Jakarta (ANTARA) - Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menilai pununjukkan Budi Santoso sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) dalam Kabinet Merah Putih karena dianggap memahami persis berbagai persoalan di Kemendag.
"Sebagai pejabat karier dengan posisi begitu tinggi, sosok Budi Santoso seharusnya mengetahui persis permasalahan yang ada di kementeriannya," kata Anthony dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Meski demikian, dia tak memungkiri faktor pertimbangan presiden menunjuk menteri bervariasi dan hanya diketahui pasti oleh orang di sekitar lingkaran-nya.
Namun, dia menyambut baik penunjukan Budi Santoso sebagai Mendag dari jalur karier yang sebelumnya menduduki posisi sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) di Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI.
"Faktor dasar pertimbangan presiden mengangkat menteri bervariasi. Budi Santoso salah satu pejabat karier di Kemendag. Dengan posisi terakhir sebagai Sekjen, sangat mungkin sekali beliau menduduki jabatan tertinggi di Kemendag," tuturnya.
Dia pun berharap Kemendag dapat menciptakan harga di dalam negeri menjadi relatif stabil dan tidak fluktuatif di era kepemimpinan Budi.
Baca juga: Mendag sebut 35 persen produk ilegal masih kuasai pasar domestik
"Serta menghilangkan praktik monopoli dan kartel. Artinya, Kemendag harus mampu menegakkan UU tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat," ucap dia.
Sebelumnya, Budi Santoso resmi dilantik menjadi Menteri Perdagangan dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Presiden, Jakarta, Senin.
Budi menggantikan Zulkifli Hasan sebagai Mendag sebelumnya. Ia merupakan Mendag pertama yang berasal dari jalur karier. Pria kelahiran 9 Februari 1968 itu, pernah menjabat beberapa posisi di Kemendag. Sebelum menjadi Sekjen, Ia terlebih dahulu menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri pada Desember 2022-Agustus 2024.
Baca juga: Realisasi anggaran hingga Agustus 2024 capai Rp1,12 triliun
Kemudian, pada September 2020-Desember 2022 dirinya menjabat sebagai Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dan pernah menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan pada Juni 2020-September 2020.
Pada tahun 2010, Budi Santoso menduduki jabatan sebagai Kasubdit Ekonomi Kreatif pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan dirinya dipromosikan menjadi Atase Perdagangan India.
"Sebagai pejabat karier dengan posisi begitu tinggi, sosok Budi Santoso seharusnya mengetahui persis permasalahan yang ada di kementeriannya," kata Anthony dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Meski demikian, dia tak memungkiri faktor pertimbangan presiden menunjuk menteri bervariasi dan hanya diketahui pasti oleh orang di sekitar lingkaran-nya.
Namun, dia menyambut baik penunjukan Budi Santoso sebagai Mendag dari jalur karier yang sebelumnya menduduki posisi sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) di Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI.
"Faktor dasar pertimbangan presiden mengangkat menteri bervariasi. Budi Santoso salah satu pejabat karier di Kemendag. Dengan posisi terakhir sebagai Sekjen, sangat mungkin sekali beliau menduduki jabatan tertinggi di Kemendag," tuturnya.
Dia pun berharap Kemendag dapat menciptakan harga di dalam negeri menjadi relatif stabil dan tidak fluktuatif di era kepemimpinan Budi.
Baca juga: Mendag sebut 35 persen produk ilegal masih kuasai pasar domestik
"Serta menghilangkan praktik monopoli dan kartel. Artinya, Kemendag harus mampu menegakkan UU tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat," ucap dia.
Sebelumnya, Budi Santoso resmi dilantik menjadi Menteri Perdagangan dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Presiden, Jakarta, Senin.
Budi menggantikan Zulkifli Hasan sebagai Mendag sebelumnya. Ia merupakan Mendag pertama yang berasal dari jalur karier. Pria kelahiran 9 Februari 1968 itu, pernah menjabat beberapa posisi di Kemendag. Sebelum menjadi Sekjen, Ia terlebih dahulu menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri pada Desember 2022-Agustus 2024.
Baca juga: Realisasi anggaran hingga Agustus 2024 capai Rp1,12 triliun
Kemudian, pada September 2020-Desember 2022 dirinya menjabat sebagai Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dan pernah menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan pada Juni 2020-September 2020.
Pada tahun 2010, Budi Santoso menduduki jabatan sebagai Kasubdit Ekonomi Kreatif pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan dirinya dipromosikan menjadi Atase Perdagangan India.