Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) menekankan pentingnya pemahaman orang tua mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama dalam konteks pemberian makanan.
Dalam telewicara daring yang digelar Kamis, ia mengungkap banyak orang tua saat ini cenderung mencari solusi instan untuk masalah berat badan anak, tanpa memahami proses alami pertumbuhan.
“Orang tua sering kali merasa cemas saat membandingkan berat badan anaknya dengan anak lain, dengan anggapan bahwa anak yang gemuk adalah anak yang sehat. Padahal, kesehatan anak seharusnya diukur berdasarkan grafik pertumbuhan yang mencakup berat dan tinggi badan,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa anak dapat dikatakan sehat bila pertumbuhan dan perkembangannya sesuai usia dengan grafik yang seharusnya, bukan sekadar berpatokan pada ukuran tubuh atau gemuk.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa pertumbuhan anak bukanlah kompetisi.
Lebih lanjut, Piprim mengingatkan bahwa proses pemberian makanan kepada anak harus dilakukan dengan cara yang tepat.
Baca juga: IDI sebut musim pancaroba berpotensi tingkatkan kasus DBD
Banyak orang tua mengeluhkan anak yang sulit makan, padahal masalah tersebut seringkali terjadi karena anak tidak diberi kesempatan untuk merasa lapar.
“Memaksa anak untuk makan saat mereka belum lapar hanya akan menciptakan konflik dan menghambat proses belajar mereka tentang makanan, anak belum lapar, selalu dikasih makan. Pada saat anak nggak mau makan, dikasih cemilan, yang itu membuat kenyang dan anak itu akhirnya memang nggak mau makan,” jelas Piprim.
Selain itu, dia juga memperingatkan tentang penggunaan obat-obatan seperti steroid yang kadang digunakan sebagai jalan pintas untuk meningkatkan nafsu makan anak.
Meskipun efeknya instan, penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan efek samping serius seperti penampilan fisik yang tidak sehat.
Baca juga: Muktamar ke-32 IDI siap digelar di Mataram pada 12-15 Februari 2025
Piprim mendorong orang tua untuk menciptakan suasana makan yang menyenangkan dan mendidik anak untuk merasakan lapar dengan alami.
“Obat nafsu makan terbaik adalah rasa lapar itu sendiri, yang penting adalah makan itu dengan gembira, buatlah suasana makan dengan gembira, biarkan anak belajar merasakan lapar,” tambahnya.
Dengan pemahaman yang tepat, diharapkan orang tua di Indonesia dapat mengatasi masalah pertumbuhan anak dengan lebih bijak dan berkesinambungan.