutnya, Lombok Tengah berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC ) yang memberikan perlindungan dan jaminan kesehatan kepada warga.
"Jika sakit, cukup menunjukkan KTP maka akan langsung mendapatkan layanan kesehatan gratis," katanya.
Kemudian angka stunting menurun menjadi 10,91 persen di bawah target nasional yaitu 14 persen dan selama tiga tahun terakhir angka kemiskinan turun 1,37 persen. Sementara kemiskinan ekstrem mencatatkan penurunan drastis dari 3,40 persen menjadi 0,72 persen.
"Dengan pencapaian ini Lombok Tengah kini memiliki angka kemiskinan ekstrem terendah di NTB," katanya.