Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, saat ini menangani 25 pasien HIV/AIDS dengan mendapatkan layanan khusus karena selain untuk perawatan juga untuk mengurangi stigma negatif masyarakat terhadap pasien.

"Sebanyak 25 orang pasien HIV/AIDS itu merupakan data Januari-Oktober 2021, sementara pada tahun 2020 kita minim kedatangan pasien HIV/AIDS karena terjadi puncak pandemi COVID-19," kata Direktur Utama RSUD Kota Mataram dr Ni Ketut Eka Nurhayati di Mataram, Rabu.

Dengan demikian, lanjutnya, secara kumulatif penanganan pasien HIV/AIDS di RSUD Kota Mataram melayani 162 pasien HIV/AIDS sejak tahun 2014 hingga Oktober 2021.

Dikatakan, pelayanan khusus bagi pasien HIV/AIDS yang sudah dilaksana sejak tahun 2014 adalah pasien HIV/AIDS ditangani oleh tim medis yang sudah terampil.

"Selain itu, untuk maksimalnya penanganan kesehatan penderita HIV/AIDS kami melakukan kolaborasi antara dokter spesialis, mengingat HIV/AIDS cenderung menyerang kekebalan tubuh," katanya.

Di samping itu, layanan kesehatan maksimal juga diberikan berupa ruangan perawatan khusus bagi pasien agar para pasien yang berobat maupun konseling merasa nyaman dan aman.

"Aman termasuk berbagai rahasia pasien bisa terjadi. Ini menjadi hal penting dalam perawatan pasien HIV/AIDS mengingat stigma negatif yang beredar di kalangan masyarakat," katanya.

Di sisi lain, tambah Eka, perhatian, dukungan sosial dan peran keluarga sangat penting selama pasien menjalani perawatan, sebab penyakit infeksi ini bersifat kronis mampu meningkatkan kesehatan pasien serta meminimalisir munculnya stigma negatif dari masyarakat.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024