Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melaksanakan program skrining masif HIV (human immunodeficiency virus) dimulai dari tenaga kesehatan (nakes) guna memastikan kondisi kesehatan nakes bebas dari HIV.

"Kami tidak ingin tenaga kesehatan justru menjadi sumber penularan HIV," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Emirald Isfihan, di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan, kegiatan skrining HIV bagi tenaga kesehatan tersebut sebagai salah satu upaya preventif penularan kasus HIV/AIDS di Kota Mataram di luar kegiatan rutin skrining terhadap populasi kunci.

Pasalnya, berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Mataram saat ini tercatat jumlah kasus positif HIV/AIDS di Mataram mencapai 100 lebih.

Baca juga: RSUD Mataram menangani 25 pasien HIV/AIDS

Kasus HIV/AIDS, katadia, seperti gunung es yang terlihat sedikit tetapi ternyata banyak dan itu menjadi tugas dari Dinkes untuk mencari sebanyak-banyaknya agar tidak menjadi potensi penularan ke orang lain.

"Oleh karena itu, upaya preventif yang kami lakukan tahun ini hingga 2025 adalah skrining masif mulai dari tenaga kesehatan," katanya.

Dalam pelaksanaannya, ketika fasilitas kesehatan (faskes) atau klinik-klinik baru di luar puskesmas dan rumah sakit akan mengajukan atau memperpanjang izin terlebih dahulu wajib melakukan skrining HIV terhadap semua nakes mereka.

Selain itu, Dinkes Mataram juga telah bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Mataram untuk melakukan skrining sebab di lapas banyak indikasi kasus narkoba.

"Kasus narkoba berpotensi terjadi penyalahgunaan suntikan sehingga mereka bisa menjadi populasi kunci penularan HIV," katanya.

Baca juga: KPA mencatat 560 kasus HIV/AIDS di Mataram

Sementara, kata Emirald, untuk nakes di puskesmas karena berada di bawah Dinas Kesehatan sejauh ini kondisi nakes sudah aman sebab para nakes di puskesmas secara berkala dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh (medical check up).

"Nakes di puskesmas masih bisa kami tangani, karena mereka rutin melakukan medical check up. Yang banyak dan perlu menjadi atensi nakes di luar puskesmas terutama klinik-klinik baru," katanya.

Di sisi lain, kata Emirald, upaya pencegahan penularan HIV juga dilakukan melalui program triple eliminasi kepada ibu hamil yakni pencegahan HIV, sifilis, dan TBC.

"Hal itu dimaksudkan agar ibu tidak melahirkan bayi dengan HIV," katanya.

Dia berharap melalui program skrining masif HIV yang dilakukan itu dapat mencegah penularan HIV di Kota Mataram.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024